Pemeriksaan Fe Serum: Mengungkap Kadar Zat Besi dalam Darah
INFOLABMED.COM – Pemeriksaan Fe serum merupakan tes laboratorium yang mengukur jumlah zat besi dalam serum darah.
Serum adalah cairan yang tersisa dari darah setelah sel darah merah dan faktor pembekuan dihilangkan.
Tes ini dapat mengungkapkan kadar zat besi yang abnormal, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Prosedur Pemeriksaan Fe Serum
Untuk melakukan tes ini, seorang petugas kesehatan akan memasukkan jarum ke pembuluh darah di lengan atau tangan untuk mengambil sampel darah kecil. Sampel ini kemudian akan diuji di laboratorium.
Dokter mungkin meminta Anda untuk berpuasa mulai tengah malam sebelum prosedur, karena kadar zat besi tertinggi biasanya di pagi hari.
Mengapa Pemeriksaan Fe Serum Diperlukan?
Tes ini tidak rutin dilakukan dan biasanya diperintahkan sebagai tindak lanjut ketika tes yang lebih umum, seperti hitung darah lengkap atau tes hemoglobin, menunjukkan hasil yang abnormal.
Dokter juga mungkin memerintahkan pemeriksaan ini jika Anda menunjukkan gejala anemia. Hasil tes yang abnormal bisa menjadi tanda kekurangan zat besi atau kelebihan zat besi.
Gejala Kekurangan dan Kelebihan Zat Besi
Gejala awal kekurangan zat besi (anemia) meliputi kelelahan kronis, pusing, sakit kepala, dan kelemahan otot.
Gejala lain yang mungkin muncul seiring dengan memburuknya kondisi meliputi kesulitan berkonsentrasi, iritabilitas, luka pada lidah dan mulut, serta kuku yang bentuknya tidak normal.
Sebaliknya, gejala kelebihan zat besi (ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak zat besi) meliputi nyeri pada perut dan sendi, perubahan warna kulit menjadi kecokelatan atau gelap, kelelahan, masalah jantung, kurangnya energi, kehilangan gairah seksual, penurunan berat badan, dan kelemahan otot.
Gejala ini umumnya memburuk seiring dengan perkembangan kondisi.
Hasil Normal dan Abnormal Pemeriksaan Fe Serum
Kadar zat besi serum diukur dalam mikrogram zat besi per desiliter darah (mcg/dL).
Kisaran normal untuk pemeriksaan ini adalah 60 hingga 170 mcg/dL.
Saturasi transferin, protein yang mengangkut zat besi di dalam tubuh, biasanya berkisar antara 25 hingga 35 persen.
Kapasitas pengikatan zat besi total (TIBC) berkisar antara 240 hingga 450 mcg/dL.
Kadar zat besi serum yang tinggi secara abnormal dapat berarti Anda mengonsumsi terlalu banyak zat besi, vitamin B-6, atau vitamin B-12.
Ini juga bisa menunjukkan anemia hemolitik atau hemolisis, kondisi hati seperti nekrosis hepatik (gagal hati) dan hepatitis, keracunan zat besi, atau kelebihan zat besi alami.
Kadar zat besi yang rendah dapat berarti Anda tidak mengonsumsi cukup zat besi atau tubuh Anda tidak menyerapnya dengan baik.
Kehilangan darah menstruasi yang berat secara teratur juga dapat menyebabkan kadar zat besi rendah, begitu pula anemia, kehamilan, atau kehilangan darah gastrointestinal.
Pengaruh Obat Terhadap Hasil Tes Fe Serum
Banyak obat yang dapat mempengaruhi hasil tes Fe serum dengan meningkatkan atau menurunkan kadar zat besi.
Misalnya, pil KB yang umum digunakan dapat mempengaruhi kadar zat besi. Beritahu dokter Anda sebelum tes jika Anda mengonsumsi obat apa pun.
Dokter mungkin akan meminta Anda untuk berhenti sementara mengonsumsi obat yang akan mempengaruhi tes.
Jika tidak memungkinkan, dokter akan mempertimbangkan efek obat saat menafsirkan hasil tes.
Risiko dan Tindak Lanjut Pemeriksaan Fe Serum
Anda mungkin akan merasakan sedikit sakit atau sensasi tertusuk ketika darah diambil, dan mungkin mengalami sedikit pendarahan atau memar kecil di lokasi tusukan.
Dalam kasus yang jarang, komplikasi yang lebih serius seperti infeksi, pendarahan berlebihan, atau pingsan bisa terjadi.
Setelah pemeriksaan, dokter akan meninjau hasil Anda dan mungkin menyarankan suplemen zat besi atau perubahan diet, tergantung pada kadar zat besi dalam darah Anda.
Jika kadar zat besi terlalu rendah, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi lebih banyak makanan kaya zat besi seperti daging merah, sayuran hijau tua, kacang-kacangan, molase, hati, dan biji-bijian.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.*
Post a Comment