Rheumatoid Factor (RF): Antibodi yang Ditemukan Pada Penderita Rheumatoid Arthritis
Sumber: Canva |
INFOLABMED.COM - Rheumatoid Factor (RF) merupakan antibodi yang umumnya tidak terdapat pada tubuh individu sehat atau normal.
Antibodi merupakan molekul protein normal dalam
darah dan bagian penting dalam sistem imunitas tubuh.
Dalam tubuh individu yang tidak normal, antibodi
RF akan berikatan dengan antibodi IgG normal atau disebut sebagai kondisi autoantibodi.
Autoantibodi adalah kondisi di mana suatu
antibodi yang menyerang antibodi normal dalam tubuhnya sendiri karena adanya
gangguan sistem imunitas (autoimun).
Reaksi antibodi RF dengan IgG normal digunakan
dalam menegakkan diagnosis dan memantau penyakit Rheumatoid Arthritis
(RA).
Rheumatoid Arthritis (RA) adalah gangguan inflamasi
kronis yang belum diketahui secara pasti dan ditandai dengan peradangan sendi
akibat reaksi autoimun dalam jaringan sinovial.
Menurut Sudoyo et al., (2014), reaksi autoimun
berperan sebagai pemicu proliferasi makrofag dan fibroblast sinovial yang
kemudian terjadi pelepasan berbagai macam sitokin, interleukin, proteinase, dan
faktor pertumbuhan yang mengakibatkan destruksi sendi dan komplikasi sistemik.
Umumnya manifestasi klinis RA yang terjadi seperti
terserangnya sendi secara menetap dan progresif.
RA akan menyerang sendi kecil tangan dan kaki
sampai mengakibatkan deformitas sendi dan gangguan fungsi sendi yang disertai
rasa nyeri.
Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk
membantu menegakkan diagnosis penyakit RA seperti pemeriksaan Rheumatoid
Factors Latex (RF) di laboratorium imunoserologi.
Pemeriksaan Rheumatoid Factors Latex
(RF) bertujuan untuk mendeteksi adanya Rheumatoid Factors (RF) secara
kualitatif dan semi kuantitatif pada sampel serum pasien.
Prinsip pemeriksaan ini yaitu melakukan
pengujian suspensi partikel lateks yang telah terlapisi gamma globulin manusia
dengan serum pasien yang belum diketahui ada tidaknya RF. Reaksi aglutinasi
menunjukkan adanya RF pada sampel.
Rheumatoid Factors (RF) tidak hanya terdapat pada penderita RA,
namun juga terdapat pada penderita penyakit jaringan ikat lain seperti Systemic
Lupus Erythematous (SLE) dan Syndrome Sjogren.
Rheumatoid Factors (RF) juga ditemukan dalam tubuh penderita
penyakit menular seperti hepatitis, sifilis, infeksi parasit, tuberkulosis, dan
mononukleus.
Selain itu, Rheumatoid Factors (RF) juga
ada pada penderita penyakit hati dan sarkoidiosis.
Rheumatoid Factors (RF) terkadang ada pada indivu sehat tanpa
penyakit. Hal ini kemungkinan terjadi pada keturunan penderita RA.
Oleh karena itu, dalam mengidentifikasi Rheumatoid
Factors (RF) dalam tubuh seseorang dibutuhkan pengetahuan lengkap terkait riwayat
pasien disertai status medis.
Sumber:
1. Christian, C.L. Rheumatoid Factors
in: Laboratory Diagnostic Procedures in the Rheumatic Diseases. 2nd ed. Cohen
AS (ed), Little, Brown and Company, Boston. p. 98 (1975).
2. Sudoyo,
A.W. Setiyohadi B., Alwi I., Simadibrata M., Setiati S.,Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2014.
Ikuti berita terkini dengan mengikuti kami di Google News atau klik tautan ini Google News INFOLABMED.
Post a Comment