Ketahui Tabung Untuk Tes Darah ESR: Panduan tentang Tabung Sedimentasi (Sitraat)

Table of Contents

 

INFOLABMED.COM - Pernah mendengar tentang tes ESR? Ini adalah tes darah umum yang digunakan untuk mengukur laju sedimentasi eritrosit (ESR), di Indonesia biasa disebut LED (Laju Endap Darah), yaitu laju di mana sel darah merah (eritrosit) mengendap di dasar tabung uji selama periode waktu tertentu. 

Meskipun terdengar sederhana, memahami tes ESR dan alat yang digunakan memerlukan penjelasan lebih lanjut.

Pada pembasahn kali ini, kami akan membahas tabung sedimentasi (sitraat), khususnya yang digunakan dalam pengujian ESR. 

Kami akan menjelaskan apa itu tabung sedimentasi, tujuan penggunaannya, dan fitur-fitur utama yang perlu dipertimbangkan.

Apa Itu Tabung Sedimentasi (Sitraat)?

Tabung sedimentasi (sitraat), juga dikenal sebagai tabung ESR, adalah wadah medis yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis sampel darah untuk pengujian ESR.

 Tabung-tabung ini terbuat dari plastik, biasanya polipropilena (PP), dan mengandung konsentrasi spesifik larutan natrium sitraat (biasanya 3,2%) sebagai antikoagulan.

Berikut adalah komponen utamanya:

• Tabung plastik: Tabung kaca dulu digunakan untuk tes ESR, tetapi plastik menawarkan beberapa keunggulan. Plastik lebih ringan, tidak mudah pecah, dan lebih mudah ditangani, mengurangi risiko pecah dan kontaminasi. Polipropilena (PP) adalah bahan plastik yang dipilih karena daya tahan dan ketahanan kimianya.
• Larutan natrium sitraat: Antikoagulan ini mencegah pembekuan darah di dalam tabung, yang penting untuk tes ESR yang akurat. Natrium sitraat bekerja dengan cara mengikat ion kalsium dalam darah yang esensial untuk proses pembekuan.

Peran Tabung Sedimentasi (Sitraat) dalam Tes ESR

Tes ESR mengukur tingkat peradangan dalam tubuh. Ketika peradangan terjadi, protein seperti fibrinogen meningkat dalam aliran darah. 

Protein-protein ini menyebabkan sel darah merah saling menggumpal, mempercepat laju pengendapannya di dasar tabung ESR.

Berikut adalah bagaimana tabung sedimentasi (sitraat) berperan penting dalam proses pengujian ESR:

1. Pengumpulan darah: Darah diambil dari vena ke dalam tabung sedimentasi (sitraat) menggunakan jarum dan syringe.
2. Antikoagulasi: Larutan natrium sitraat mencegah pembekuan darah di dalam tabung, memastikan pengukuran laju pengendapan sel darah merah yang akurat.
3. Inkubasi: Tabung ESR yang terisi ditempatkan tegak dalam rak khusus dan dibiarkan tanpa gangguan untuk periode tertentu, biasanya satu jam.
4. Pengukuran: Setelah inkubasi, jarak antara sel darah merah yang mengendap (sedimen) dan lapisan plasma bening di atas diukur. Peningkatan ESR (laju pengendapan yang lebih tinggi) mungkin menunjukkan adanya peradangan.

Jenis Tabung Sedimentasi (Sitraat)

Dipasaran terdapat dua jenis tabung sedimentasi (sitraat) yang ditawarkan oleh MLS:

• KG729073: Tabung ini memiliki volume 1,5 ml dan dirancang untuk digunakan dengan pembaca ESR otomatis atau rak ESR seperti KG836077.
• KG729070: Tabung ini memiliki volume yang lebih besar, yaitu 2,75 ml, dan juga kompatibel dengan sistem ESR tertutup dan rak ESR tertentu.

Memilih Tabung Sedimentasi (Sitraat) yang Tepat

Meskipun kedua jenis tabung tersebut memiliki fitur yang mirip (bahan, konsentrasi natrium sitraat), volume memainkan peran penting. 

Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih tabung sedimentasi (sitraat):

• Protokol laboratorium: Berbagai laboratorium mungkin memiliki protokol standar yang menentukan volume darah yang dibutuhkan untuk pengujian ESR.
• Metode pengujian ESR: Pembaca ESR otomatis mungkin memiliki persyaratan volume spesifik untuk kompatibilitas.

Kesimpulannya, tabung sedimentasi (sitraat) adalah alat penting untuk pengujian ESR. 

Mereka menyediakan cara yang aman dan andal untuk mengumpulkan dan menganalisis sampel darah guna menilai kemungkinan peradangan dalam tubuh. 

Memahami komponen dan fungsi tabung-tabung ini sangat berharga bagi para profesional medis dan siapa saja yang tertarik dengan prosedur diagnostik.***