Protozoologi (Morfologi Umum Protozoa) - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
Table of Contents
Protozoologi adalah ilmu tentang protozoa. Sedangkan Protozoologi medik adalah ilmu tentang protozoa yang berperan sebagai parasit dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Protozoa adalah organisme bersel satu (uniseluler) yang hidup sendiri - sendiri atau dalam bentuk koloni/kelompok. Protozoa berasal daru kata "proto" berarti "pertama" dan "Zoos" yang berarti "hewan", jadi protozoa dapat diartikan sebagai hewan pertama yang berada di muka bumi ini. Tiap protozoa merupakan kesatuan lengkap yang sanggup melakukan berabgai fungsi fisiologi yang dalam tubuh organisme multiseluler dikerjakan oleh sel - sel khusus.
MORFOLOGI UMUM PROTOZOA
Umumnya protozoa mempunyai dua stadium yaitu stadium trozofit/stadium vegetatif/stadium proliferatif dan stadium kista.
Pada stadium trofozoit, protozoa dapat bergerak bebas dan aktif mencari makan, berkembang biak dengan cara belah pasang, akan tetapi pada umumnya tidak resisten terhadap perubahan lingkungan sehingga untuk dapat masuk ke dalam hospes baru perlu berubah menjadi bentuk kista yang lebih resisten. Perubahan dari bentuk trofozoit menjadi bentuk kista disebut Enskistasi. Beberapa faktor yang mengharuskan protozoa melakukan enkistasi, adalah :
- Kekurangan atau kelebihan makanan
- Kelebihan produksi katabolisme dari organisme
- Perubahan Ph
- Pengeringan
- kekurangan atau kelebihan oksigen
- Populasi parasit sangat banyak
Pada beberapa parasit patogen, bentuk trofozoit dapat menginvasi dan merusak jaringan. Pada stadium kista, protozoa menjadi lebih resisten terhadap perubahan lingkungan, merupakan bentuk infektif, memiliki dinding yang tebal sebagai hasil ekskresi dari ektoplasma, kista berfungsi untuk mempertahankan diri jika keadaan lingkungan buruk, selain itu pada beberapa spesies protozoa kista berfungsi untuk reproduksi. Perubahan dari bentuk kista menjadi bentuk tropozoit disebut Ekskistasis. Faktor yang mempengaruhi proses ekskistasis adalah :
Perubahan tekanan osmotik dalam medium
Pengaruh enzim pada lapisan dalam dinding kista
pH serta enzim hospes yang menguntungkan
Beberapa protozoa ada yang tidak memiliki bentuk kista, sehingga penularan terjadi secara langsung, misal ; Trichomonas vaginalis, Enrtamoeba gingivalis.
Protozoa termasuk organisme uniseluler sehingga semua kegiatan fisiologinya dilakukan oleh sel tersebut. Ukurannya kecil sekali hanya beberapa mikron sampai 40 mikron, kecuali B. coli memiliki ukuran paling besar yaitu 70 mikron.
Bentuk sel bermacam - macam, ada yang berbentuk bulat, lonjong, simetris bilateral atau tidak teratur. Sel protozoa terbagi dalam dua bagian besar ;
1. Inti sel, tersusun oleh membran inti, kariosom/anak inti/nuklelus, dan kromatin.
2. Sitoplasma (cairan sel), terbagi menjadi Endoplasma (cairan bagian dalam sel) dan Ektoplasma (cairan bagian luar yang tipis).
Didalam endoplasma, teradapat inti dan vakuola.
Sumber : Mahkotasains.com |
Fungsi bagian - bagian sel protozoa ;
- Inti sel berfungsi sebagai pengatur aktivasi sel dan untuk reproduksi sel. Inti sel terdiri dari selaput inti, cairan inti, kariosom/anak inti, serta butir - butir kromatin. Struktur inti terutama kariosom dan susunan kromatin penting sebagai alat identifikasi spesies. Misal pada protozoa usus dibedakan menjadi 4 macam inti, yaitu ; inti Entamoeba, inti Dientamoeba, inti Endolimax, inti Iodamoeba. Jumlah inti pada stadium tropozoit pada umumnya satu, sedangkan kista memiliki jumlah inti yang bervariasi tergantung spesies.
- Ektoplasma, berfungsi dalam pergerakan, mengambil makanan, ekskresi, respirasi, dan melindungi diri. Alat pergerakan merupakan bagian dari ektoplasma yang memiliki bentuk berbeda - beda pada tiap kelas protozoa, ada yang berbentuk cilia/rambut getar, misal : Balantidium coli, bentuk flagel/rambut cambuk, misal ; Trichomonas vaginalis, selain itu pada kelas flagellata dikenal juga alat gerak lain, yaitu membran undulans (membran bergelombang). Bentuk pseudopodia/kaki semu, misal : E. histolytica, ada yang tidak memiliki alat gerak, misal ; Plasmodium sp. Pada Ciliata, makanan dapat dimasukan melalui satu tempat khusus yaitu sitostoma lalu ke sitopharynx yang berbentuk tabung sehingga makanan bisa masuk ke endoplasma, sedangkan kelas yang lain, makanan masuk melalui setiap bagian ektoplasma. Begitupun dengan proses respirasi dilakukan secara langsung, yaitu dengan mengambil O2 (oksigen) dan mengeluarkan CO2 (karbondioksida) secara defusi melalui ektoplasma.
- Endoplasma, yang bergranula mengurus gizi sel. Endoplasma berisi pula vakuola makanan, vakuola kontraktil, makanan cadangan, dan benda kromatoid.
- Vakuola mkanan, berfungsi untuk mencernakan makanan yang masuk karena berisi enzim - enzim pencernaan. Biasanya terdapat pada stadium tropozoit.
- Vakuola kontraktil berfungsi untuk mengatur tekanan osmotik dan membuang benda - benda sampah/melakukan proses ekskresi.
- Benda kromatoid berfungsi sebagai cadangan makanan biasanya pada stadium kista muda.
Post a Comment