Strategi 5 Q Framework Total Quality Management
Mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik dan bermutu agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti,benar, dapat dipercaya dan memuaskan pengguna jasa. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah Total Quality management yang memperkenalkan dengan suatu strategi 5 Q framework.
Materi Topik 1 ini adalah dasar pengetahuan agar Anda dapat melakukan implementasi 5Q. Manfaat dari memahami topik strategi 5Q framework adalah Anda dapat mengetahui kesalahan yang terjadi pada proses pra analitik, analitik dan pasca analitik. Selain itu Anda dapat pula mengetahui cara penyelesaikan masalah dengan menggunakan strategi 5 Q Framework.
Kompetensi yang didapat dalam mempelajari topik 1 adalah mahasiswa dapat menjelaskan strategi 5Q Framework dalam penyelesaian masalah laboratorium agar mutu pemeriksaan tercapai.
Strategi 5 Q Framework meliputi:
QLP ( Quality Laboratory Processes)
Yang termasuk dalam QLP adalah faktor pra analitik :
- Persiapan Pasien
- Pengambilan dan penampungan spesimen
- Penanganan Spesimen
- Pengiriman spesimen
- Pengolahan dan penyimpanan spesimen.
Faktor analitik :
- Pemeriksaan specimen
- Pemeliharaa Dan kalibrasi alat
- Uji kualitas reagen
- Uji ketelitian,
- Uji ketepatan,
Kemudian faktor post analitik :
- Laporan
- Penulisan hasil
- Interprestasi hasil
Faktor |
Proses |
Kesalahan yg dapat terjadi |
|
Pra analitik |
Permintaan tes |
• |
Tes yg diminta tidak
sesuai |
|
|
• Tulisan tangan tidak jelas |
|
|
|
• |
Identitas pasien salah. |
|
|
• Jenis pemeriksaan yg
diminta tidak |
|
|
|
|
spesifik |
|
|
• |
Permintaan terlambat |
|
Pengambilan sampel |
• |
Tabung sampel salah |
|
|
• |
Volume sampel yang |
|
|
• |
Yang diambil tidaksesuai |
|
|
• Sampel yg didapat
hemolysis |
|
|
|
• |
Waktu pengambilan
tidaktepat |
|
|
• Kondisi pada saat
pengiriman sampel |
|
|
|
|
tidak baik |
Analitik |
Pengukuran analitik |
• |
Alat tidak dikalibrasi
secara benar |
|
|
• Sampel tertukar atau
tercampur |
|
|
|
• Ada masalah pada presisi
alat |
|
|
|
• Ada bahan yang
mempengaruhi analit |
|
|
|
|
yang diperiksa |
Pasca analitik |
Pelaporan hasil |
• |
Hasil tidak dikirimkan |
|
|
• Hasil tidak dapat dibaca |
|
|
|
• |
Hasil terlambat |
|
|
• Kesalahan pada saat
menyalin hasil |
|
|
|
• Spesifisitas tes tidak
diketahui |
|
|
|
• |
Sesitivitas |
|
Interpretasi hasil |
|
|
QC ( Quality Control )
Kesalahan teknik
- Kesalahan acak: hasil pemeriksaan bervariasi dari nilai seharusnya
- Kesalahan sistematik : hasil pemeriksaan menjurus kesatu arah
- Hasil nya selalu lebih besar atau selalu lebih kecil dari nilai seharusnya.
- Kesalahan pengambilan sampel. contoh : kesalahan dalam persiapan penderita, hemolisis,serumterkena matahari
- Kesalahan penulisan, penghitungan hasil. Kesalahan non teknik dapat dihindari dengancara menerapkan organisasi yang teratur, bekerja dengan kesadaran dan disiplinyang tinggi
- QC reagen ( verifikasi reagen ),
- QC instrumen ( pengecekan fungsi instrumen, prosedur pemelihara instrumen ),
- Proses QC ( QC harian, QC periodik ).
Program QC yang baik yaitu:
- Memantau kinerja pemeriksaan dengan tolok ukur akurasi dan presisi,
- Mengindentifikasi masalah pemeriksaan,
- Menilai keandalan hasil pemeriksaan.
Tujuan merencanakan prosedur QC adalah :
- Dapat menjamin mutu pemeriksaan dengan biaya minimal ,
- Prosedur QC dirancang atas dasar mutu yang diinginkan dari setiap metode pemeriksaan,
- Menggunakan program QC validator dapat direncanakan control rules, jumlah pengukuran bahan kontrol, kemampuan mendeteksi kesalahan dan derajat penolakan palsu suatu metode pemeriksaan.
Prosedur QC yang tepat dan penerapan yang benar meliputi :
- Perhitungan yang tepat untuk mendapatkan Mean dan SD,
- Membuat batas kontrol yang tepat,
- Menggunakan aturan kontrol yang tepat (grafik levy jennings dengan penilaian westgard multirule chart) sehingga dapat mendeteksi setiap sinyal out of kontrol yang mewakili kesalahan yang sesungguhnya,
- Kebutuhan terhadap frekuensi pengukuran bahan kontrol dengan hasil yang tepat.Sehingga dalam hal ini pemantauan kualitas ditikberatkan pada prosedur statistik yang dilakukan dengan memeriksa sampel yang konsentrasinya diketahui kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai target sampel yang diperiksa
3. Quality Assessement /Quality Assurance (QA)
- Sampel yang harus diuji dengan alat yang sama seperti pemeriksaan pasien rutin laboratorium
- Sampel harus diuji dengan frekuensi pemeriksaan yang sama dengan sampel pasien rutin
- Laboratorium harus mencatat semua langkah (penangan, pengolahan, tes, pelaporan) untuk periode proficeency testing
- Hanya diperlukan untuk metode primer yg digunakan untuk menguji analit dalam sampel pasien selama periode proficiency testing
Quality Improvement ( Q I)
Quality Planning ( QP)
Gambar : Siklus 5 Q framework terus menerus meliputi QLP,QC,QA,QI,QP |
Ringkasan Materi Strategi 5 Q Framework Total Quality Management
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasama media pubhlikasi, kirim e mail ke : laboratorium.medik@gmail.com
Post a Comment