Teknologi Ponsel Dikembangkan Untuk Mendeteksi HIV
Table of Contents
Manajemen dalam penanganan Human Immunodeficiency Virus (HIV), yang dapat melumpuhkan sistem kekebalan tubuh dengan menyerang sel-sel sehat, tetap menjadi tantangan utama kesehatan global di negara-negara berkembang yang kurangnya infrastruktur dan minimnya tenaga medis terlatih dan profesional.
Tekhnologi Smartphone. |
Peneliti dari Brigham and Women's Hospital telah merancang sebuah alat diagnostik seluler portabel dan terjangkau, memanfaatkan ponsel dan nanoteknologi, dengan kemampuan mendeteksi virus HIV dan memantau pengelolaannya pada suatu wilayah yang memiliki keterbatasan sumber daya. Platform baru ini dijelaskan dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada Nature Communications.
"Deteksi dini HIV sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit dan penularan, dan itu membutuhkan pemantauan jangka panjang, yang dapat menjadi beban bagi keluarga yang harus melakukan perjalanan untuk mencapai klinik atau rumah sakit," ucap penulis senior Hadi Shafiee, PhD, seorang peneliti utama di Divisi Teknik dalam instalasi Kedokteran dan Divisi Kedokteran Renal di Brigham. "Sistem ponsel yang cepat dan murah ini merupakan metode baru untuk mendeteksi infeksi akut, yang akan mengurangi risiko penularan virus dan juga dapat digunakan untuk mendeteksi kegagalan pengobatan secara dini."
Metode pemantauan virus secara tradisional untuk pemeriksaan HIV sangatlah mahal, membutuhkan pengoperasian polymerase chain reaction (PCR). Shafiee dan rekan-rekannya berusaha merancang alat sederhana yang terjangkau yang membuat tes dan pemantauan HIV mungkin bagi individu di negara berkembang dapat melakukannya walaupun dengan akses yang tidak membutuhkan banyak biaya dalam perawatan medis.
DNA engineered micromotors. (Foto : https://www.nature.com) |
Memanfaatkan nanoteknologi, microchip, ponsel dan 3D-printed phone attachment, para peneliti menciptakan platform yang dapat mendeteksi asam nukleat RNA virus dari setetes darah. Alat ini mendeteksi asam nukleat yang diperkuat melalui monitoring telepon dari gerakan manik-manik rekayasa DNA tanpa menggunakan peralatan besar atau mahal. Deteksi presisi dievaluasi untuk spesifisitas dan sensitivitas.
Para peneliti menemukan bahwa platform ini memungkinkan dapat mendeteksi HIV dengan spesifisitas 99,1 persen dan sensitivitas 94,6 persen pada nilai ambang relevan secara klinis 1.000 partikel virus / ml, dengan hasil dalam satu jam. Bagaimana dengan biayanya?, total biaya material dari microchip, attachment telepon dan reagen kurang dari $ 5 per tes.
“Petugas kesehatan di negara berkembang dapat dengan mudah menggunakan perangkat ini ketika mereka melakukan pemeriksaan dan pemantauan HIV. Karena tesnya sangat cepat, keputusan penting tentang langkah medis selanjutnya bisa dilakukan di sana, ”kata Shafiee.
"Kita bisa menggunakan teknologi yang sama ini sebagai alat diagnostik yang cepat dan murah untuk virus dan bakteri lain juga," menurut penulis utama Mohamed Shehata Draz, PhD, seorang instruktur pada Divisi Teknik Kedokteran dan Divisi Kedokteran Renal di Brigham.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasama media pubhlikasi, kirim e mail ke : laboratorium.medik@gmail.com
Baca juga :