Transfusi Darah [Sebuah Rangkuman]

Table of Contents
Ilustrasi (Sumber : freepik.com)

Transfusi darah adalah suatu tindakan medis yang bertujuan mengganti kehilangan darah pasien akibat kecelakaan, operasi pembedahan atau oleh karena suatu penyakit. Darah yang tersimpan di dalam kantong darah dimasukan ke dalam tubuh melalui selang infus.


Transfusi adalah suatu tindakan memasukkan whole blood atau komponen darah secara langsung ke dalam aliran darah, yang sebagian besar diberikan untuk mengatasi anemia, menambah volume darah, atau memperbaiki imunitas. Namun, komponen normal dari membran eritrosit seseorang dapat memicu terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang merusak tubuh pasien.

Transfusi merupakan bagian penting dari pelayanan kesehatan saat ini. Bila digunakan dengan benar, transfusi dapat menyelamatkan jiwa atau memperbaiki kesehatan. Namun transmisi infeksi melalui darah atau produk darah harus mendapat perhatian sehingga transfusi benar-benar bermanfaat bago pasien.

Apakah transfusi darah aman?

Menurut Palang Merah Indonesia (PMI), darah transfusi di Indonesia relatif aman dan bebas dari segala macam penyakit berbahaya. Setiap darah donor akan dilakukan pemeriksaan yang ketat sehingga jarang sekali seseorang mendapatkan penyakit dari darah donor.

Masalah utama transfusi darah yang saat ini masih ada adalah kecelakaan akibat ketidakcocokan golongan darah. Meskipun angka kejadiannya boleh dikatakan sangat kecil namun inkompabilitas transfusi darah ini beresiko menyebabkan penderita mengalami reaksi yang sangat serius dan mengancam nyawa.

Beberapa penderita mendonorkan darahnya beberapa minggu sebelum dioperasi. Jika dalam operasi dibutuhkan darah maka dia dapat menggunakan darahnya sendiri sehingga reaksi transfusi dapat dikurangi.

Saat menerima darah transfusi, sistem pertahanan tubuh akan bereaksi karena menganggap darah yang masuk adalah benda asing. Tubuh akan menolak darah yang masuk dan berusaha menghancurkannya. Namun, keadaan ini dapat dicegah dengan pemeriksaan golongan darah yang ketat sebelum dilakukan transfusi darah. Darah penerima dan darah donor dicocokan golongan darahnya, baik melalui sistem ABO maupun Rhesus.

Meskipun telah dilakukan pencocokan golongan darah, beberapa penderita tetap dapat mengalami reaksi ringan transfusi darah seperti :
  • Demam.
  • Gatal dan bintik bintik merah pada kulit.
  • Nafas pendek.
  • Nyeri.
  • Berdebar debar.
  • Menggigil.
  • Tekanan darah menurun.
Reaksi transfusi ini memang sedikit menakutkan namun tidak berbahaya jika cepat ditangani.

Sumber :
  • Imad Analis. 2016. Transfusi Darah. Diakses tanggal 10 Oktober 2016. Link ; http://imadanalis.blogspot.co.id/2012/01/transfusi-darah.html
  • Blog Dokter. 2016. Sekelumit Tentang Transfusi Darah. Diakses tanggal 10 Oktober 2016. Link ; http://www.blogdokter.net/2010/10/18/sekelumit-tentang-transfusi-darah/
Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment