Histogram RBC pada Kasus Thalassemia
Table of Contents
Histogram RBC pada Kasus Thalassemia. Sebuah parafrase mengatakan, “1 grafik histogram sel darah merah (RBC) mengandung ribuan informasi” yang mengandung arti betapa bermaknanya informasi yang mampu diperoleh dari pengetahuan tentang histogram RBC. Histogram RBC merupakan suatu grafik yang menggambarkan tentang penyebaran ukuran partikel RBC yang sekarang banyak digunakan dalam alat hematologi otomatik. Dengan adanya histogram tersebut maka kita mampu mengetahui seberapa lebar penyebaran partikel RBC (RDW) serta seberapa normal ukuran RBC yang terdeteksi. Parameter ini merupakan kunci utama dalam mengetahui berbagai variasi kondisi hematologi sehingga dengan demikian mampu digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dan memantau kondisi kelainan sel darah.
Pemeriksaan Hematologi Pada Thalassemia |
Seperti diketahui bahwa teknik deteksi partikel RBC menggunakan prinsip hydrodynamic focusing detection method yaitu dengan mengalirkan sejumlah sel ke dalam suatu aperture dengan tahanan yang ada. Ketika sel melewati tahanan yang berbeda muatan tersebut, ukuran dan jumlah sel akan terdeteksi. Kemudian denyut/pulsa yang terdeteksi itu diterjemahkan dalam bentuk grafik histogram yang dinamakan sebagai histogram RBC, jika yang dinilai adalah partikel RBC. Partikel RBC dideteksi dalam rentang ukuran 25-250 fL karena pada umumnya ukuran RBC berkisar antara 80-100 fL dengan aksis (X) menandakan ukuran dari partikel RBC sedangkan ordinat (Y) menandakan jumlah dari RBC.
Umumnya alat hematologi otomatik mampu menghitung nilai RDW (Red Cells Distribution Width) namun sebaiknya terdapat dua nilai RDW yang dilaporkan yaitu RDW-CV dan RDW-SD. Istilah RDW-CV digunakan untuk menggambarkan ratio SD terhadap MCV jadi amat dipengaruhi oleh perubahan SD maupun MCV. Sebagai contoh: kondisi mikrositosis akan memperkecil nilai MCV sehingga tampak seolah-olah RDW-CV akan meningkat. Sebaliknya pada kondisi makrositosis bisa didapatkan RDW-CV yang menurun (relatif normal). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa RDW-CV amat baik digunakan dalam menentukan kondisi mikrositosis dibandingkan makrositosis. Sebaliknya RDW-SD tidak tergantung pada nilai MCV karena diperoleh dari nilai potong 20% hingga 100% terhadap ukuran penyebaran partikel RBC sehingga lebih mampu menggambarkan kondisi histogram yang abnormal. Namun sebaiknya kedua nilai RDW tersebut dilaporkan sehingga bisa diperoleh suatu data yang komplit dan memiliki korelasi yang baik dengan kondisi penderita.
Pada thalassemia umumnya ditemukan RBC yang mikrositik (kadang hingga <50 fL) dengan kurva
histogram RBC yang condong ke kiri. Studi menunjukkan bahwa setiap individu dengan nilai MCV <72 fL wajib dilakukan pemeriksaan penapisan untuk thalassemia. Penderita thalassemia juga memiliki ukuran RBC yang kecil dan uniform sehingga hal ini tidak memperlihatkan variasi sebaran RBC yang besar dan malah cenderung memperlihatkan RDW yang relatif normal dan jauh berbeda dengan RDW pada penderita anemia karena defisiensi besi. Hal ini dilengkapi juga dengan data jumlah RBC yang relatif normal dan berbeda dengan penderita anemia defisiensi besi dimana jumlah RBC amat menurun, demikian juga dengan kadar hemoglobin.
Jadi sebagai kesimpulan, informasi yang disajikan oleh histogram RBC sangat penting untuk memantau kondisi penderita, menginvestigasi penyebab potensial kesalahan instrumen, serta juga mampu digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis.
Referensi:
- Constantino, BT. The red cell histogram and the dimorphic red cell population. Labmedicine 2011;42(5):300-8.
- K Series. Histogram interpretation.
- Clarke GM,Higgins TN. Laboratory investigation of hemoglobinpathies and thalassemias: Review and update. Clin Chem 2000;46(8):1284-90.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.
Baca juga :
- Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli
- Reagen untuk Pemeriksaan Hematologi dan Cara Pembuatanya
- Pemeriksaan Trombosit Metode Direct Counting
- Pemeriksaan Leukosit Metode Bilik Hitung
- Pemeriksaan Retikulosit Dengan Alat Sysmex XT-2000i
- Pemeriksaan Retikulosit Metode Supravital