Pengertian LCS (Liquour Cerebrospinalis) atau CSS (Cairan Serebro Spinal)

Table of Contents
LCS (Liquour Cerebrospinalis) atau CSS (Cairan Serebro Spinal) adalah cairan otak yang diambil melalui lumbal punksi cairan otak tidak boleh dipandang sama dengan cairan yang terjadi oleh proses ultrafiltrasi saja dari plasma darah. Di samping filtrasi, faktor sekresi dari plexus choriodeus turut berpengaruh. Karena itu cairan otak bukanlah transudat belaka. Akan tetapi seperti transudat, susunan cairan otak juga selalu dipengaruhi oleh konsentrasi beberapa macam zat dalam plasma darah.

Pengertian LCS (Liquour Cerebrospinalis) atau CSS (Cairan Serebro Spinal)

Pengambilan cairan otak itu dilakukan dengan maksud diagnostik atau untuk melakukan tindakan terapi. Kelainan dalam hasil pemeriksaan dapat memberi petunjuk kearah suatu penyakit susunan saraf pusat, baik yang mendadak maupun yang menahun dan berguna pula setelah terjadi trauma. Secara makroskopi, mikroskopi, kimia, bakteriologi, dan serologi.

Anatomi dan Fisiologi

Cairan Serebro Spinal (CSS) ditemukan di ventrikel otak dan sisterna dan ruang subarachnoid yang mengelilingi otak dan medula spinalis. Seluruh ruangan berhubungan satu sama lain, dan tekanan cairan diatur  pada suatu tingkat  yang  konstan.

Fungsi Bantalan Cairan Serebrospinal

Fungsi utamanya adalah untuk melindungi sistem saraf pusat (SSP) terhadap trauma. Otak dan cairan serebrospinal memiliki gaya berat spesifik yang kurang lebih sama (hanya berbeda sekitar4%), sehingga otak terapung dalam cairan ini. Oleh karena itu, benturan pada kepala akan menggerakkan seluruh otak dan tengkorak secara serentak, menyebabkan  tidak satu bagian pun dari otak yang berubah bentuk akibat adanya benturan tadi.

Pembentukan, Aliran dan Absorpsi Cairan Serebrospinal

Sebagian besar CSS (dua pertiga atau lebih) diproduksi di pleksus choroideus ventrikel serebri (utamanya ventrikel lateralis). Sejumlah kecil dibentuk oleh sel ependim yang membatasi ventrikel dan membran arakhnoid dan sejumlah kecil terbentuk dari cairan yang bocor  ke ruangan perivaskuler di sekitar pembuluh darah otak (kebocoran sawar darah otak).Pada orang dewasa, produksi total CSS yang normal adalah sekitar 21 mL/jam (500 mL/ hari),volume CSS total hanya sekitar 150 mL. CSS mengalir dari ventrikel lateralis melalui foramen intra ventrikular (foramen Monroe) ke venrikel ketiga, lalu melewati cerebral aquaductus(aquaductus sylvii) ke venrikel keempat, dan melalui apertura medialis (foramen Magendi) danapertura lateral (foramen Luschka) menuju ke sisterna cerebelomedular (sisterna magna). Darisisterna cerebelomedular, CSS memasuki ruang subarakhnoid, bersirkulasi disekitar otak dan medulaspinalis sebelum diabsorpsi pada granulasi arachnoid yang terdapat pada hemisfer serebral.Sekresi Pleksus Koroideus

Pleksus koroideus adalah pertumbuhan pembuluh darah seperti kembang kol yang dilapisi oleh selapis tipis sel. Pleksus ini menjorok ke dalam kornu temporal dari setiap ventrikel lateral,bagian posteror ventrikel ketiga dan atap ventrikel keempat.Sekresi cairan oleh pleksus koroideus terutama bergantung pada transpor aktif dari ion natrium melewati sel epitel yang membatasi bagian luar pleksus. Ion- ion natrium pada waktu kembali positif akan menarik ion akan menarik sejumlah besar ion-ion klorida, karena ion natrium yang bermuatan klorida yang bermuatan negatif. Keduanya bersama - sama meningkatkankuantitas osmotis substansi aktif dalam cairan serebrospinal, yang kemudian segera menyebabkan osmosis air melalui membran, jadi menyertai sekresi cairan tersebut. Transpor yang kurang begitu penting memindahkan sejumlah kecil glukosa ke dalam cairan serebrospinal dan ion kalium dan bikarbonat keluar dari cairan serebrospinal ke dalam kapiler. Oleh karena itu, sifat khas dari cairan serebrospinal adalah sebagai berikut: tekanan osmotik kira-kira sama dengan plasma; konsentrasi ion natrium kira-kira sama dengan plasma; klorida kurang lebih 15% lebih besar dari plasma; kalium kira-kira 40% lebih kecil; dan glukosa kira-kira 30% lebih sedikit. Inhibitor carbonic anhidrase (acetazolamide) , kortikosteroid, spironolactone, furosemide, isoflurane dan agen vasokonstriksi untuk mengurangi produksi CSS. 

Absorpsi Cairan Serebrospinal Melalui Vili Arakhnoidalis. Absorpsi CSS melibatkan translokasi cairan dari granulasi arachnoid ke dalam sinus venosusotak. Vili arakhnoidalis, secara mikroskopis adalah penonjolan seperti jari dari membran arakhnoidke dalam dinding sinus venosus. Kumpulan besar vili-vili ini biasanya ditemukan bersama-sama, dan membentuk suatu struktur makroskopis yang disebut granulasi arakhnoid yang terlihat menonjol kedalam sinus. Dengan menggunakan mikroskop elektron, terlihat bahwa vili ditutupi oleh sel endotel yang memiliki lubang-lubang vesikular besar yang langsung menembus badan sel. 

