Pemeriksaan Jumlah Trombosit Pada Tes Hemostasis
Table of Contents
Hemostasis merupakan keadaan seimbang antara faktor pembekuan darah dan faktor fibrinolitik hingga darah tetap mengalir. Gangguan faktor pembekuan dapat terjadi perdarahan dan gangguan faktor fibrinolitik dapat terjadi trombosis. Tiga determinan hemostasis utama yaitu trombosit, kardiovaskuler dan koagulasi, disamping fosfolipid dan CaCl2.
Pemeriksaan Jumlah Trombosit Pada Tes Hemostasis |
Trombosit membantu proses koagulasi dan membentuk sumbatan pada luka dengan perdarahan, karena itu hitung jumlah trombosit sangat penting. Namun karena trombosit sangat kecil dan mudah melekat pada permukaan asing misalnya endotel yang rusak, maka hitung jumlah trombosit perlu memperhatikan hal tersebut.
Tujuan :
- Evaluasi produksi trombosit
- Mengetahui efek kemoterapi atau radiasi terhadap produksi trombosit
- Diagnosis dan monitor trombsitosis atau trombositopenia
- Konfirmasi estimasi jumlah dan morfologi trombosit pada sediaan apus
- Terangkan bahwa tes ini untuk mengetahui kemampuan koagulasi darah.
- Akan diambil darah seperlunya, karena itu ada sedikit rasa sakit.
- Tidak ada larangan makan dan minum sebelum tes.
- Tanyakan apakan mengkonsumsi obat yang dapat mengganggu hasil tes, misalnya antineoplastik, thiazid, isoniasid, dan antibiotik lainnya.
- Bilik Hitung Improved Naubauer
- Pipet eritrosit
- Mikroskop
- Larutan pengencer (Rees Ecker) disaring sebelum dipakai.
- Darah diencerkan dengan Rees Ecker.
- Hitung dengan menggunakan mikroskop setelah trombosit mengendap 10 menit dalam kamar hitung seluas 1 mm2.
- Hasilnya dikalikan 2.000
Cara Semi Otomatik dan Otomatik
Dipakai alat electronic particle counter sehingga ketelitiannya lebih baik dibandingkan cara manual.
Nilai Rujukkan :
150.000 - 400.000/mm3
Nilai abnormal :
Kelainan Jumlah Trombosit
- 50.000-100.000/mm3 : perdarahan sedang post trauma.
- 20.000-50.000/mm3 : purpura, perdarahan post trauma.
- <20.000/mm3 : perdarahan spontan, perdarahan intrakarnial
Trombositopenia :
- Gangguan produksi trombosit, jumlah megakariosit berkurang pada sumsum tulang terjadi pada anemia aplastik, leukemia.
- Trombopoesis tidak terjadi pada anemia megaloblastik, AML-M7.
- Gangguan distribusi, terjadi penumpukan di suatu tempat (splenomegali)
- Kekurangan trombosit karena splenektomi.
- Kerusakan trombosit karena obat atau kelainan imunologik.
- Transfusi darah masif.
Trombositosis :
- Akibat perdarahan, sesudah operasi.
- Anemia dengan defisiensi besi
- Inflamasi dan jumlahnya kembali normal setelah sembuh.
- Trombosis menetap pada trombositosis primer, meyloid metaplasia, polisitemia dan leukemia mielodik kronik.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.
Baca juga :