Teknik Pewarnaan Tahan Asam; Cara Ziehl-Neelson dan Kinyoun-Gabbet
INFOLABMED.COM - Ziehl-Neelson telah digunakan sejak tahun 1882, teknik ini ditemukan oleh Franz Ziehl dan Friedrich Neelson.
Dahulu teknik Ziehl-Neelson membutuhkan panas agar pewarnaan bisa menembus dinding bakteri, namun sejak tahun 1915 ditemukan teknik tanpa pemanasan melainkan dengan pemberian carbolfuchsin yang konsentrasinya lebih tinggi.
Bakteri tahan asam memiliki kemampuan untuk mempertahankan warna sebelumnya, meskipun telah dicelupkan kedalam asam alkohol, penampakan yang terlihat di mikroskop pada bakteri tahan asam adalah merah ketika bakteri yang tidak tahan asam berwarna biru.
Salah satu yang memiliki kemampuan ini sebelumnya adalah mycobacterium sp dan Nocardia sp.
Namun sekarang bakteri tahan asam tidak hanya untuk melihat mycobacterium namun dapat juga untuk melihat cryptosporidium, taenia sp, dan beberapa bakteri lain, sehingga perlu dilakukannya peninjauan kembali.
Maka dari itu pencarian literatur dilakukan secara sistematis untuk bisa mendapatkan gambaran dan di analisis guna peninjauan kembali pemeriksaan bakteri tahan asam.
Pewarnaan tahan asam pada dasarnya terdiri dari pewarnaan primer, bahan penghilang warna, dan pewarnaan pembanding.
Selama ini pewarnaan tahan asam telah digunakan secara luas untuk skrining dan untuk diagnosis untuk negara-negara berkembang.
Ada 3 teknik yang biasa digunakan untuk pewarnaan tahan asam yaitu Ziehl-Neelson, Kinyoun-Gabbet dan Auramine-Rhodamine Fluorochrome. Berikut ini pulasan tahan asam bisa dilakukan dengan cara Ziehl-Neelsen dan cara Kinyoun.
A. Cara Ziehl-Neelsen
Larutan-larutan
- Carbol-fuchsin. Fuchsin basa 1 g; fenol kristal 5 g; alkohol 95% 10 ml; aquadest ad 100 ml. Fuchsin digerus dalam mortir dengan alkohol; tambah fenol, kemudian tambah air sedikit-sedikit dengan terus mengaduk, pindahkan cairan ke dalam botol, biarkan 24 jam, saring.
- Alkohol asam. Asam hidrochlorida pekat 3 ml; alkohol 95% ad 100 ml.
- Metilen biru menurut Loeffler. Metilen biru 0,3 g; alkohol 95% 30 ml; larutan KOH 10% 0,1 ml; aquades 100 ml. Metilen biru di gerus dalam mortir dengan alkohol, pindahkan ke dalam sebuah botol, tambahkan larutan KOH kepada isi botol itu, kemudian pakailah isi botol untuk berkali-kali mencuci mortir, yang dimasukkan kembali ke dalam botol, biarkan 24 jam dan lalu saringlah.
Cara
- Rekatlah sediaan yang sudah kering pada hawa udara dengan api.
- Taruhlah agak banyak carbol-fuchsin di atas kaca objek dan panasilah kaca itu berhati-hati sampai nampak uap (jangan sampai cairan itu mendidih) selama 3 menit.
- Cucilah dengan aqua dest.
- Buanglah warna dengan alkohol asam sampai tidak ada warna merah dilepaskan lagi oleh sediaan.
- Cucilah dengan aqua dest.
- Pulaslawan dengan metilen biru selama 1 1/2-2 menit.
- Cucilah dengan aquadest.
- Biarkan kering dan periksalah.
- Rekatlah sediaan yang sudah kering pada hawa udara dengan api.
- Pulaslah dengan carbol-fuchsin menurut Kinyoun selama 3-5 menit.
- Teruskanlah seperti pulasan Ziehl-Neelsen langkah 3-8.
Sumber : Gandasoebrata, R. (2004). Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat:Jakarta.
Post a Comment