Pendahuluan Pemantapan Mutu Internal Bidang Hematologi
Sebagai tenaga ATLM yang bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan laboratorium klinik, Anda harus menjamin bahwa hasil pemeriksaan laboratorium Anda valid dan dapat digunakan oleh klinisi untuk mengambil keputusan klinis. Agar mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dapat dipercaya/ bermutu, maka setiap tahap pemeriksaan laboratorium harus dikendalikan. Pengendalian pada setiap tahap ini ditujukan untuk meminimalisir atau mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi di laboratorium. Kegiatan pengendalian mutu secara terus menerus setiap hari untuk mendeteksi secara dini kesalahan yang terjadi pada tiap tahapan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan teliti. Kegiatan ini pada dasarnya adalah kegiatan pemantapan mutu yang bertujuan menghasilkan pemeriksaan laboratorium yang bermutu. Secara garis besar pemantapan mutu terdiri dari pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal.
Ada tiga tahap pemantapan mutu internal (PMI) bidang hematologi yang dilakukan, yaitu:
Tahap Pra-Analitik Pemantapan Mutu Internal Bidang Hematologi
Kegiatan tahap pra analitik adalah serangkaian kegiatan laboratorium sebelum pemeriksaan spesimen, yang meliputi:
- Persiapan pasien
- Pemberian identitas spesimen
- Pengambilan dan penampungan spesimen
- Penanganan spesimen
- Pengiriman spesimen
- Pengolahan dan persiapan spesimen
Tahap Analitik Pemantapan Mutu Internal Bidang Hematologi
- Pemeriksaan spesimen
- Pemeliharaan dan Kalibrasi alat
- Uji kualitas reagen
- Uji Ketelitian – Ketepatan (Qualty Control)
Tahap Pasca-Analitik Pemantapan Mutu Internal Bidang Hematologi
- Penulisan hasil
- Interpretasi hasil
- Pelaporan Hasil
Seperti pada tahap analitik, tingkat kesalahan tahap pasca analitik hanya sekitar 15% - 20%. Walaupun tingkat kesalahan ini lebih kecil jika dibandingkan kesalahan pada tahap pra analitik, tetapi tetap memegang peranan yang penting. Kesalahan penulisan hasil pemeriksaan pasien dapat membuat klinisi salah memberikan diagnosis terhadap pasiennya. Kesalahan dalam menginterpretasikan dan melaporkan hasil pemeriksaan juga dapat berbahaya bagi pasien.
Ketiga tahap kegiatan laboratorium ini sama-sama penting untuk dilaksanakan sebaik mungkin, agar mendapatkan hasil pemeriksaan yang berkualitas tinggi, mempunyai ketelitian dan ketepatan sehingga membantu klinisi dalam rangka menegakkan diagnosa, pengobatan atau pemulihan kesehatan pasien yang ditanganinya.
Seperti kita ketahui bersama bahwa hematologi adalah salah satu bidang yang terdapat dalam laboratorium klinik. Pemeriksaan hematologi menggunakan sampel darah manusia, dengan tujuan ingin mengetahui jumlah,bentuk atau komponen yang terkandung dalam sel-sel darah tersebut. Agar laboratorium hematologi dapat mengeluarkan hasil pemeriksaan yang handal/realibel, maka harus dilakukan pemantapan mutu. Pemantapan mutu yang dilakukan oleh laboratorium secara mandiri untuk menghasilkan pemeriksaan yang bermutu disebut pemantapan mutu internal.
Sebagai tenaga ATLM yang bertanggung jawab akan hasil pemeriksaan laboratorium hematologi, Anda harus memahami prosedur kerja pelaksanaan pemantapan mutu internal yang meliputi pemeriksaan bahan kontrol, uji statistik dan evaluasi hasilnya. Oleh karena itu Anda diharapkan mempunyai kompetensi dalam melakukan pemantapan mutu internal bidang hematologi setelah mempelajari bab 9 ini.
Laboratorium hematologi telah mengalami revolusi teknologi setelah 20 tahun terakhir dari metode manual berkembang menuju instrumen yang relatif sederhana sampai pada instrumen multi-parameter yang kompleks. Meluasnya penggunaan analyzer darah lengkap otomatis beserta perbaikan material kalibrator dan kontrol membawa dampak besar terhadap efisiensi operasional laboratorium. Meskipun demikian, tetap diperlukan upaya untuk mempertahankan akurasi dengan jalan mencegah atau memprediksi penyimpangan selama pemakaian rutin. Upaya ini sekarang semakin mudah dilakukan dengan tersedianya berbagai strategi dan perangkat statistik untuk membantu pelaksanaan program penjaminan mutu (quality assurance/QA) dan kontrol kualitas (quality kontrol/QC) hematologi, yang bila diterapkan secara teliti diharapkan hasil tes yang reliabel akan dapat dicapai.
Berbeda dengan kimia klinik, dimana pelaksanaan kontrol kualitas relarif telah mapan dan berkembang luas, beberapa bahan kontrol kualitas bidang hematologi masih dihadapkan pada masalah pada upaya standardisasi. Hal ini disebabkan sifat pengukuran dalam bidang hematologi yang melibatkan komponen seluler yang hidup. Elemen-elemen dari pemeriksaan darah lengkap (complete blood count/CBC) yang saat ini telah tersedia dan termasuk didalam standar adalah pengukuran kadar hemoglobin, hematokrit, mean carpuscular volume (MCV), hitung jumlah eritrosit (RBC), hitung jumlah trombosit (platelet count), dan hitung jumlah leukosit (WBC). Idealnya material untuk kalibrasi dan QC sebaiknya berasal dari sumber yang sama dan identik dengan bahan yang akan diperiksa. Darah segar mempunyai keterbatasan dimana komponen-komponen sel darah akan mengalami kerusakan sesudah 24 jam.
Post a Comment