Pemeriksaan TORCH, Singkatan dan Segala yang Perlu Anda Ketahui
Ilustrasi. (Foto : Janethes) |
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan TORCH mungkin belum familiar bagi sebagian orang, tetapi bagi ibu hamil dan bayi baru lahir, ini adalah serangkaian tes penting yang dapat memberikan gambaran tentang kesehatan mereka.
Oleh karena itu, pada tulisan ini akan dijelaskan secara rinci apa itu pemeriksaan TORCH, tujuan, jenis penyakit yang dapat dideteksi, prosedur pemeriksaannya, serta beberapa peringatan dan efek samping yang perlu Anda ketahui sebelum menjalani tes ini.
Apa itu Pemeriksaan TORCH?
Pemeriksaan TORCH adalah serangkaian tes laboratorium yang bertujuan untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme tertentu, terutama pada ibu hamil dan bayi baru lahir.
Singkatan "TORCH" sendiri merujuk kepada Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes simplex virus (HSV).
Infeksi oleh mikroorganisme ini dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan dan memiliki dampak serius pada kesehatan bayi yang sedang berkembang.
Penyakit yang Dideteksi Melalui Pemeriksaan TORCH
Melalui pemeriksaan TORCH, beberapa penyakit yang dapat dideteksi antara lain:
- Toksoplasmosis: Penyebabnya adalah parasit Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada bayi baru lahir, seperti kebutaan, tuli, kejang, dan cacat intelektual.
- Rubella: Infeksi virus yang dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau bahkan lahir mati pada janin, serta masalah pada jantung, penglihatan, pendengaran, dan pertumbuhan bayi.
- Cytomegalovirus (CMV): Infeksi virus herpes yang dapat menyebabkan masalah pada penglihatan, pendengaran, perkembangan mental, dan gangguan neurologis pada bayi.
- Virus herpes simpleks (HSV): Infeksi yang dapat menyebabkan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur, serta masalah pada kulit, mata, mulut, dan kerusakan otak.
Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan TORCH
Tujuan utama dari pemeriksaan TORCH adalah mendeteksi infeksi yang dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan.
Dengan mendeteksi infeksi ini sedini mungkin, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi pada bayi yang sedang berkembang.
Prosedur Pemeriksaan TORCH
Ketika Anda akan melakukan Pemeriksaan TORCH, prosedur awal pemeriksaan TORCH adalah Anda akan diminta untuk melakukan tinakan pengambilan sampel darah.
Proses pengambilan darah ini dilakukan oleh seorang profesional sehingga Anda tidak usah takut, karena Anda akan menerima penjelasan singkat terkait proses pengambilan darah dan jenis pemeriksaan yang akan Anda lakukan.
Pada pemeriksaan TORCH tidak perlu dilakukan persiapan khusus yang diperlukan sebelum pemeriksaan, dan hasilnya biasanya akan keluar dalam waktu 1-3 hari.
Hasil pemeriksaan TORCH akan menunjukkan apakah seseorang memiliki antibodi terhadap penyakit tertentu, serta apakah infeksi tersebut sedang aktif atau tidak.
Untuk lebih jelasnya, Anda dapat konsultasikan hasil pemeriksaan TORCH dengan dokter spesialis dimana Anda sedang melakukan pengobatan.
Peringatan dan Efek Samping Pemeriksaan TORCH
Sebelum menjalani pemeriksaan TORCH, ada beberapa peringatan yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan interpretasi hasil tes.
Hasil tes yang positif dapat menyebabkan kecemasan dan stres psikologis, oleh karena itu penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemahaman yang lebih baik tentang hasil tes.
Efek samping yang mungkin terjadi setelah pemeriksaan TORCH termasuk nyeri atau memar di tempat pengambilan sampel, reaksi alergi, kesalahan atau ketidakakuratan hasil pemeriksaan, dan infeksi atau iritasi pada tempat pengambilan sampel.
Tempat Melakukan Pemeriksaan TORCH dan Biaya
Pemeriksaan TORCH dapat dilakukan di laboratorium, klinik, atau rumah sakit yang menyediakan fasilitas tersebut.
Dikutip dari Halodoc, biaya untuk melakukan pemeriksaan TORCH bervariasi tergantung pada fasilitas kesehatan yang dipilih, tetapi berkisar antara Rp 1.800.000 hingga Rp 3.000.000.
Pemeriksaan TORCH merupakan langkah penting dalam memantau kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir.
Dengan mendeteksi infeksi sedini mungkin, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi yang dapat mengancam kesehatan janin.
Namun, sebelum menjalani pemeriksaan, penting untuk memahami prosedur, peringatan, dan efek samping yang mungkin terjadi, serta berkonsultasi dengan dokter untuk pemahaman yang lebih baik tentang hasil tes.***
Post a Comment