RBC Apa Sama dengan Eritrosit? Memahami Peran dan Fungsi Sel Darah Merah
INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis, RBC (red blood cell) dan eritrosit sering kali digunakan secara bergantian.
Faktanya, RBC sama dengan eritrosit, yaitu sel darah merah yang memiliki peran vital dalam tubuh manusia.
Eritrosit merupakan jenis sel darah yang paling umum, dengan ukuran diameter sekitar 6 mikrometer.
Sel-sel ini diproduksi di sumsum tulang dan mengandung hemoglobin, protein yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Peran dan Fungsi Eritrosit
Eritrosit tidak hanya mengangkut oksigen tetapi juga bertanggung jawab untuk membawa gas dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Dengan jumlah yang dapat diukur melalui tes hitung sel darah merah (RBC), sel-sel ini memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan tubuh.
Jika salah satu indikator dari tes ini tidak normal, itu bisa menjadi pertanda adanya anemia, kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah yang sehat.
Struktur dan Mekanisme Kerja
Eritrosit matang memiliki bentuk bikonkaf, diskoid, dan berinti. Desain ini memungkinkan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menavigasi sistem kardiovaskular dan meningkatkan luas permukaan yang mendukung pertukaran gas yang efisien.
Membran bilayer fosfolipid membingkai struktur unik ini, yang dikelola oleh jaringan protein yang membentuk sitoskeleton.
Sitoskeleton ini terdiri dari spektrin, aktin, pita 3, protein 4.1, dan ankyrin, yang memberikan integritas struktural dan kelenturan pada sel.
Setiap eritrosit hanya hidup sekitar 120 hari. Dalam waktu singkat tersebut, mereka harus mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan perifer untuk membantu proses metabolisme seperti sintesis ATP.
Selain itu, eritrosit harus mengumpulkan karbon dioksida dari jaringan perifer dan mengembalikannya ke paru-paru untuk dibuang dari tubuh.
Proses Pengangkutan Gas
Darah terdeoksigenasi yang mencapai paru-paru mengandung hemoglobin dengan ferrous heme (Fe) yang memiliki afinitas tinggi terhadap oksigen.
Ketika tiba di jaringan terdeoksigenasi, penurunan tekanan parsial oksigen dan pH rendah menyebabkan heme kehilangan afinitasnya terhadap oksigen, sehingga oksigen dilepaskan ke jaringan.
Karbon dioksida kemudian diangkut dalam sel dan dikombinasikan dengan air untuk membentuk bikarbonat dan hidrogen melalui enzim karbonat anhidrase.
Sebagian besar karbon dioksida akan kembali ke paru-paru dalam bentuk bikarbonat dan dihembuskan.
Pemeriksaan Eritrosit
Pemeriksaan jumlah eritrosit dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu manual dan otomatis.
Pemeriksaan manual menggunakan hemositometer dan dihitung di bawah mikroskop.
Sampel darah dapat diencerkan dengan larutan Hayem atau Turk untuk melisiskan leukosit dan trombosit. Pengenceran pipet Thoma juga dapat digunakan.
Pemeriksaan otomatis menggunakan Hematologi Analyzer, yang merupakan alat otomatis dan dianggap sebagai standar emas dalam penetapan jumlah eritrosit.
Dengan teknologi ini, hasil yang lebih cepat dan akurat dapat diperoleh, memudahkan dokter untuk mendiagnosis dan memantau kondisi kesehatan pasien.
Secara keseluruhan, RBC atau eritrosit memainkan peran esensial dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh.
Dengan memahami fungsi dan struktur eritrosit, kita dapat lebih menghargai pentingnya menjaga kesehatan sel darah merah ini untuk fungsi tubuh yang optimal.
Pemeriksaan rutin dan pemantauan jumlah eritrosit dalam darah merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit, termasuk anemia.***
Post a Comment