Tes Trigliserida Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Table of Contents
Tes Trigliserida Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK). Kadar trigliserida tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kadar normal trigliserida. Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan pengerasan arteri atau penebalan dinding arteri (aterosklerosis), yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan stroke. Selain itu juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit lain seperti pankreatitis akut jika kadarnya sudah sangat tinggi, misalnya di atas 1000 mg / dL. Selain itu, kadar trigliserida yang tinggi merupakan tanda-tanda dari adanya kondisi seperti diabetes tipe 2, rendahnya kadar hormon tiroid (hipotiroidisme), gangguan fungsi hati atau ginjal, dan lainnya.
Tes Trigliserida Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK) |
Pemeriksaan Trigliserida (Pre Analitik, Analitik dan Pasca Analitik)
Persiapan pasien :
- Puasa 10-12 jam termasuk menghentikan merokok dan olahraga tetapi diperbolehkan minum air putih. Puasa diperlukan terutama untuk menghindari terjadinya lipemia dan pada pasien yang diindikasikan untuk tes trigliserida.
- Tidak mendapat obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2 minggu terakhir.
- Pasien dalam keadaan stabil, tidak ada perubahan berat badan, pola makan, kebiasaan merokok, minum kopi dan alkohol dalam 2 minggu terakhir sebelum dites.
- Pasien tidak sedang mengalami stres oleh penyakit akut.
Persiapan sampel ;
- Waktu pengambilan sampel darah pasien dalam posisi duduk yang sudah dilakukan selama 5 menit.
- Pada saat pengambilan darah, pemasangan torniquet sebaiknya tidak lebih 1 menit.
- Serum sebaiknya dipisahkan dari sel darah merah sesegera mungkin. Sampel sebaiknya segera dites, tidak disimpan atau tidak dibekukan.
- Bila sampel darah terlihat ikterus, hemolisis sebaiknya diulang karena dapat terjadi peningkatan palsu pada hasil tes.
Prinsip Pemeriksaan Trigliserida :
[REAKSI KIMIA]
Intensitas warna yang terbentuk sesuai dengan konsentrasi trigliserida yang ditentukan secara fotometri.
Alat dan Bahan :
Alat : Cara manual/semi automatik
a. Tabung reaksi & rak tabung
b. Pipet volumetrik (20 ul, 1000 ul)
c. Fotometer 4020 ( panjang gelombang 340 nm)
Cara automatik :
a. Pipet mikro
b. Tabung mikro
c. Rak tabung
d. Rak sampel
e. Alat automatik Cobas Mira (R)
Bahan :
1. Sampel serum, plasma (EDTA)
2. Reagen : R1 Buffer/4-chlorophenol/enzymes
PIPES (piperazine-N,N'-bis (2-ethanasulfonic acid) buffer : 50 mmol/L,
pH 6,8 ; mg2+ : 40 mmol/l ; sodium cholate : 0,20 mmol/l : ATP = 1,4 mmol/L ;
4-aminophenazone = 0,13 mmol/l ; 4-chlorophenol : 4,7 mmol/l ; potassium
hexacyanoferrate (II) : 1 umol/l ; fatty alcohol polycol ether: (Bacillus stearothermophilus)
= 0,19 U/ml; glycerol phospate oxidase (E.coli)= 2,5 U/mL; peroxidase (horseradish
= 0,10 U/ml.
Cara Kerja Manual/Semi Automatik Pada Pemeriksaan Trigliserida :
- Campurkan reagen dalam 32 ml larutan pelarut.
- Biarkan campuran itu selama 10 menit pada suhu kamar. Larutan stabil selama 7 hari pada suhu 15-25C.
- Ambil sampel darah sebanyak 20 ul dan 1000 ul larutan reagen. Campur dan isapkan ke fotometer 4020 (jalankan sesuai prosedur 4020).
- Hasil akan didapatkan berupa lembar pring out.
Cara Automatik Pada Pemeriksaan Trigliserida :
- Tes dilakukan dengan alat automatik Cobas Mira (R).
- Sampel serum sebanyak 500 ul dimasukkan dalam tempat sampel kemudian diletakkan pada rak sampel sesuai dengan nomor tes.
- Reagen dimasukkan dalam tempat reagen kemudian diletakkan pada rak sesuai dengan program tes Trigliserida.
- Data identitas penderita dan jenis tes dimasukkan melalui key board.
- Alat akan melakukan tes secara automatik sesuai program (sampel 4 ul dan reagen 350 ul).
- Hasil tes trigliserida akan keluar melalui print out.
Nilai rujukkan hasil pemeriksaan Trigliserida : < 200 mg/dl
Interpretasi hasil laboratorium pemeriksaan Trigliserida :
Diwaspadai terjadinya PJK : 200 - 399 mg/dL
Resiko terjadinya PJK : =400 mg/dL
Sumber :
- Honestdoc. 2019. Apa Itu Trigliserida? Gejala, Pemeriksaan, Pengobatan. (online). Tersedia ; https://www.honestdocs.id/apa-itu-trigliserida. (29 Mei 2019).
- Hardjoeno, dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Lephas : Makassar.
Dapatkan buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik". Disusun oleh Gilang Nugraha, S.Si., M.Si, dkk. Pembelian Buku / Order via WA https://wa.me/6285862486502. Info selengkapnya tentang buku bisa dilihat disini : JUAL BUKU "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik" torium Medik"
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.
Baca juga :
- Tes Kreatin Kinase-MB (CK-MB) Pada Infark Miokard Akut (IMA)
- Tes Lactate Dehydrogenase (LD Atau LDH) Pada Infark Miokard Akut (IMA)
- Tes Troponin T Pada Infark Miokard Akut (IMA)
- Tes Fraksi Lipid Dalam Menegakkan Diagnosa Penyakit Jantung Koroner (PJK)
- Tes Kolesterol Total Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK)