Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara, Masyarakat Harus Semakin Disiplin!
Table of Contents
Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara, Masyarakat Harus Semakin Disiplin!. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio membenarkan bahwa virus COVID-19 bisa menyebar lebih jauh melalui udara dalam ukuran partikel lebih kecil atau micro droplet. Hal ini menegaskan masyarakat harus semakin disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Kepala lembaga Eijkman menyebut, informasi virus corona bisa menyebar lewat udara sudah cukup lama diamati oleh peneliti. Risiko paparan ini lebih besar jika ada semburan aliran udara yang kuat, misalnya diruangan tertutup atau saat prosedur pengobatan medis yang rentan dengan droplet seperti pemasangan ventilator, terapi uap atau penggunaan kompresor untuk bor gigi.
Untuk mencegah paparan ini masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker minimal 2 atau 3 lapis kain, mencuci tangan atau menjaga jarak. Sementara untuk pengelola gedung dengan pendingin udara, wajib menambah siruklasi udara untuk mengurangi sebaran virus.
"Menjadi lebih kecil tentunya awalnya menjadi micro droplet namanya, kemudian menjadi lebih kecil lagi yang sifatnya aerosol jadi bisa terbang lebih jauh. Nah, tergantung aliran udara di ruangan itu, kalau misalnya berada dalam satu ruangan yang semburan AC nya begitu kuat maka dia bisa terlempar lebih jauh. Dengan sifat virus yang seperti itu kita mesti lebih berhati-hati, jadi kalau tidak perlu sekali tidak usah mengunjungi daerah-daerah yang crauden ya karena peningkatan konsentrasi virus itu juga meningkatkanresiko infeksi" ujar Kepala Lembaga Biologi Meolekuler Eijkman tersebut.
Sementara itu menurut senior Advicer to Director General Gender and Youth WHO, Diah Saminarsih dalam program Sapa malam sebelumnya mengatakan, pihaknya menemukan kian banyak bukti mengarah kepada air bone transmission. WHO juga menyarankan masyarakat untuk menghindari kerumunan ruang tertutup yang minim sirkulasi udara.
Diah Saminarsih selaku Direktur Bidang Gender dan Kepemudaan WHO mengatakan "yang dikeluarkan WHO pada tanggal 9 juli adalah mengakui bahwa adanya growing body of avidance atau adanya bukti-bukti yang bertambah banyak mengarah kepada air bone transmission. Jadi dalam tahap ini masih dibutuhkan pengumpulan avidance dan konsultasi lebih jauh dengan para ahli dari relevan background tentunya para ahli teknis dari lab relevan background untuk bisa secara definitif mengakui dan menulis didalam technical guidens WHO mengenai adanya air bone transmission ini yang berarti menambah cara transmisi COVID-19. Sekarang yang dominan adalah transmisi melalui droplet dan melalui aerosol generating prosedure yang biasanya terjadi di rumah sakit". (Sumber : Kompas tV)
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.
Baca juga :
- Protokol Kesehatan Era New Normal Di Tempat Kerja, Prioritaskan Kesehatan Pegawai
- Ilmuan di UVA (University of Virginia) Mengidentifikasi Cytokin Sebagai Sinyal Keparahan Akibat COVID-19
- Virus SARS-CoV-2 (Family, Mekanisme Penularan, Proses Patogenesis Dan Aspek Laboratorium)
- Harga Vaksin Corona Diperkiran Rp. 75.000 Per Orang, Kapan Siap?
- Kiprah Perancang Busana Indonesia di New York Fashion Week
Post a Comment