Uji Potensi Antibiotik: Metode yang Digunakan dalam Pengujian
INFOLABMED.COM - Pengujian potensi antibiotik merupakan langkah penting dalam memastikan efektivitas suatu antibiotik dalam melawan bakteri penyebab infeksi.
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengujian potensi antibiotik, baik yang bersifat mikrobiologi maupun yang berbasis teknik kromatografi.
Metode-metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada tujuan pengujian yang dilakukan.
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC)
Metode HPLC (High-Performance Liquid Chromatography) adalah salah satu teknik yang sering digunakan dalam pengujian potensi antibiotik.
Metode ini mampu mengukur kadar antibiotik dengan akurasi tinggi.
Namun, HPLC tidak dapat menentukan bioaktivitas antibiotik tersebut.
Bioaktivitas merujuk pada kemampuan antibiotik dalam menghambat atau membunuh bakteri secara langsung, yang tidak bisa diukur hanya dengan konsentrasi zat.
Metode Mikrobiologi
Metode mikrobiologi menawarkan cara untuk memperkirakan potensi sekaligus bioaktivitas antibiotik.
Dua metode utama dalam pengujian mikrobiologi adalah turbidimetri dan difusi agar atau lempeng silinder.
Metode Turbidimetri
Metode ini didasarkan pada hambatan pertumbuhan biakan mikroorganisme dalam media cair yang mengandung larutan antibiotik.
Dengan mengukur tingkat kekeruhan media, peneliti dapat menentukan seberapa efektif antibiotik tersebut dalam menghambat pertumbuhan bakteri.
Metode Difusi Agar
Metode Pengenceran dan Kirby Bauer
Selain metode di atas, terdapat dua metode lain yang sering digunakan, yaitu metode pengenceran dan metode Kirby Bauer.
Metode Pengenceran
Metode ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi minimum antibiotik yang dibutuhkan untuk menghambat atau membunuh bakteri yang diuji.
Prosesnya melibatkan pengenceran serial antibiotik dalam media cair yang diinokulasi dengan bakteri.
Metode Kirby Bauer
Pengujian potensi antibiotik sangat penting dalam menentukan efektivitas dan bioaktivitas antibiotik.
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga pemilihan metode harus disesuaikan dengan tujuan pengujian.
Dengan memahami berbagai metode ini, kita dapat memastikan penggunaan antibiotik yang tepat dan efektif dalam menangani infeksi bakteri.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.
Post a Comment