Cek Hormon Kesuburan Pria: Pentingnya Memeriksa Kesehatan Reproduksi untuk Meraih Impian Memiliki Momongan

Table of Contents

 

Cek Hormon Kesuburan Pria Pentingnya Memeriksa Kesehatan Reproduksi untuk Meraih Impian Memiliki Momongan

INFOLABMED.COM - Memiliki momongan adalah impian bagi banyak pasangan, namun tidak semua diberikan kemudahan untuk mewujudkannya. 

Untuk itu, selain menjalani program kehamilan, pria juga perlu menjalani tes kesuburan guna memastikan kondisi kesehatan reproduksinya. 

Tes kesuburan pria ini tidak hanya membantu dalam mengevaluasi kemampuan reproduksi, tetapi juga memberikan gambaran mengenai langkah-langkah yang perlu diambil agar impian memiliki keturunan dapat terwujud.

Jenis Tes Kesuburan Pria

Dikutip dari Klik Dokter, dr. Gia Pratama menjelskan bahwa pemeriksaan kesuburan pria terdiri dari beberapa jenis tes yang bertujuan untuk mengevaluasi berbagai aspek kesehatan reproduksi pria. 

Berikut adalah beberapa di antaranya:

Analisis Semen 

Tes ini merupakan langkah awal dan utama dalam mengevaluasi kesuburan pria. Sampel sperma akan dikumpulkan dan dianalisis di laboratorium. 

Parameter yang diukur meliputi volume sperma, jumlah sperma, motilitas (gerakan sperma), morfologi (bentuk sperma), dan jumlah sel darah putih. 

Hasil dari analisis ini akan memberikan informasi penting tentang kemampuan sperma dalam membuahi sel telur.

Analisis Hormon 

Pemeriksaan hormon juga menjadi bagian penting dalam cek kesuburan pria. 

Beberapa hormon yang diuji antara lain hormon folikel-stimulasi (FSH), hormon luteinisasi (LH), testosteron, dan prolaktin. 

Analisis hormon ini membantu dokter dalam mengevaluasi fungsi testis dan mengidentifikasi adanya gangguan hormonal yang bisa mempengaruhi produksi sperma.

Tes DNA Fragmentasi Sperma 

Tes ini dilakukan untuk menilai integritas DNA sperma. DNA sperma yang rusak dapat menghambat kemampuan sperma untuk membuahi sel telur secara efektif. 

Melalui tes ini, tingkat kerusakan DNA pada sperma dapat diketahui, sehingga membantu dalam penilaian kesuburan pria.

Analisis Vitalitas Sperma 

Tes ini bertujuan untuk mengukur jumlah sperma hidup dalam sampel sperma. 

Semakin tinggi vitalitas sperma, semakin besar peluangnya untuk bertahan hidup di dalam tubuh wanita dan mencapai sel telur.

Ujian Fungsi Ejakulasi 

Pemeriksaan ini fokus pada evaluasi fungsi ejakulasi, termasuk volume ejakulasi, kelancaran ejakulasi, dan adanya obstruksi pada saluran ejakulasi. 

Ujian ini penting untuk mendeteksi gangguan yang dapat mempengaruhi pengiriman sperma selama hubungan seksual.

Pemeriksaan Genetik 

Dalam kasus tertentu, pemeriksaan genetik mungkin diperlukan untuk mengevaluasi adanya kelainan genetik yang bisa mempengaruhi produksi atau kualitas sperma. 

Tes ini sering dilakukan sebagai bagian dari evaluasi kesuburan pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil.

Prosedur Tes Kesuburan Pria

Sebelum menjalani berbagai tes kesuburan, pria biasanya akan melalui sesi konsultasi dengan dokter. 

Pada tahap ini, dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan jenis tes yang dibutuhkan serta waktu pelaksanaannya. 

Beberapa persiapan yang mungkin diminta oleh dokter meliputi:

  • Menghindari merokok.
  • Menjauhi alkohol, kafein, atau obat-obatan tertentu selama 2-5 hari sebelum tes.
  • Tidak melakukan ejakulasi selama beberapa hari sebelum tes.

Prosedur tes kesuburan dapat bervariasi, termasuk pengambilan sampel darah, tes pencitraan, atau pengambilan jaringan tertentu jika dicurigai adanya masalah kesehatan.

Hasil Tes Kesuburan Pria

Hasil dari tes kesuburan pria bisa berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. 

Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), beberapa parameter yang menunjukkan batas normal kesuburan pria antara lain:

  • Jumlah sperma total: 39 sampai 928 juta sperma.
  • Volume ejakulasi: 1,5 sampai 7,6 mL.
  • Konsentrasi sperma: 15 sampai 259 juta per mL.
  • Total motilitas sperma: 40 sampai 81 persen.
  • Morfologi sperma: 4 sampai 48 persen.

Jika hasil tes menunjukkan angka yang berada di bawah batas normal tersebut, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan. 

Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut serta perawatan yang sesuai untuk meningkatkan kesuburan.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.**

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment