Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Pada Sampel Serum, Plasma dan Urin

Table of Contents

Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Pada Sampel Serum, Plasma dan Urin. Asam urat adalah produk tambahan dari metabolisme purin. Peningkatan kadar asam urat urin dan serum (hiperurisemia) bergantung pada fungsi ginjal, laju metabolisme purin, dan asupan diet dari makanan yang mengandung purin. Jumblah asam urat yang berlebihan diekresikan melalui urin. Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urin yang bersifat asam, Oleh sebab itu fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urin yang alkalin diperlukan bila terjadi hiperurisemia. Masalah yang paling banyak terjadi berkaitan dengan hiperurisemia adalah penyakit gout atau pirai. Kadar asam urat sering berubah dari hari ke hari sehingga pemeriksaan kadar asam urat dapat diulang kembali setelah beberapa hari atau setelah beberapa minggu (Joyce, 2008).

Hiperurisemia bisa menimbulkan gejala rasa sakit (nyeri) pada tempat penumpukan kristal asam urat yang biasanya terdapat pada persendian, tetapi bisa juga tidak menimbulkan rasa sakit walau tidak menimbulkan rasa sakit hipererusemia bisa juga menimbulkan akibat merugikan. Oleh karena itu yang memberi rasa sakit maupun yang tidak menimbulkan rasa sakit harus diperhatikan dan harus mendapatkan pengobatan (Djojobroto, 2001).

Apabila kadar asam urat dalam tubuh tinggi maka dikurangi makan makanan yang tinggi kandungan protein yang berinti purin seperti daging atau kacang-kacangan, agar asam urat tidak mengkristal dan mudah dikeluarkan lewat urin maka urin harus bersifat dan dalam suasana alkalis (Djojobroto, 2011). 

Prinsip Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase

Uricase bekerja pada asam urat untuk menghasilkan allantoin, karbon dioksida dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida dengan adanya peroksidase bereaksi dengan kromogen (amino-antipirin dan diklorohidroksibenzena sulfonat) untuk menghasilkan quinoneimine, kompleks berwarna merah.

|Absorbansi diukur pada 505 nm (495-505) sebanding dengan jumlah asam urat dalam spesimen.

Reagen Asam Urat

Didalam kit reagen, terdapat 3 reagen, diantaranya :

R1 URIC ACID Enzymes

• Potassium hexacyanoferrate (II) 42 μmol/L
• Peroxidase                                   > 450 U/L
• Amino-antipyrine                       0,150 mmol/L
• Uricase                                        > 120 U/L

R2 URIC ACID Buffer

• Dichlorohydroxybenzene Sulfonate 2 mmol/L
• Tris pH 8.0 at 25°C                           50 mmol/L
• Preservative

R3 URIC ACID Standard

• Uric acid                                          10 mg/dL (595 μmol/L)

Persiapan Reagen

Gunakan instrumen yang tidak tajam untuk melepas tutup aluminium. Tambahkan segera isi vial R1 ke vial R2. Aduk perlahan hingga larut sempurna.

Botol R3: Siap digunakan.

STABILITAS DAN PENYIMPANAN REAGEN

Disimpan jangan terpapar cahaya langsung, tutup sumur di botol pada 2-8°C, reagen stabil saat disimpan dan digunakan seperti yang dijelaskan dalam insert kit :

Sebelum di buka :

• Sampai dengan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada label Kit.

Setelah di buka :

• Segera menyusun kembali substrat (vial R1)
• Setelah dilarutkan
• Transfer jumlah yang diminta dan simpan dalam botol asli pada 2-8°C.
• Reagen kerja stabil minimal 1 bulan.
• Buang reagen apa pun jika keruh atau jika absorbansi pada 505 nm > 0,100.
• Jangan gunakan reagen kerja setelah tanggal kedaluwarsa yang tertera pada label

Pengumpulan dan Penanganan Spesimen 

Serum atau plasma yang tidak mengalami hemolisis (Heparin atau EDTA).

Urine: diencerkan (1+9) dalam air demineralisasi sebelum dilakukan pemeriksaan. 

Asam urat stabil dalam spesimen untuk:

• 3 hari di suhu ruang.
• 1 minggu pada 2-8°C.
• 6 bulan saat dibekukan pada – 20°C.

Tambahkan NaOH untuk menjaga urin tetap basa dan untuk mencegah pengendapan asam urat.

Proesedur Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase

Metode manual

Diamkan reagen dan spesimen pada suhu kamar. 

Reagen	1000 µL
Standar / Kontrol atau Spesimen	25 µL

Homogenkan. Diamkan selama 5 menit pada suhu 25°C.

Catat absorbansinya pada 505 (495-505) nm terhadap blanko reagen.

Warna stabil selama 30 menit.

Perhitungan Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase

Serum atau plasma

Hasil = Abs (pengujian) x Konsentrasi standar

             Abs (Standar)

Urin encer (1+ 9) : Kalikan hasil di atas dengan faktor pengenceran 10

Nilai rujukkan 

Serum atau plasma	mg/dL	[µmol/L]
Anak(*) laki-laki  Perempuan(**)	2.0-5.5 3.5-7.2 2.6-6.0	[119-327] [208-428] [155-357]
Urine	250-750 mg/24h	[1.48-4.43 mmol/24 h]

(*) Nilai lebih tinggi pada bayi baru lahir.

(**) Lebih rendah selama kehamilan. 

Setiap laboratorium harus menetapkan kisaran normalnya sendiri untuk populasi yang dilayaninya

Interferensi

• Kekeruhan                  Positif dari 0,060 perut
• Bilirubin total             Interferensi positif dari 500 mol/L
• Asam askorbat            Interferensi negatif dari 0,5 mg/dL
• Hemoglobin               Tidak ada interferensi hingga 115 mol/L
• Glukosa                      Tidak ada gangguan hingga 1010 mg/dL

Sumber :

1. Tarigan, J.S BR. 2019. Pemeriksaan Kadar Asam Urat Pada Serum Darah Menggunakan Alat Fotometer. Universitas Sumatera Utara : Medan. 
2. TIETZ N.W. Textbook of clinical chemistry, 3rd Ed. C.A. Burtis, E.R. Ashwood, W.B. Saunders (1999) p. 1245-1250.
3. BERNARD S. Biochimie clinique - Instruments et techniques de laboratoire - Diagnostiques médicaux chirurgicaux.2cd éd.1989 p153-156 Ed. MALOINE PARIS.
4. FOSSATI, P., PRENCIPE L., and BERTI G., Use of 3.5-dichloro-2- Hydroxybenzene sulfonic acid / 4 Amino phenazone chromogenic system in direct enzymatic assays of uric acid in serum and urine. Clin. Chem.: 26(227-231) 1980
5. Clinical Guide to Laboratory Test, 4th Ed., N.W. TIETZ (2006) p. 1098-1099.
6. YOUNG D.S., Effect of Drugs on Clinical laboratory Tests, 4th Ed. (1995) p 3-609 to 3-622
7. SRM: Standard Reference Material ®

Baca juga : 

• Pemeriksaan HCV (Virus Hepatitis C) Menggunakan Metode Immunokromatografi
• Antigen Karbohidrat 19-9 (CA19-9)
• Antigen Kanker 125 (CA125)
• Tes Antigen Kanker 15-3 (CA15-3)