Memahami Tuberkulosis: Ancaman Menular yang Perlu Diwaspadai
Ilustrasi. (Foto : RS Panti Ratih) |
INFOLABMED.COM - Tuberkulosis, atau yang lebih dikenal dengan TBC, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini umumnya menyerang paru-paru, namun dapat juga menginfeksi organ tubuh lain seperti kelenjar getah bening, tulang, dan otak.
Perlu diingat bahwa TBC bukan penyakit keturunan dan tidak disebabkan oleh kutukan atau guna-guna.
Siapapun dapat terserang TBC, tanpa memandang usia, jenis kelamin, maupun status sosial ekonomi.
Meskipun begitu, tidak semua orang yang terpapar bakteri TBC akan langsung jatuh sakit.
Sekitar 10% dari mereka yang terinfeksi mungkin akan mengembangkan TBC aktif, sedangkan sisanya akan mengalami infeksi laten.
Pada kondisi laten, bakteri TBC tetap hidup di dalam tubuh dalam keadaan non-aktif, dan dapat menjadi aktif kembali ketika daya tahan tubuh menurun.
Gejala-Gejala Utama TBC
Gejala utama TBC yang paling mudah dikenali adalah batuk berdahak yang berlangsung selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk ini dapat disertai dengan gejala lain seperti:
- Sesak napas dan nyeri dada
- Batuk bercampur darah
- Badan lemah dan rasa kurang enak badan
- Kurang nafsu makan dan berat badan menurun
- Berkeringat di malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan
Bagaimana TBC Menular?
Penularan TBC terjadi melalui udara ketika penderita TBC paru batuk, bersin, atau berbicara. Percikan dahak yang mengandung bakteri TBC dapat terhirup oleh orang lain di sekitar.
Seorang penderita TBC paru dengan BTA (Basil Tahan Asam) positif dapat menularkan penyakit ini kepada 10-15 orang di sekitarnya dalam setahun. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang terpapar bakteri TBC akan langsung sakit.
Faktor daya tahan tubuh individu berperan penting dalam menentukan apakah seseorang akan mengembangkan TBC aktif atau tidak. Sekitar 5-10% orang yang terinfeksi bakteri TBC akan mengalami TBC aktif.
Siapa yang Berisiko Tinggi Terkena TBC?
Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena TBC, antara lain:
- Anak-anak
- Penyintas HIV/AIDS
- Orang lanjut usia
- Perokok
- Penyintas Diabetes Melitus
- Orang yang memiliki kontak langsung dengan pasien TBC
Melindungi Diri dari TBC
Mencegah diri dari TBC dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau bagian dalam siku.
- Membuang tisu bekas ke tempat sampah tertutup.
- Menjaga ventilasi ruangan tetap baik.
- Melakukan pemeriksaan TBC secara berkala bagi kelompok berisiko tinggi.
- Mengikuti pengobatan TBC dengan lengkap jika terdiagnosis positif.
Tuberkulosis merupakan penyakit serius yang dapat menular dan berakibat fatal. Memahami informasi dasar tentang TBC, seperti gejala, penularan, dan kelompok berisiko, sangatlah penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini.
Jika Anda mengalami gejala-gejala TBC, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Ingatlah, TBC dapat diobati dan disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.***
Post a Comment