Manajemen Laboratorium | Variabel Pra-analitik Lainnya Yang Memiliki Peran Terhadap Ketidakakuratan Hasil Laboratorium

Table of Contents

Kesalahan di laboratorium yang paling besar adalah tahap pra-analitik, yaitu mencapai 70%. Dimana salah satu kesalahan yang umum terjadi adalah salah mengorder pemeriksaan. Dibawah ini merupakan kelanjutan pembahan materi sebelumnya, yaitu tentang Manajemen Laboratorium.

Variabel pra-analitik lainnya

Salah satu prosedur invasif pasien yang mungkin bertahan adalah flebotomi, namun itu mungkin saja menjadi sumber signifikan dari perawatan pasien tidak mampu ;

Identifikasi pasien yang tepat adalah wajib. Hal ini juga berguna untuk memahami status kesehatan pasien, yang mungkin memiliki pengaruh pada hasil tes.

• Peraturan tersebut mengharuskan setidaknya dua pengidentifikasi pasien diperoleh, biasanya ejaan nama mereka dan tanggal kelahiran mereka.
• Selain itu, label yang tepat dari spesimen juga penting (nama, nomor rumah sakit pasien atau tanggal lahir, waktu dan tanggal koleksi, nama Flebotomis).
• Status puasa
• Diagnosis pasien
• Mengorder pemeriksaan dengan benar.

Faktor fisiologis. 
Puasa, terutama puasa yang terlalu lama, dapat menyebabkan peningkatan asam amino, bilirubin, keton, hormon pertumbuhan, asam lemak, dan trigliserida. Penurunan dapat diamati pada tes untuk glukosa, high density lipoprotein (HDL), insulin, T3, dan laktat dehidrogenase (LD). Lemak makanan dapat meningkatkan kalium, trigliserida, alkaline phosphatase, dan asam 5-hidroksi (5-HIAA). Daging, ikan, besi, lobak, dan beberapa antasida berbasis bismuth dapat membuat positif palsu dalam tes tinja darah samar.

Diet
- Vegetarian, terutama vegetarian jangka panjang, mungkin menunjukkan penurunan kadar low density lipoprotein (LDL), very low density lipoprotein (VLDL), fosfolipid, kolesterol, trigliserida, dan vitamin B12.
- Tinggi protein / diet daging menunjukkan peningkatan kadar serum urea, amonia, dan asam urat.
- Tinggi protein / diet rendah karbohidrat (Atkins Diet) dapat mengakibatkan peningkatan keton urin dan serum ureum (BUN).
- Asupan alkohol dapat meningkatkan enzim trigliserida, lipoprotein, B12, laktat, dan hati. Penurunan kadar glukosa, prolaktin, dan kortisol juga dapat terjadi. Penyalahgunaan alkohol dapat mencerminkan meningkatnya HDL, Υ-glutamyltransferase (GGT), urat, dan mean corpuscular volume (MCV).
- Kopi / kafein dapat meningkatkan glukosa, rennin plasma, asam lemak bebas, dan konsentrasi katekolamin. Peningkatan kadar asam lemak non-esterifikasi dapat mengganggu obat dan hormon pengukuran albumin-terikat. Studi menunjukkan bahwa kafein dapat menurunkan agregasi platelet dan meningkatkan kadar vitamin D.
- Faktor-faktor lain: Pisang, nanas, tomat, dan alpukat dapat meningkatkan urine 5-HIAA. Kolesterol, trigliserida, dan lipoprotein apoB dapat diubah pada pasien obesitas.

Suplemen herbal: suplemen herbal -yang dimaksud adalah yang digunakan secara global untuk berbagai penyakit. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bagaimana beberapa suplemen dapat mengganggu obat terapi serta pengujian laboratorium.
Berbagai ramuan Cina telah terbukti mempengaruhi beberapa nilai uji laboratorium. Selain itu, keracunan logam berat berdasarkan laporan seperti tingginya kadar timbal dan seng protoporfirin . Tabel 2 berisi - tentang beberapa suplemen yang umum.
- Latihan: Latihan dapat meningkatkan asam lemak bebas, laktat, creatine phosphokinase (CK), kreatinin, kinase piruvat, aspartat aminotransfrerase (AST), laktat dehidrogenase (LD), Aldosteron, kortisol, HDL, prolaktin, asam urat, bilirubin, trombosit, WBC, dan amonia. Kolesterol dan trigliserida dapat menurun.
- Postur: aktivitas plasma renin dan kalsium mungkin lebih rendah saat telentang. Mengubah dari telentang ke tegak dapat mengubah kadar hemoglobin, hematokrit, RBC, WBC, kalsium, protein, dan lipid.
- Stres: Hormon cenderung meningkat karena stres. Kolesterol total dapat meningkat, sedangkan HDL dapat turun.

Mengumpulkan Darah
- Tourniquet: Terlalu lama memasang tourniquet (hemokonsentrasi> satu menit) dapat mempengaruhi nilai kalium, magnesium, albumin, protein, enzim serum, faktor koagulasi, besi, amonia, kalsium, kolesterol, dan trigliserida.
- Dekontaminasi: Alkohol yang belum kering (perlu 30 sampai 60 detik) dapat menghancurkan sel darah merah. Yodium dapat meningkatkan fosfat, asam urat, dan kalium.
- Urutan pengambilan tabung vakum : Tabung pertama yang diambil untuk kultur darah diikuti oleh tabung biru muda (Na sitrat), merah (SST), hijau (heparin), lavender (versene), kuning (ACD), dan akhirnya tabung abu-abu (K oksalat / Na fluoride).
- Tabung yang salah: Menggunakan antikoagulan yang salah saat mengumpulkan darah dapat mengubah hasil tes.
- Pencampuran yang tidak tepat : Pencampuran lemabut, menggunakan 180o inversi lengkap, sangat penting. Untuk tabung serum pemisahan (SST), mebulak balikan sebanyak lima kali,  didiamkan selama 30 menit, dan kemudian lakukan pemusingan (1,000-1,300 RCF) dalam centifius selama 10 menit akan didapatkan spesimen yang tepat untuk pemeriksaan.

Zat pengganggu
- Tembakau / Rokok : Hemoglobin, carboxyhemoglobin, katekolamin, glukosa, laktat, hormon pertumbuhan, kolesterol, trigliserida, LDL, kortisol, WBC, RBC, dan MCV mungkin meningkat. Penurunan kadar vitamin B12, HDL, IgA, IgG, IgM, dan jumlah sperma / motilitas juga terlihat.
- Hemolisis: Seperti sel darah merah pecah, kalium, fosfor, ALT, LD, CK, faktor koagulasi, magnesium, besi, natrium, HDL, trigliserida, dan kadar kolesterol dapat berubah.
- Lipemia: Ketika trigliserida melebihi 300 mg / dL, lipemia terjadi, menyebabkan kesulitan dalam mengukur hemoglobin, sel darah putih, dan trombosit. Setiap pengujian menggunakan analisis spektral dapat dipengaruhi oleh penghamburan cahaya abnormal yang disebabkan oleh partikel lipemic.

Penulis : 
Anthony Kurec, MS, H(ASCP)DLM, is Clinical Associate Professor, Emeritus, at SUNY Upstate Medical University in Syracuse, New York. He is also a member of the MLO Editorial Advisory Board.

Baca juga :

 Perkembangan Pendidikan Laboratorium Medik Di Indonesia

Sertifikasi Registrasi Lisensi Kredensial ATLM