D-Dimer | Seri Edukasi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Table of Contents
Infolabmed.com. D-dimer (atau D dimer) adalah produk degradasi fibrin (atau PDF), fragmen protein kecil hadir dalam darah setelah bekuan darah terdegradasi oleh fibrinolisis. Hal ini dinamakan demikian karena mengandung dua fragmen D silang dari protein fibrin.
D-Dimer adalah suatu jenis uji sampel darah di laboratorium yang bertujuan
untuk membantu melakukan diagnosis penyakit dan kondisi yang menyebabkan
hiperkoagulabilitas :
suatu kecenderungan darah untuk membeku melebihi ukuran normal. Salah
satu kondisi yang umum ditemukan adalah pada trombosis vena dalam (DVT, deep vein thrombosis)
yang berhubungan dengan pembekuan darah di dalam pembuluh darah balik
(vena) di dalam tubuh terutama di kaki yang menyebabkan penyumbatan
alirah darah di kaki sehingga menimbulkan nyeri dan kerusakan jaringan.
Hal ini juga dapat menimbulkan gumpalan kecil yang terpecah dan berjalan
mengikuti aliran darah menuju bagian lain di tubuh sehingga dapat
menimbulkan embolisme paru (PE, pulmonary embolism - bekuan darah di paru-paru).
Beberapa kondisi untuk dilakukan tes D-dimer dalam diagnosa tertentu meliputi:
- Deep vein thrombosis (DVT)
- Pulmonary embolism (PE)
- Stroke
Kebanyakan bekuan darah terjadi di pembuluh vena, tetapi pembekuan juga terjadi pada arteri pembawa oksigen. Kombinasi dari dua jenis trombosis ini diistilahkan dengan tromboembolisme vena (venous thromboembolism, VTE). Jika bekuan darah menyumbat aliran darah ke organ-organ vital seperti ginjal, otak atau jantung, dapat menyebabkan kerusakan yang tidak bisa disembuhkan dan dapat menyebabkan gagalnya organ tersebut. Uji D-dimer biasanya dipakai untuk memonitor dan menjaga agar tingkat pembekuan darah tidak meningkat. Uji D-dimer dipakai dokter untuk meniadakan gejala DVT, PE, VT, and AT.
Uji D-Dimer juga dipakai untuk membantu melakukan diagnosis DIC (Disseminated Intravascular Coagulation), kondisi akut yang kompleks yang dapat timbul dari berbagai situasi seperti beberapa prosedur pembedahan, gigitan ular berbisa, penyakit hati dan kondisi setelah melahirkan. Dengan DIC, faktor-faktor pembekuan darah diaktifkan secara serempak di sekujur tubuh. Hal ini menyebabkan pembekuan darah di bagian tubuh yang dapat beresiko pendarahan berlebihan.
Uji D-Dimer juga dipakai untuk membantu melakukan diagnosis DIC (Disseminated Intravascular Coagulation), kondisi akut yang kompleks yang dapat timbul dari berbagai situasi seperti beberapa prosedur pembedahan, gigitan ular berbisa, penyakit hati dan kondisi setelah melahirkan. Dengan DIC, faktor-faktor pembekuan darah diaktifkan secara serempak di sekujur tubuh. Hal ini menyebabkan pembekuan darah di bagian tubuh yang dapat beresiko pendarahan berlebihan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
METODE
Pengukuran D-dimer dapat dilakukan dengan cara aglutinasi atau imunometrik menggunakan antibodi monoklonal spesifik terhadap D-dimer. Pada cara aglutinasi, plasma penderita yang mengandung D-dimer direaksikan dengan partikel latex yang dilapisi antibodi monoklonal spesifik terhadap D-dimer membentuk gumpalan. Penentuan titer D-dimer dilakukan dengan mengencerkan plasma dengan buffer lalu mencampurnya dengan partikel latex. Titer D-dimer adalah pengenceran plasma tertinggi yang masih menunjukkan gumpalan.
Pengukuran secara imunometrik, plasma penderita yang mengandung D-dimer diteteskan pada suatu membran yang dilapisi antibodi monoklonal D-dimer dan kemudian ditambah konjugat yang mengandung partikel berwarna. Penentuan kadar D-dimer dilakukan dengan mengukur intensitas warna yang dihasilkan.
SPESIMEN
Spesimen yang diperlukan untuk pengukuran D-dimer adalah plasma citrat 9:1. Kumpulkan darah vena dalm tabung bertutup biru (citrat). Cegah jangan sampai hemolisis; campur spesimen dengan lembut dengan membolak-balikkan tabung secara perlahan, tabung jangan dikocok. Spesimen dipusingkan selama 15 menit pada 4000 rpm. Pisahkan plasmanya.
NILAI RUJUKAN
Hasil normal : negatif atau kurang dari 300 ng/ml
METODE
Pengukuran D-dimer dapat dilakukan dengan cara aglutinasi atau imunometrik menggunakan antibodi monoklonal spesifik terhadap D-dimer. Pada cara aglutinasi, plasma penderita yang mengandung D-dimer direaksikan dengan partikel latex yang dilapisi antibodi monoklonal spesifik terhadap D-dimer membentuk gumpalan. Penentuan titer D-dimer dilakukan dengan mengencerkan plasma dengan buffer lalu mencampurnya dengan partikel latex. Titer D-dimer adalah pengenceran plasma tertinggi yang masih menunjukkan gumpalan.
Pengukuran secara imunometrik, plasma penderita yang mengandung D-dimer diteteskan pada suatu membran yang dilapisi antibodi monoklonal D-dimer dan kemudian ditambah konjugat yang mengandung partikel berwarna. Penentuan kadar D-dimer dilakukan dengan mengukur intensitas warna yang dihasilkan.
SPESIMEN
Spesimen yang diperlukan untuk pengukuran D-dimer adalah plasma citrat 9:1. Kumpulkan darah vena dalm tabung bertutup biru (citrat). Cegah jangan sampai hemolisis; campur spesimen dengan lembut dengan membolak-balikkan tabung secara perlahan, tabung jangan dikocok. Spesimen dipusingkan selama 15 menit pada 4000 rpm. Pisahkan plasmanya.
NILAI RUJUKAN
Hasil normal : negatif atau kurang dari 300 ng/ml
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium
- Terapi antikoagulan dapat menyebabkan temuan negatif palsu
- Kadar D-dimer akan meningkat pada orang lanjut usia
- Hasil positif palsu dapat dijumpai pada pasien dengan rheumatoid arthritis (kadar faktor rheumatoid tinggi)
- Hipertrigliseridemi atau lipemia dan hiperbilirubinemia dapat menyebabkan temuan positif palsu
- Sampel hemolisis disebabkan oleh pengumpulan dan penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan temuan positif palsu.
Sumber :
- Wikipedia. 2016. D-dimer. Diakses tanggal 19 Juli 2016. Link ; https://en.wikipedia.org/wiki/D-dimer
- Wikipedia. 2016. D-dimer. Diakses tanggal 19 Juli 2016. Link ; https://id.wikipedia.org/wiki/D-dimer
- Labtes Online. 2016. D-Dimer. Diakses tanggal 19 Juli 2016. Link ; https://labtestsonline.org/understanding/analytes/d-dimer/tab/test/
- Laboratorium Kesehatan. 2016. Pengukuran D-Dimer. Diakses tanggal 20 Juli 2016. Link ; http://labkesehatan.blogspot.co.id/2010/04/pengukuran-d-dimer.html
Post a Comment