Pengantar Toksikologi Klinik Teknologi Laboratorium Medik
Table of Contents
Pengantar Toksikologi Klinik Teknologi Laboratorium Medik. Toksikologi adalah salah satu mata kuliah terapan yang membutuhkan dukungan mata kuliah yang lain. Dalam bidang Toksikologi, kita menggunakan istilah-istilah khusus yang akan sering dijumpai pada bab-bab kerikutnya. Oleh karena itu, seorang teknisi laboratorium medik perlu mengenal beberapa istilah yang berkaitan dengan toksikologi sehingga memudahkan dalam mempelajari materi.
Peristilahan bidang toksikologi ini akan dipaparkan dalam topik 1. Selain itu Saudara juga akan mempelajari tentang perundang-undangan yang berhubungan dengan NAPZA yaitu Undang-undang Narkotika dan Psikotropika, terutama kaitannya dengan penggolongan kedua zat tersebut yang akan dipaparkan dalam topik 2. Selain itu, Saudara juga perlu mengenal tentang precursor yang berkaitan dengan produksi narkotika dan psikotropika.
Tujuan mempelajari bab ini agar Saudara dapat mengenal peristilahan dalam bidang toksikologi dan perundang-undangan yang terkait dengan narkotika dan psikotropika, khususnya penggolongan narkotika dan psikotropika.
Sesuai dengan bidang pekerjaan seorang teknisi laboratorium medik, dan seringkali bidang toksikologi sering berkaitan dengan kasus hukum, terutama terkait penyalahgunaan obat, maka materi perundang-undangan bidang narkotika dan psikotropika dalam bab ini tidak membahas tentang sisi pidananya, tetapi hanya dipaparkan mengenai klasifikasi atau penggolongan narkotika dan psikotropika. Jenis-jenis narkotika maupun psikotropika yang dimaksud dalam perundang-undangan terkait tidak dicantumkan keseluruhannya dalam bagian dari bab ini, akan tetapi Anda bisa membaca secara keseluruhan dalam lampiran bab ini.
Sejarah Perkembangan Ilmu
Toksikologi analitis berkaitan dengan deteksi, identifikasi dan pengukuran obat-obatan dan senyawa asing lainnya (xenobiotik) dan metabolitnya pada spesimen biologis dan yang terkait. Metode analisis tersedia untuk berbagai senyawa yang sangat beragam: dapat berupa bahan kimia, pestisida, obat-obatan, penyalahgunaan obat-obatan (drugs abuse) dan racun alami.
Toksikologi analitik dapat membantu dalam diagnosis, manajemen dan dalam beberapa kasus pencegahan keracunan. Selain itu, laboratorium toksikologi analitik dapat dilibatkan dalam berbagai kegiatan lain seperti penilaian paparan setelah kejadian kimia, pemantauan obat terapeutik, analisis forensik, dan pemantauan penyalahgunaan obat-obatan. Mereka mungkin juga terlibat dalam penelitian, misalnya dalam menentukan sifat farmakokinetik dan toksinokinetik zat atau keefektifan rejimen pengobatan baru.
Sehubungan dengan hal itu, pengetahuan dasar tentang toksikologi klinis dan forensik sangat penting. Terlebih seorang analis laboratorium harus bisa berkomunikasi secara efektif dengan klinisi, ahli patologi, petugas pemadam kebakaran, polisi dan, mungkin juga orang lain. Selain itu, pemahaman yang baik tentang kimia klinis, farmakologi dan farmakokinetik sangat diharapkan.
Toksikologi modern merupakan bidang yang didasari oleh multi disiplin ilmu, ia dengan dapat dengan bebas meminjam bebarapa ilmu dasar, guna mempelajari interaksi antara tokson dan mekanisme biologi yang ditimbulkan (lihat gambar 1.1). Ilmu toksikologi ditunjang oleh berbagai ilmu dasar, seperti kimia, biologi, fisika, matematika. Kimia analisis dibutuhkan untuk mengetahui jumlah tokson yang melakukan ikatan dengan reseptor sehingga dapat memberikan efek toksik. Bidang ilmu biokimia diperlukan guna mengetahui informasi penyimpangan reaksi kimia pada organisme yang diakibatkan oleh xenobiotika.
Perubahan biologis yang diakibatkan oleh xenobiotika dapat diungkap melalui bantuan ilmu patologi, immunologi, dan fisiologi. Untuk mengetahui efek berbahaya dari suatu zat kimia pada suatu sel, jaringan atau organisme memerlukan dukungan ilmu patologi, yaitu dalam menunjukan perubahan wujud atau perubahan makroskopi, mikroskopi, atau submikroskopi dari normalnya. Perubahan biologi akibat paparan toksin dapat termanisfestasi dalam bentuk perubahan sistem kekebalan (immun) tubuh, untuk itu diperlukan bidang ilmu immunologi guna lebih dalam mengungkap efek toksik pada sistem kekebalan organisme.
Analisis toksikologi meliputi:
- Toksikologi darurat dan rumah sakit umum, termasuk pemeriksaan “bisa” dan
- Kategori khusus: toksikologi forensik, skrining untuk penyalahgunaan obat (drugs abuse), pemantauan obat terapeutik (therapeutic drugs monitoring=TDM) dan toksikologi lingkungan serta yang terkait dengan pekerjaan (occupational toxicology), meskipun ada banyak tumpang tindih antara semua area ini.
Metode analisis yang digunakan dalam melakukan analisis toksikologi pada sampel biologis terkait dari studi toksikologi itu sendiri, terutama toksikologi klinis dan forensik. Laboratorium tidak dapat melakukan apapun untuk membantu proses diagnostik kecuali seseorang, baik itu klinisi, ahli patologi, atau orang lain, mencurigai penyebab keracunan dan memastikan spesimen dikumpulkan dan dikirim untuk dianalisis. Namun, pengumpulan dan penanganan sampel yang tepat tidak selalu mudah dan memang merupakan subjek tersendiri.
Daftar Pustaka :
- Rahayu, M & Solihat, M.F. (2018). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) : Toksikologi Klinik. hal ; 1-3. BPPSDMK Kemenkes : Jakarta.
Dapatkan buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik". Disusun oleh Gilang Nugraha, S.Si., M.Si, dan Imaduddin Badrawi, Amd.AK. Pembelian Buku / Order via WA https://wa.me/6285862486502. Info selengkapnya tentang buku bisa dilihat disini : JUAL BUKU "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik"
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.