Mengenal Staphylococcus Aureus: Bakteri Penyebab Infeksi yang Mencemaskan
Gambar : pixnio.com |
INFOLABMED.COM - Staphylococcus aureus termasuk salah satu jenis bakteri yang cukup mudah ditemukan di sekitar kita. Bakteri ini dapat memicu berbagai penyakit, mulai dari yang ringan hingga berat.
Mengenal Staphylococcus aureus
Pertama kali bakteri Staphylococcus aureus diidentifikasi pada tahun 1880 di Skotlandia. Bakteri ini merupakan bakteri anaerob, yang berarti tidak dapat tumbuh pada lingkungan yang kaya oksigen.
Karena kemampuannya yang unik ini, bakteri Staphylococcus aureus cenderung menginfeksi bagian tubuh yang memiliki akses terbatas terhadap oksigen.
Dampak Staphylococcus aureus pada Tubuh
Staphylococcus aureus dapat menyebabkan kolonisasi dan infeksi pada berbagai organ. Salah satu hal yang membuat bakteri ini menjadi perhatian khusus adalah sebagai penyebab infeksi yang sering terjadi di rumah sakit.
Infeksi yang ditimbulkan oleh Staphylococcus aureus dapat beragam dan memiliki dampak yang cukup signifikan pada kesehatan manusia.
Jenis-jenis Infeksi yang Disebabkan oleh Staphylococcus Aureus
Infeksi Kulit: Infeksi kulit adalah bentuk paling umum dari infeksi Staphylococcus aureus. Folikulitis, impetigo, dan selulitis adalah beberapa bentuk umum dari infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri ini.
Keracunan Makanan: Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan keracunan makanan karena kemampuannya dalam memproduksi toksin pada tubuh manusia. Infeksi ini terjadi akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi.
Infeksi Tulang dan Sendi: Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada tulang dan sendi, seperti osteomielitis, artritis septik, serta infeksi penggantian sendi.
Endokarditis: Infeksi Staphylococcus aureus di jantung disebut juga dengan endokarditis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada katup jantung dan berpotensi mengancam nyawa.
Bakterimia: Staphylococcus aureus dapat menyebabkan bakterimia atau penyebaran infeksi dalam darah. Infeksi ini biasanya terjadi akibat trauma pada kulit atau mukosa.
MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus): MRSA adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik tertentu. Infeksi ini lebih sulit diobati dan merupakan tantangan serius dalam bidang kesehatan.
Mengatasi dan Mencegah Infeksi Staphylococcus Aureus
Mengatasi infeksi Staphylococcus aureus memerlukan tatalaksana yang tepat sesuai dengan lokasi dan jenis penyakit yang timbul.
Pemberian antibiotik harus dilakukan dengan pengawasan dokter untuk mencegah resistensi antibiotik yang berbahaya.
Untuk mencegah infeksi akibat bakteri Staphylococcus aureus, berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
1. Mencuci Tangan secara Rutin
Menanamkan kebiasaan mencuci tangan secara rutin sangat penting dalam mencegah penyebaran bakteri, termasuk Staphylococcus aureus.
Bakteri ini umumnya ditemui pada kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Dengan mencuci tangan secara rutin, risiko terkena infeksi berbagai jenis bakteri dapat dikurangi.
2. Menutup Luka dengan Perban
Jika memiliki luka pada kulit, sebaiknya tutup luka tersebut dengan perban hingga luka sembuh. Hal ini membantu mencegah bakteri Staphylococcus aureus atau bakteri lainnya masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi.
3. Hindari Kontak dengan Luka Orang Lain
Hindari kontak langsung dengan luka orang lain, karena luka yang terbuka cenderung mengandung banyak kuman yang berpotensi menularkan penyakit pada orang lain.
4. Hindari Berbagi Peralatan Pribadi
Berbagi peralatan pribadi, seperti alat mandi, dapat menyebabkan penyebaran infeksi antar individu. Oleh karena itu, sebaiknya hindari kebiasaan berbagi peralatan pribadi dengan orang lain.
Menjaga Kebersihan untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Staphylococcus aureus dapat menyebar melalui udara, debu, dan kontak kulit dengan permukaan yang terkontaminasi.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar sangat penting dalam mencegah infeksi bakteri ini.***
Ikuti berita terkini dengan mengikuti kami di Google News atau klik tautan ini Google News INFOLABMED.
Post a Comment