Mikroskopis Urine : Sel Darah Putih dan Cast Sel Darah Putih
Table of Contents
Sel darah putih dalam urine (Sumber :http://library.med.utah.edu) |
Infolabmed.com. Pemeriksaan /analisis urine (urinalisis) tidak hanya memberikan informasi tentang keadaan ginjal dan saluran kemih, tetapi juga informasi tentang faal hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, abnormalitas genetik, dan lain - lain.Tujuan urinalisis berdasarkan rekomendasi NCCLS (National Committee for Clinical Laboratory Standards) adalah:
1). Menunjang diagnosis suatu penyakit,
2). Memantau perjalanan penyakit,
3). Memantau efektivitas pengobatan serta komplikasi penyakit, dan
4). Skrining/pemantauan penyakit asimptomatik kongenital atau herediter.
Pemeriksaan mikroskopis urine adalah berupa pemeriksaan sedimen urine. Sebaiknya dipakai urine pagi karena kepekatannya tinggi. Hasil yang ditemukan dapat berupa unsur - unsur organik dan anorganik. Unsur yang bermakna (eritrosit, leukosit, silinder) dilaporkan secara semikuantitatif, yaitu rata - rata per-lapangan pandang kecil/LPK (10x10) untuk silinder dan rata - rata per-lapangan pandang besar/LPB (10x40) untuk eritrosit dan leukosit.
LEUKOSIT (SEL DARAH PUTIH)
Leukosit (Sel darah putih) dapat berasal dari mana saja di saluran urogenital. Leukosit tersebut juga mampu migrasi amoeboid melalui jaringan yang mengalami infeksi atau peradangan. Peningkatan jumlah sel darah putih dalam urin disebut piuria dan mengindikasikan adanya infeksi atau peradangan pada sistem genitourinari. Namun, Cast sel darah putih selalu datang dari tubulus ginjal.
NILAI RUJUKKAN
NORMAL
Leukosit: 0-4 / LPB
Dalam keadaan normal, wanita mungkin akan memiliki lebih banyak leukosit dalam urinnya.
Cast leukosit : 0 / LPK
PROSEDUR
1.. Tampung sampel urin sewaktu dan segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan
2. Pemeriksaan sedimen urin untuk sel dilihat dibawah mikroskop per-Lapang pandang besar, dan untuk Cast per-lapang pandang kecil.
IMPLIKASI KLINIS
1. Sel Darah Putih
a. Peningkatan signifikan jumlah leukosit (> 30 /LPB) biasanya menunjukkan infeksi bakteri akut dalam saluran kemih.
b. Peningkatan jumlah leukosit (piuria) dapat terlihat pada :
(1) Semua penyakit ginjal
(2) penyakit saluran kemih (misalnya, sistitis, prostatitis, uretritis)
(3) Radang usus buntu, pankreatitis
(4) Latihan berat
(5) Pielonefritis kronis
(6) Tumor kandung kemih
(7) Tuberkulosis
(8) Lupus eritematosus
(9) nefritis interstisial
(10) Glomerulonefriti
c. Pada infeksi kandung kemih, leukosit cenderung berhubungan dengan bakteri, sel epitel, dan relatif sedikit sel darah merah.
d. Peningkatan jumlah limfosit dan plasma sel dalam menghadapi transplatasi ginjal dapat menunjukkan adanya penolakan awal jaringan (penolakan allograf ginjal akut)
e. Eosinofil berhubungan dengan penyakit tubulointerstitial dan hipersensitivitas terhadap penisilin.
f. Gumpalan sel darah putih memberikesan sel darah putih berasa dari ginjal dan harus dilaporkan segera mungkin.
2. Cast Sel darah putih
a. Cast sel darah putih menunjukkan infeksi parenkim ginjal dan dapat terjadi pada :
(1) Pielonefritis (penyebab paling umum)
(2) Glomerulonefritis akut
(3) Nefritis interstisial
(4) Lupus nefritis
b. Ini bisa sangat sulit untuk membedakan antara Cast Sel darah putih dan cast sel epitel.
PERINGATAN KLINIS
Kultur urin harus dilakukan jika terdapat peningkatan leukosit dalam urin
FAKTOR PENGGANGU
Keputihan dapat mengkontaminasi sampel dengan lekosit. spesimen Clean-catch urin atau spesimen urin kateter dapat dilakukan untuk menghidari adanya kontaminasi adanya sel leukosit dalam urin.
PERINGATAN KLINIS
Pielonefritis mungkin tetap sepenuhnya asimtomatik meskipun jaringan ginjal sedang mengalami kehancuran. Oleh karena itu, pemeriksaan yang cermat (menggunakan lapang pandang besar) sedimen urin untuk cast leukosit sangat penting.
Catatan Penulis : Tulisan ini merupakan rangkaian artikel "Mikroskopis Urine". Untuk melihat kumpulan Artikel ini, bisa di cek pada Label "LABORATORIUM MEDIK".
d. Peningkatan jumlah limfosit dan plasma sel dalam menghadapi transplatasi ginjal dapat menunjukkan adanya penolakan awal jaringan (penolakan allograf ginjal akut)
e. Eosinofil berhubungan dengan penyakit tubulointerstitial dan hipersensitivitas terhadap penisilin.
f. Gumpalan sel darah putih memberikesan sel darah putih berasa dari ginjal dan harus dilaporkan segera mungkin.
2. Cast Sel darah putih
a. Cast sel darah putih menunjukkan infeksi parenkim ginjal dan dapat terjadi pada :
(1) Pielonefritis (penyebab paling umum)
(2) Glomerulonefritis akut
(3) Nefritis interstisial
(4) Lupus nefritis
b. Ini bisa sangat sulit untuk membedakan antara Cast Sel darah putih dan cast sel epitel.
PERINGATAN KLINIS
Kultur urin harus dilakukan jika terdapat peningkatan leukosit dalam urin
FAKTOR PENGGANGU
Keputihan dapat mengkontaminasi sampel dengan lekosit. spesimen Clean-catch urin atau spesimen urin kateter dapat dilakukan untuk menghidari adanya kontaminasi adanya sel leukosit dalam urin.
PERINGATAN KLINIS
Pielonefritis mungkin tetap sepenuhnya asimtomatik meskipun jaringan ginjal sedang mengalami kehancuran. Oleh karena itu, pemeriksaan yang cermat (menggunakan lapang pandang besar) sedimen urin untuk cast leukosit sangat penting.
Catatan Penulis : Tulisan ini merupakan rangkaian artikel "Mikroskopis Urine". Untuk melihat kumpulan Artikel ini, bisa di cek pada Label "LABORATORIUM MEDIK".
Sumber :
- PENUNTUN SKILLS LAB Urin 1: Makroskopis dan Mikroskopis Urin. Edisi 4 REVISI 2013. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG.
- MICROSCOPIC EXAMINATION OF URINE SEDIMENT, Halaman 227
Post a Comment