Proses Pengumpulan Spesimen Tinja | Pemeriksaan Tinja
Table of Contents
Proses Pengumpulan Spesimen Tinja | Pemeriksaan Tinja. Sebelum pemeriksaan tinja dilakukan petugas harus memberikan edukasi terkait cara pengumpulan spesimen tinja dengan baik dan benar. Tidak seperti berkemih, individu memiliki kontrol terbatas terhadap waktu kapan defekasi.
Pengumpulan spesimen tinja juga tidak diinginkan oleh sebagian besar individu, dan telah dipostulatkan paling sedikit tingkat penolakan untuk pengumpulan spesimen untuk pemeriksaan darah samar dalam penilitian keganasan kolorektal sebesar 50-90%.
Berdasarkan fakta ini, edukasi pasien mengenai pentingnya pemeriksaan dan cara pengumpulan spesimen tinja yang benar merupakan hal yang palkng mendasar. Petunjuk secara verbal maupun tertulis yang mudah di mengerti sebaiknya diberikan kepada pasien bersama dengan wadah pengumpulan spesimen.
Wadah Spesimen Untuk Pemeriksaan Tinja
Wadah pengumpulan spesimen tinja bervariasi tergantung jumlah spesimen yang akan dikumpulkan. Prinsipnya wadah apapun yang bersih, tidak mudah pecah yang dapat ditutup rapat dan anti bocor dapat digunakan.
Untuk pengumpulan spesimen yang membutuhkan waktu beberapa hari, wadah besar seperti kaleng cat dapat digunakan. Sedangkan untuk pengumpulan spesimen sewaktu dan/atau hanya satu kali, spesimen dapat diletakkan paa wadah pengumpulan urine atau wadah lain yang sesuai.
Untuk beberapa pemeriksaan, tidak dibutuhkan seluruh spesimen tinja untuk analisis, dan pasien harus diberitahu mengenai berapa banyak tinja yang dibutuhkan untuk sampel atau mengenai pemindahan ke laboratorium.
Wadah yang telah mengandung bahan pengawet untuk pemeriksaan telur atau parasit lain tidak boleh digunakan untuk pemeriksaan tinja lain.
Jenis dan Jumlah Spesimen yang Dikumpulkan
Jenis dan jumlah spesimen tinja yang dikumpulkan bervariasi sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan. Analisis tinja untuk pemeriksaand arah samar, sel darah putih, atau lemak tinja kualitatif hanya membutuhkan sedikit spesimen sewaktu.
Sedangkan pemeriksaan kualitatif substansi eksresi tinja harian biasanya membutuhkan tinja selama 2-3 hari. Pengumpulan spesimen selama beberapa hari dibutuhkan karena ekskresi tinja harian tidak berkolerasi baik dengan jumlah makanan yang dicerna oleh pasien dalam waktu 24 jam yang sama.
Selama itu variabilitas gerakan usus dan waktu transit yang dubutuhkan makanan melalui saluran cerna berbeda antara masing-masing indiviu. Untuk menjamin kualitas spesimen tinja, restriksi makanan mungkin dibutuhkan sebelum pengumpulan (contoh: pemeriksaan darah samar dan lemak tinja kuantitatif).
Materi yang didapatkan dari sarung tangan dokter pemeriksa dan sampel yang diaplikasikan pada kertas saring untuk pemeriksaan darah samar tinja juga dapat diterima untuk diperiksa.
Pencegahan Kontaminasi Pada Pemeriksaan Tinja
Kontaminasi spesimen tinja terhadap urin, tissue toilet, atau air toilet harus dihindari. Adanya protozoa dalam spesimen dapat disebabkan oleh kontaminasi urin, dan bahan kimia pembersih dan pengharum toilet dapat mengganggu pemeriksaan kimia.
Selain itu, pasien juga harus diberitahu untuk menghindari ;
- Kontaminasi bagian luar wadah pengumpul spesimen, dan
- Meletakkan sampel yang terlalu banyak pada wadah atau preparat.
Pemebentukan Gas Pada Spesimen Tinja
Spesimen tinja memproduksi gas karena fermentasi bakteri secara in vivo dan in vitro. Oleh karenna itu, wadah spesimen tinja yang sudah tertutup sebaiknya diselubungi dengan tissue atau handuk terlebih dahulu sebelum dibuka secara perlahan untuk mencegah adanya spesimen tinja yang terhempas keluar, jika dibuka secara cepat atau tiba-tiba, akibat gas yang terbentuk.
Sumber : Gerry Adrian Wiryanto. 2013. Urinalisis Pemeriksaan Cairan Tubuh Sederhana. WIMI : Jakarta.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.
Post a Comment