Pemeriksaan Billirubin Total (Serum) (Dimetil Sulfoksida)
Table of Contents
Pemeriksaan billirubin merupakan pemeriksaan indikasi adanya gangguan hati. hati merupakan organ padat yang terbesar dan terletak di rongga perut bagian kanan atas. Organ ini mempunyai peran terpenting karena merupakan regulator dari semua metabolisme. Selain itu, hati merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat pendetoksifikasi racun dan penghancuran steroid seperti estrogen.
Metode : Dimetil Sulfoksida
Prinsip
Billirubin total yang terdapat dalam sampel akan bereaksi dengan asam sulfonilat terazotinasi dalam DMSO membentuk senyawa yang berwarna. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi billirubin dalam sampel yang diukur pada panjang gelombang 546 nm.
Tujuan
Untuk mengetahui kadar billirubin total dalam darah.
Alat dan Bahan
- Tabung reaksi
- Mikropipet
- Blue dan yellow tip
- Reagen billirubin
- Sampel serum
Prosedur
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Sampel darah dibekukan terlebih dahulu selama 15-30 menit.
- Sampel darah yang sudah beku disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit sampai diperoleh serum.
- Serum yang sudah terpisah dapat digunakan sebagai sampel pemeriksaan.
- Memipet serum kedalam tabung reaksi.
Blanko
|
Standart
|
Sampel
| |
Standart
|
50 µL
| ||
Serum
|
50 µL
| ||
Reagen Kerja
|
1000 µL
|
1000 µL
|
1000 µL
|
6. Dihomogenkan, inkubasi 5 menit.
7. Dibaca pada panjang gelombang 578 nm.
Interpretasi Hasil
- Dewasa < 1 mg/dL
- Bayi < 12 mg/dL
Masalah Klinis
PENINGKATAN KADAR: Anemia defisiensi zat besi. Pengaruh Obat: Barbiturat, salisilat (aspirin) - penisilin, kafein dalam dosis tinggi.PENINGKATAN KADAR: Ikterik obstruktif disebabkan oleh batu atau neoplasma, hepatitis, sirosis hati, mononukleusis infeksius, metastasis (kanker) hati, penyakit wilson. Pengaruh Obat: Antibiotik (amfoterisin B, klindamisin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, oksasilin, tetrasiklin), sulfonamid, obat antituberkulosis (asam para-aminosalisilat, isoniazid [INH]), alopurinol, diuretik (asetazolamid [Diamox], asam etakrinat [Edecrin]), Mitramisin, dekstran, diazepam (Valium), barbiturat, narkotik (kodein, morfin, meperidin [Demerol]), flurazepam (Dalmane), indometasin (Indocin), metotreksat, metildopa (Aldomet), papaverin, prokainamid (Pronestyl), steroid, kontrasepsi oral, tolbutamid (Orinase), Vitamin A, C, dan K.
Baca juga :
- Uji Bilirubin (tak-langsung - Direct) (Serum) - Implikasi Keperawatan, dll
- Uji Bilirubin (Total dan Direct) (Serum) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik
- Pemeriksaan Bilirubin Urin (Metode Horrison) | Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
- Pemeriksaan Urobilinogen (Urine) (Metode Ehrlich) | Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.
Post a Comment