Jumlah Trombosit Dalam Darah Harus Normal, Ini Alasannya
Table of Contents
Jumlah Trombosit Dalam Darah Harus Normal, Ini Alasannya. Ketika Anda terluka oleh benda tajam, secara otomatis maka trombosit akan melakukan pembendungan dan membantu menghentikan pendarahan yang terjadi. Dan jika Anda tidak memiliki kadar sel trombosit yang normal, maka tubuh Anda tidak dapat melakukan pembekuan darah dan menghentikan pendarahannya secara alami.
Darah Lengkap. ((Foto : https://www.freepik.es) |
Trombosit adalah jenis sel darah yang terdapat pada tubuh yang berperan sangat penting dalam proses pembekuan darah. Pada keadaan tertentu, pemeriksaan trombosit dapat digunakan sebagai metode skrining (deteksi dini) dan mendiagnosis berbagai penyakit atau kondisi yang dapat mengaikbatkan terjadinya masalah pada proses penggumpalan darah. Oleh sebab itu, penting sekali Anda memiliki kadar nilai trombosit dalam batas normal untuk mencegah adanya perdarahan.
Peran Penting Trombosit dalam Proses Pembekuan Darah
Trombosit dapat ditemukan pada pembuluh darah dan lipa, selain itu trombosit tidak berwarna dan masa siklus hidupnya hanya 10 hari. Setiap harinya sel darah akan melakukan regenerasi, tidak terkecuali dengan trombosit yang dihasilkan dari sumsum tulang.
Ketika seseoran terluka, trombosit memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembekuand arah. Bila Anda tidak cukup memiliki jumlah trombosit di dalam darah, maka tubuh Anda akan mengalami kesulitan dalam melakukan pembekuan darah (koagulasi) dan menghentikan perdarahan tersebut.
Pemeriksaan hitung trombosit biasanya dilakukan dalam laboratorium klinik atau rumah sakit dalams atu paket pemeriksaan yaitu pemeriksaan darah lengkap. Pada umumnya, jumlah trombosit normal dalam darah adalah sekitar 150.000 hingga 400.000 sel trombosit per mikroliter (mcL). Akan tetapi, nilai rentang pada pemeriksaan trombosit akan berbeda pada usia tertentu.
Memar bisa terjadi jika trombosit rendah. (Foto : https://hellosehat.com) |
Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Rendah
Trombositopenia adalah suatu kondisi yang terjadi karena kurangnya jumlah platelet atau trombosit, yang berperan penting pada proses pembekuan (koagulasi) darah. Keadaan seperti ini dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya :
- Leukemia
- Anemia aplastik
- Sirosis
- Idiopathic Trombocytopenic Purpura (ITP)
- Defisiensi zat besi dan asam folat
- Gangguan sistem kekebalan tubuh
- Kehamilan
- Efek samping dari obat tertentu; kemoterapi
- Infeksi, seperti sepsis dan demam berdarah dengue.
Dengan jumlah trombosit dibawah nilai normal sering kali ditemukan pada berbagai kasus seperti diatas dan tidak menimbulkan adanya gejala, tetapi kadangkala dapat menimbulkan perdarahan yang hebat. Dan hal tersebut sangat berbahaya bagi Anda. Tanda dan gejala yang timbul akibat kurangnya jumlah trombosit adalah berupa memar atau lebam yang mudah sekali terjadi, tampak bercak atau bintik-bintik ungu kemerahan di kulit, terdapat darah pada urine atau tinja, mudah lelah, kulit dan mata tampak kuning, limpa yang membesar, serta terjadinya pendarahan pada gusi atau hidung (mimisan).
Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Tinggi
Pada trombosit dengan jumlah yang terlampau tinggipun yang dalam istilah medis disebut sebagai trombositosis. Trombositosis ini dapat terjadi diakibatkan oleh :
- Kanker
- Anemia hemolitik dan defisiensi besi
- Tuberkulosis
- Polisitemia vera (kelainan sumsum tulang)
- Penggunaan pil KB
- Tinggal di dataran tinggi
Selain itu, beberapa kondisi yang juga dapat menyebabkan trombosit meningkat sementara adalah pemulihan pasca tindakan operasi besar atau setelah trauma fisik, kelelahan, juga pemulihan dari konsumsi alkohol berlebihan.
Trombositosis juga seringkali tidak disertai dengan adanya gejala tertentu. Namun jika terjadi peningkatan, gejalanya bisa meliputi sakit kepala, pusing, sakit dada, pingsan, pandangan berkunang-kunang, mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki. Pengobatannya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dalam kasus yang sering terjadi, jumlah trombosit Anda akan kembali normal setelah penyebab trombositosis teratasi.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasama media pubhlikasi, kirim e mail ke : laboratorium.medik@gmail.com.
Baca juga :
- Istilah Umum Yang Sering Digunakan di Laboratorium Medik
- Penjelasan Tentang Trigliserida
- Tim Relawan PATELKI | Dukungan Pelayanan Lab Palu - Donggala - Sigi
- Mengenal Alat Urine Formed Elements Analyzer AVE-766 Series
- Teknologi Ponsel Dikembangkan Untuk Mendeteksi HIV
- Hubungan Usus Buntu (Appendix) Dengan Protein Alpha-synuclein Penyebab Parkinson