Memahami Hasil IGRA QFT-Gold Plus untuk Mahasiswa Laboratorium Medik
INFOLABMED.COM - Pada era medis modern saat ini, teknologi semakin memperluas batasan dalam mendiagnosis penyakit, termasuk Tuberculosis (TB).
Salah satu terobosan dalam hal ini adalah IGRA, atau Interferon Gamma Release Assays, yang telah menjadi senjata penting dalam deteksi TB aktif dan LTBI (Latent Tuberculosis Infection).
Di tengah gempuran penyakit menular ini, sebagai mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik, perlu untuk mengetahu tentang teknologi IGRA dengan teknologi QuantiFERON-TB Gold Plus (QFTPlus) pada pemeriksaan tuberkulosis (TB).
IGRA merupakan tes yang memungkinkan dokter untuk memahami reaksi imun tubuh terhadap antigen spesifik Tuberculosis (TB).
Pada hasil pemeriksaan IGRA di Prodia, dokter dapat melihat bahwa terdapat 5 hasil pemeriksaan yaitu :
- hasil kualitatif IGRA,
- nilai TB1 Ag minus Nil,
- nilai TB2 Ag minus Nil,
- nilai mitogen minus Nil, dan
- nilai NIL.
Teknologi QFTPlus ini kami kutip dari Prodia, menghasilkan interpretasi yang mendalam melalui berbagai hasil yang dihasilkan.
Pertama-tama, QFTPlus menggunakan formulasi baru dengan peptida ESAT-6 dan CFP-10 dalam dua tabung terpisah, yakni tabung 1 (TB1) dan tabung 2 (TB2).
Sifat dual dari tabung ini memungkinkan pengamatan terhadap respons seluler yang berbeda dari limfosit T, membuka jendela pandangan baru dalam pemahaman terhadap mekanisme respons imun terhadap TB.
Penggunaan empat tabung berbeda dalam proses ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap hasil tes.
Penggunaan 4 tabung yaitu Nil, mitogen-nil, TB1-NIL dan TB2-Nil memberikan 4 jenis hasil yang berbeda pada alat, dengan penjelasan sebagai berikut :
- Nil digunakan untuk menentukan apabila pasien respon imun sudah ada sebelumnya yang dapat menyebabkan positif palsu pada tes. Nilai NIL pada hasil mewakili reaktivitas non spesifik yang hasilkan oleh spesimen pasien.
- Mitogen digunakan untuk memastikan pasien memiliki status imun atau aktivitas limfosit yang baik dan sebagai kontrol kesesuaian sampling dan inkubasi sampel. Hasil dapat mendeteksi pembacaaan negatif palsu. Nilai mitogen minus Nil pada hasil berfungsi sebagai kontrol positf untuk spesimen pasien yang menunjukkan aktivitas limfosit yang berhasil.
- Tabung antigen TB dilapisi dengan antigen spesifik M. Tb. Nilai TB1-NIL pada hasil secara khusus mendeteksi reaktivitas limfosit CD4+ yang secara khusus dirangsang antigen TB1. Nilai TB2-NIL pada hasil mendeteksi reaktivitas limfosit CD4+ dan CD8+ yang dirangsang antigen TB2.
Interpretasi hasil dari QFTPlus tidak hanya berhenti pada jenis respons imun yang terjadi.
Sebagai alat diagnostik yang canggih, QFT-Plus diinterpretasikan menggunakan kriteria berikut:
Besarnya tingkat IFN-γ yang diukur tidak dapat dikorelasikan dengan tahap atau derajat infeksi, tingkat respons imun, atau kemungkinan perkembangan menjadi aktif penyakit. Respon TB positif pada orang yang negatif terhadap Mitogen jarang terjadi, tetapi terlihat pada pasien dengan penyakit TB.
Ini menunjukkan respons IFN-γ terhadap TB Antigen lebih besar dari pada Mitogen, yang dimungkinkan karena tingkat Mitogen tidak secara maksimal merangsang produksi IFN-γ oleh limfosit.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang jenis respons imun yang dihasilkan dan kriteria interpretasi yang diberikan, QFTPlus menjadi alat yang sangat berharga dalam upaya deteksi dini dan penanganan TB. (Sumber : Prodia)
Post a Comment