Mengatasi Batasan Teknik Diagnostik Tradisional untuk Penyakit Menular
Sumber Gambar : Canva |
INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis, diagnosis penyakit menular memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan perawatan yang efektif kepada pasien.
Namun, terdapat sejumlah batasan dalam teknik diagnostik tradisional yang sering kali mempengaruhi ketepatan hasil diagnosis.
Dalam artikel ini, kami akan membahas batasan-batasan tersebut dan bagaimana kita dapat mengatasi tantangan tersebut melalui pendekatan yang lebih canggih dan akurat.
Spesifisitas Rendah dan Waktu Proses yang Lama
Salah satu masalah utama dengan teknik diagnostik tradisional adalah tingkat spesifisitas yang rendah dan waktu yang diperlukan dalam prosesnya.
Hasil dari teknik ini sering kali tidak cukup spesifik, mengakibatkan potensi hasil positif palsu. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan hasil diagnosa bisa memakan waktu yang lama, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pengobatan yang tepat waktu.
Batasan pada Pemeriksaan Langsung
Pemeriksaan langsung sering kali terbatas oleh jumlah mikroorganisme yang ada dalam sampel dan kemampuan laboratorian untuk mengenali patogen tersebut.
Sebagai contoh, untuk mendeteksi bakteri dalam sampel dahak yang dicat dengan pewarnaan Zhiel-Neelsen, diperlukan sekitar 3.500 basil asam tahan (3,3 x 10^3 cfu/ml) per ml sampel.
Ini menunjukkan betapa pentingnya jumlah bakteri yang cukup untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Kendala dalam Isolasi Patogen
Isolasi patogen dari sampel klinis juga memiliki kendala tersendiri. Kemampuan patogen untuk tumbuh dalam media kultur buatan dan pilihan media yang tepat oleh personel laboratorium dapat mempengaruhi hasilnya.
Namun, terkadang volume sampel yang terbatas dapat menghambat kemampuan kita untuk mengkultur semua patogen yang ditargetkan.
Beberapa mikroorganisme bahkan sulit untuk dikulturkan, sangat khusus dalam kebutuhan lingkungan, atau bahkan berbahaya bagi personel laboratorium.
Peranan Teknik Imunodiagnostik
Teknik imunodiagnostik sering kali mengalami kendala dalam spesifisitas yang relatif rendah, menyebabkan hasil positif palsu yang sering terjadi.
Kebanyakan tes imunodiagnostik digunakan hanya sebagai pelengkap bagi teknik-teknik yang lebih spesifik.
Phage typing, meskipun efektif, memerlukan usaha yang intensif dan pemeliharaan panel bakteriofag untuk berbagai jenis bakteri.
Solusi untuk Batasan Teknik Diagnostik Tradisional
Dalam menghadapi batasan-batasan ini, terdapat pendekatan-pendekatan yang lebih canggih dan akurat dalam diagnosis penyakit menular.
Di era teknologi informasi saat ini, teknik-teknik molekuler seperti PCR (Polymerase Chain Reaction) telah membuka pintu untuk diagnosis yang lebih cepat dan akurat.
Metode ini memungkinkan deteksi DNA atau RNA patogen dengan sensitivitas yang tinggi, bahkan dalam jumlah yang sangat sedikit.
Pentingnya Perawatan yang Tepat
Dalam lingkungan perawatan kesehatan yang memiliki keterbatasan sumber daya, teknik-teknik baru ini memberikan solusi yang lebih efisien dan akurat.
Dengan hasil yang lebih cepat dan spesifik, pasien dapat segera mendapatkan perawatan yang sesuai, menghindari komplikasi yang lebih serius.
Selain itu, teknik-teknik molekuler juga meminimalkan risiko hasil positif palsu, menghemat waktu dan biaya yang sebelumnya dibutuhkan untuk verifikasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Dalam upaya untuk mengatasi batasan-batasan teknik diagnostik tradisional untuk penyakit menular, langkah-langkah menuju teknologi diagnostik yang lebih canggih sangat penting.
Teknik-teknik molekuler seperti PCR telah membuktikan keunggulannya dalam hal spesifisitas dan kecepatan hasil.
Dengan demikian, kami percaya bahwa mengadopsi pendekatan ini akan membawa dampak positif dalam peningkatan akurasi diagnosa dan kualitas perawatan pasien.
Sumber :
- Sarkinfada, F, dkk. 2014. APPLICATIONS OF MOLECULAR DIAGNOSTIC TECHNIQUES FOR INFECTIOUS DISEASES. Bayero Journal of Pure and Applied Sciences, 7(1): 37 – 45.
Ikuti berita terkini dengan mengikuti kami di Google News atau klik tautan ini Google News INFOLABMED.
Post a Comment