Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kekentalan Darah - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik
Table of Contents
Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terus-menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusi.
Sifat Darah
Darah merupakan cairan yang terdiri dari plasma (cairan bening) dan sel-sel darah (yang terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan sel pembeku darah). Adanya sel-sel darah menyebabkan adanya semacam pergeseran intern (internal friction) diantara lapisan yang berdampingan sehingga menyebabkan adanya sifat viskositas darah.
Darah merupakan cairan yang terdiri dari plasma (cairan bening) dan sel-sel darah (yang terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan sel pembeku darah). Adanya sel-sel darah menyebabkan adanya semacam pergeseran intern (internal friction) diantara lapisan yang berdampingan sehingga menyebabkan adanya sifat viskositas darah.
- Viskositas darah normal = 3-4 kali viskositas air.
- Viskositas plasma darah = 1,5-2 kali viskositas air.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Viskositas Darah
Viskositas darah memegang peranan penting dalam aliran darah. Faktor - faktor yang mempengaruhi viskositas darah antara lain :
- Volume hematokrit (volume sel darah merah): volume hematokrit yang meningkat akan diikuti viskositas darah yang meningkat.
- Kadar protein plasma: bila kadarnya naik maka viskositas naik dan sebaliknya.
- Suhu tubuh: bila suhu tubuh naik, viskositas turun.
- Kecepatan aliran darah: bila kecepatan aliran darah turun maka viskositas naik.
- Diameter pembuluh darah: bila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka viskositas darah turun. Hal ini dikenal sebagai Fahreus-Lindquist effect. Di dalam pembuluh darah kecil dimana darah mengalir lambat, maka d) dan e) bekerja saling berlawanan.
Aliran Darah
Agar darah dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya tekanan darah minimum yang disebut juga critical clossing pressureyield pressure. Tekanan minimal ini diperlukan untuk membuka rongga pembuluh darah kecil (kapiler) yaitu sebesar 20 mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan aliran darah yang tercepat pada Aorta (pembuluh darah tempat keluarnya darah dari jantung), makin jauh makin rendah kecepatannya. Jumlah total darah yang dipompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah per menit.
Berikut ini adalah beberapa fakta tentang kekentalan darah yang seharusnya diketahui:
Berikut ini adalah beberapa fakta tentang kekentalan darah yang seharusnya diketahui:
- Faktor yang paling memengaruhi kekentalan darah adalah eritrosit / sel darah merah. Pada wanita, jumlah dan ukuran normal sel darah merah yaitu sekitar 36-46 persen dari volume darah, sementara itu pada pria sekitar 41-53 persen. Beberapa faktor lain yang juga meningkatkan kekentalan darah seperti kadar lipid yang tinggi, obat-obatan tertentu, dan kondisi penyakit lain seperti kanker dan diabetes.
- Ketika kekentalan darah berlebih maka geraknya akan melambat. Menurut dr. Baumann dari Amerika, hal itu akan meningkatkan risiko saling menempelnya sel-sel darah merah yang kemudian membentuk gumpalan, menghambat asupan oksigen pada organ tubuh, dan memaksa jantung bekerja lebih keras sebagai upaya memenuhi asupan oksigen sel-sel tubuh.
- Sebuah studi mengungkap, kekentalan darah sangat erat kaitannya dengan risiko serangan jantung. Demikian juga risiko stroke yang lebih tinggi. Meskipun demikian, bukti ilmiah belum cukup kuat membuktikan kekentalan darah yang berlebihan, sama pengaruhnya dengan tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, dalam memicu penyakit berbahaya tersebut.
- Tingkat low-density lipoprotein (LDL) dan peradangan dapat memengaruhi kekentalan darah. Semakin tinggi LDL, atau sering disebut dengan kolesterol buruk, maka demikian pula dengan kekentalan darah. Peradangan kronis juga dapat meningkatkan kekentalan darah yang berlebihan, sebagaimana halnya juga terjadi pada orang dengan kebiasaan merokok.
- Anemia dapat memengaruhi kekentalan darah hingga tingkat yang mengancam jiwa. Efek anemia yang berat dapat menyebabkan gagal jantung. Gejala anemia yaitu pusing, lemah, tidak enak badan, sulit konsentrasi, atau kadang disertai dengan sesak napas.
PENTING : Terimakasih
sudah berkunjung ke website Kami. Untuk
yang mengambil artikel dari website Kami,
dimohon untuk mencantumkan sumber pada
tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih
atas kunjungannya.
Baca juga :
Sumber :
- Infolabmed. 2017. Viskositas Darah Dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya | Seri Edukasi Ahli Teknologi Laboratorium Medik. Diakses tanggal 3 Maret 2017. Link ; http://www.infolabmed.com/2016/07/viskositas-darah-dan-faktor-faktor-yang.html
- Chaidar Warianto. 2017. Sistem Sirkulasi Darah Dalam Tubuh Manusia. Diaskes tanggal 3 Maret 2017. Link ; http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/sistemsirkulasidar_ChaidarWarianto_43.pdf
- Alo Dokter. 2017. 5 Fakta tentang Kekentalan Darah yang Penting Diketahui. Diaskes tanggal 3 Maret 2017. Link ; http://www.alodokter.com/5-fakta-tentang-kekentalan-darah-yang-penting-diketahui.
Post a Comment