Sel Epitel Urin dan Cast Epitel
Table of Contents
Infolabmed.com. Ginjal cast sel epitel terbentuk dari cast-off sel tubulus yang perlahan - lahan terdegradasi, pertama - tama kasar kemudian menjadi materi granular halus. Cast epitel adalah yang paling langka.
Sel epitel dalam urin ada tiga macam :
1. tubulus ginjal sel epitel bulat dan sedikit lebih besar dari leukosit. Setiap sel berisi inti tunggal yang besar. Ini merupakan tipe dari sel - sel epitel yang terkait dengan penyakit ginjal. Namun, keberadaan dari sel epitel yang berasal dari ginjal ini tidak biasa karena tubulus ginjal terus menerus mengelami pengelupasan sel - sel tua. Dalam kasus nekrosis tubular akut, sel epitel tubulus ginjal yang mengandung vakuola nonlipid besar dapat dilihat. Ini disebut sebagai sel gelembung (Bubble cells). Ketika lipid menyeberangi membran glomerulus, sel-sel epitel ginjal menyerap lemak dan menjadi sangat bias.Ini disebut lemak tubuh oval. Jika keduanya banyak ditemukan harus segera dilaporkan.
2. Sel epitel kandung kemih lebih besar dari sel-sel epitel ginjal. Rata - rata bentuknya seperti buah pir mendekati kolumnar. Juga dikenal sebagai "Transisi" sel epitel, mereka melapisi saluran kemih dari panggul ginjal ke proksimal dua pertiga dari uretra.
3. sel epitel skuamosa besar, sel datar dengan batas tidak teratur; inti kecil tunggal; dan sitoplasma berlimpah. Sebagian bebsar sel ini berasal dari uretra dan vagina, dan tidak memiliki banyak informasi diagnostik.
NILAI RUJUKKAN
Normal
Sel epitel Tubulus ginjal : 0-3 / LPB
sel epitel skuamosa yang sering dijumpai dalam sampel urin normal.
Cast epitel tubulus Ginjal : 0 (tidak terlihat)
PROSEDUR
1. Kumpulkan spesimen urin sewaktu / acak.
2. Periksa sedimen urin mikroskopis.
2. Periksa sedimen urin mikroskopis.
IMPLIKASI KLINIS
1. Cast sel epitel ditemukan ketika mereka terlihat dalam urine terpapar agen beracun atau virus.
2. Sel Epitel Ginjal tubulus ditemukan di :
a. nekrosis tubular akut
b. Glomerulonefritis akut (efek sekunder)
c. pielonefritis
d. overdosis salisilat (reaksi toksik)
e. Yang akan datang allograft penolakan
b. Glomerulonefritis akut (efek sekunder)
c. pielonefritis
d. overdosis salisilat (reaksi toksik)
e. Yang akan datang allograft penolakan
f. Infeksi virus (misalnya, cytomegalovirus)
g. Keracunan dari logam berat atau racun lainnya
g. Keracunan dari logam berat atau racun lainnya
Sumber :
MICROSCOPIC EXAMINATION OF URINE SEDIMENT, Halaman 228
Catatan Penulis : Tulisan ini merupakan rangkaian artikel "Mikroskopis Urine". Untuk melihat kumpulan Artikel ini, bisa di cek pada Label "LABORATORIUM MEDIK".
Post a Comment