Gangguan Sirkulasi Darah [Hiperlipidemi]

Table of Contents

Gangguan Sirkulasi Darah [Hiperlipidem]. Sirkulasi darah di dalam tubuh kita dapat berjalan dengan baik karena ada kerjasama yang sangat sempurna antara tiga bagian utama dalam tubuh kita, yaitu jantung (sebagai pemompa darah), pembuluh darah (sebagai sarana untuk lewatnya darah), dan darah. Kita sering tidak menyadari bahwa setiap hari, di dalam pembuluh darah kita selalu mengalir secara kontinyu dalam darah kita. Namun, terkadang kita kurang memperhatikan apakah sirkulasi darah kita berjalan dengan lancar atau tidak. 

Selain satu fungsi sirkulasi darah adalah mengangnkut oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme ke seluruh tubuh, sehingga semua organ tubuh dapat bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Apabila sirkulasi darah kita terganggu, maka fungsi organ tubuh kita menjadi tidak sempurna dan timbulah berbagai gangguan atau penyakit. 

Oleh sebab itu, kita mesti menjaga agar ketiga bagian utama tubuh kita (jantung, pembuluh darah, dan darah) selalu sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta menghindarkan diri sendiri dari penyakit yang mengganggu sirkulasi darah. Nah, salah satu penyakit yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah adalah hiperlipidemia.

Gangguan Sirkulasi Darah [Hiperlipidemi]

Hiperlipidemia atau kelebihan lemak adalah kondisi dimana kadar lemak di dalam darah meningkat. Yang tergolong jenis lemak di sini adalah kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid, dan trigliserid. Lemak merupakan bahan yang tidak dapat larut di dalam darah. Agar lemak dapat mengikuti aliran sirkulasi darah di dalam tubuh, diperlukan suatu molekul protein yang bisa mengangkutnya di dalam darah. Molekul protein itu disebut lipoprotein. 

Beberapa kondisi yang termasuk hiperlipidemi, antara lain hiperkolesterolemi (kelebihan kadar kolesterol didalam darah), hipertrigliseridemi (kelebihan kadar trigliserid didalam darah), dan hiperlipoproteinemi (kelebihan kadar lipoprotein didalam darah). Namun, yang biasanya menimbulkan maslah kesehatan adalah hiperkolesterolemi dan hipertrigliseridemi. 

Sebenarnya, tubuh kita sangat membutuhkan kolesterol untuk membentuk dinding sel dan sebagai bahan dasar untuk memproduksi hormon. Akan tetapi, jika kadar kolesterol di dalam darah jumlahnya berlebihan (hiperkolesterolemi), maka akan mengganggu kerja jantung dan meningkatkan risiko munculnya penyakit jantung koroner. 

Ada dua jenis kolesterol, yaitu koelsterol baik dan kolesterol jahat. Kolesterol baik adalah HDL (high density lipoprotein), yang bertugas mengangkut kolesterol dalam darah untuk kembali ke hati, mengangkut kelebihan kolesterol dari timbunan lemak (plak) di dalam dinding pembuluh darah, serta memperlambat perkembangan plak. Diharapkan kadar HDL kita lebih dari > 45 mg/dL. Apabila kurang dari itu, maka akan memudahkan timbulnya penyakit stroke dan serangan jantung. 

Sedangkan, kolesterol jahat adalah LDL (low density lipoprotein) yang bertugas sebagai pembawa kolesterol. Apabila kolesterol LDL di dalam darah meningkat, maka dapat memicu timbulnya plak di dalam dinding pembuluh darah, yang akan menyebabkan kekakuan pembuluh darah (aterosklerosis). Kadar LDL yang normal yaitu < 160 mg/dL. Apabila kadarnya melebihi ambang normal, maka bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner maupun stroke. 

Bagiamana cara menjaga agar sirkulasi darah tetap baik? Tentu saja, dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melaksanakan olahraga secara teratur dan terukur, mengurangi makanan yang berlemak, berhenti merokok, mengatasi stres, dan tidur yang cukup (paling tidak enam jam dalam sehari). Apabila ada riwayat hipertensi atau diabetes melitus (kencing manis), lakukan pengontrolan tekanan darah dan kadar gula darah secara teratur serta minum obat yang telah dipilihkan oleh dokter. Bila perlu, konsumsi suplemen herbal untuk memperbaiki sirkulasi darah. 

Sumber :

1. Udji Sofro, M, dkk. 2013. 5 Menit Memahami 55 Problematika Kesehatan. Hal : 354-357. D-Medika : Jogjakarta

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.

Baca juga :

1. Pewarnaan Kapsul Metode Burry Gins
2. Gambaran Klinis Tuberkulosis Paru Dan Ekstraparu
3. Apa Itu TB-HIV Dan Pemeriksaan Laboratorium TB-HIV
4. Sentrifus : Jenis, Prinsip Dan Penggunaan Yang Benar
5. Studi Kasus Mikrobiologi: Usia 18 Tahun Dengan Demam, Menggigil, Dan Nyeri Perut