Telah dikemukakan bahwa lubang ini cukup besar untuk menyebabkan aliran yang relatif bebas dari cairanserebrospinal, molekul protein, dan bahkan partikel - partikel sebesar eritrosit dan leukosit ke dalam darah vena. Sebagian kecil diabsorpsi di nerve root sleeves dan limfatik meningen. Walaupun mekanismenya belum jelas diketahui, absorpsi CSS ini tampaknya berbanding lurus terhadaptekanan intra kranial (TIK) dan berbanding terbalik dengan tekanan vena serebral (Cerebral Venous Pressure = CVP). Karena otak dan medula spinalis sedikit disuplai oleh sistem limfatik, absorpsi melalui CSS merupakan mekanisme utama untuk mengembalikan protein perivaskuler dan interstitiilke dalam aliran darah .Ruang Perivaskuler dan Cairan Serebrospinal Pembuluh darah yang mensuplai otak pertama-tama berjalan melalui sepanjang permukaanotak dan kemudian menembus ke dalam, membewa selapis pia mater, yaitu membran yangmenutupi otak. Pia mater hanya melekat longgar pada pembuluh darah, sehingga terdapat sebuahruangan, yaitu ruang perivaskuler, yang ada di antara pia mater dan setiap pembuluh darah. Oleh karena itu, ruang perivaskuler mengikuti arteri dan vena ke dalam otak  sampai arteriol dan venula, tapi tidak  sampai ke kapiler. Fungsi Limfatik Ruang Perivaskuler.

Sama halnya dengan di tempat lain dalam tubuh, sejumlah kecil protein keluar dari parenkim kapiler ke dalam ruang interstitiil otak, karena tidak ada pembuluh limfe dalam jaringan otak, protein ini meninggalkan jaringan terutama dengan mengalir bersama cairan yang melalui ruangperivaskuler ke dalam ruang subarakhnoid. Untuk mencapai ruang subarakhnoid, protein akan mengalir bersama cairan serebrospinal untuk diabsorpsi melalui vili arakhnoidalis ke dlam vena-venaserebral. Ruang perivaskuler, sebenarnya, merupakan sistem limfatik yang khusus untuk otak.. Selain menyalurkan cairan dan protein, ruang perivaskuler juga menyalurkan partikel asing dari otak ke dalam ruang subarakhnoid. Misalnya, ketika terjadi infeksi di otak, sel darah putih dan jaringanmati infeksius lainnya dibawa keluar melalui ruang perivaskuler.

Tekanan Cairan Serebrospinal

Tekanan normal dari sistem cairan serebrospinal ketika seseorang berbaring pada posisi horizontal, rata-rata 130 mm air (10 mmHg), meskipun dapat juga serendah 65 mm air atau setinggi 95 mm air pada orang normal.. Pengaturan Tekanan Cairan Serebsrospinal oleh Vili Arakhnoidalis. Normalnya, tekanan cairan serebrospinal hampir seluruhnya diatur oleh absorpsi cairanmelalui vili arakhnoidalis. Alasannya adalah bahwa kecepatan normal pembentukan cairanserebrospinal bersifat konstan, sehingga dalam pengaturan tekanan jarang terjadi faktor perubahandalam pembentukan cairan. Sebaliknya, vili berfungsi seperti katup yang memungkinkancairan dan isinya mengalir ke dalam darah dalam sinus venosus dan tidak memungkinkan aliran sebaliknya. 

Secara normal, kerja katup vili tersebut memungkinkan cairan serebrospinalmulai mengalir ke dalam darah ketika tekanan sekitar 1,5 mmHg lebih besar dari tekanan darah dalam sinus venosus. Kemudian, jika tekanan cairan serebrospinal masih meningkat terus, katup akan terbuka lebar,sehingga dalam keadaan normal, tekanan tersebut tidak pernah meningkat lebih dari beberapa mmHg dibanding dengan tekanan dalam sinus. Sebaliknya, dalam keadaan sakit vili tersebut kadang-kadang menjadi tersumbat oleh partikel-partikel besar, oleh fibrosis, atau bahkan oleh  molekul protein plasma yang berlebihan  yang bocor ke dalam cairan serebrospinal pada penyakit otak. 

Penghambatan seperti ini dapat menyebabkan tekanan cairan serebrospinal menjadi sangat tinggi. Pengukuran Tekanan Cairan SerebrospinalProsedur yang biasa digunakan untuk mengukur tekanan cairan serebrospinal adalah sebagai berikut : Pertama, orang tersebut berbaring horizontal pada sisi tubuhnya, sehingga tekanancairan spinal sama dengan tekanan dalam ruang tengkorak. Sebuah jarum spinal kemudiandimasukkan ke dalam kanalis spinalis lumbalis di bawah ujung terendah medula spinalisdandihubungkan dengan sebuah pipa kaca. Cairan spinal tersebut dibiarkan naik pada pipa kaca sampaisetinggi-tingginya. Jika nilainya naik sampai setinggi 136 mm di atas tingkat jarum tersebut,tekanannya dikatakan 136 mm air atau, dibagi dengan 13,6 yang merupakan berat jenis air raksa,kira-kira 10 mmHg.

PENTING Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasama media pubhlikasi, kirim e mail ke : laboratorium.medik@gmail.com
Baca juga :

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.