Point of Care Testing (POCT)
Table of Contents
Point of Care Testing (POCT). Prinsip kerja Point of Care Testing (POCT) umumnya alat ini menggunakan sel pengukur dimana reaksi tertentu dapat berlangsung, sel ini dapat berupa matriks yang berpori, chamber atau suatu permukaan (surface).
Cara pengukuran dapat secara visual, optikal atau monitoring reaksi elektrokimia yang terjadi. Umumnya pemeriksaan POCT kimia menggunakan teknologi biosensor. Dengan teknologi biosensor muatan listrik yang dihasilkan oleh interaksi kimia antara zat tertentu dalam darah dan zat kimia pada reagen kerin (strip) akan diukur dan dikonversi menjadi angka yang sesuai dengan jumlah muatan listrik. Angka yang dihasilkan dianggap setara dengan kadar zat yang diukur dalam darah.
Jenis-Jenis Point of Care Testing (POCT)
Point of Care Testing (POCT) pada :
- Perawatan primer
- Penatalaksanaan Diabetes Melitus
- Pasien dengan nyeri dada
- Unit Gawat Darurat
- Perawatan Intensif
Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan Point of Care Testing (POCT) :
- Glukosa
- Asam Urat
- Kolesterol
- Trigliserida
- Laktat
- Elektrolit
- Analisa Gas Darah
- Bikarbonat
- Magnesium
- Bilirubin
- Ureum
- HCG
Komponen Point of Care Testing (POCT) :
- Alat analiser (otomatis, atau visual)
- Reagen (umumnya berupa reagen kering)
- Bahan Kontrol (untuk quality control/QC)
- Kalibrator (berupa angka yang dimasukkan secara manual atau otomatis berupa kode chip)
Pemeliharaan alat Point of Care Testing (POCT) :
Pemeliharaan alat Point of Care Testing (POCT) umumnya cukup mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus, karena bentuknya yang sangat kecil sehingga tidak memerlukan tempat yang luas. Tapi harus diperhatikan cara penyimpanannya (pengaruh suhu, kelembaban, getaran, guncangan dan benturan).
Kelebihan dan Kekurangan alat Point of Care Testing (POCT)
Kelebihan Alat Point of Care Testing (POCT)
- Hasilnya cepat sehingga diagnosis dapat segera ditegakkan, tindakan/pengobatan segera dapat diberikan yang akan mengurangi waktu perawatan.
- Mudah digunakan dapat dilakukan oleh perawat, pasien dankeluarganya untuk monitoring pasien.
- Volume sampel yang dipakai lebih sedikit
- Bisa dilakukan bed side
- Alat lebih kecil/tidak perlu ruangan khusus
- Bisa dibawa/mobile
Kekurangan Alat Point of Care Testing (POCT)
- Presisi dan akurasi kurang baik bila dibandingkan dengan metode rujukkan
- Kemampuan pengukuran terbatas
- Dipengaruhi oleh suhu, kelembabab, hematokrit, dan dapat terjadi interferensi dengan zat tertentu
- Pra analitik sulit dikontrol bila yang melakukan buka orang yang kompeten
- Pemantapan mutu internal kurang diperhatikan dan sulit terdokumentasi. Hasil sulit terdokumentasi terutama bila dilakukan di rumah.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.