Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Anak di RSCM: Menkes dan IDAI Angkat Suara

Table of Contents

 

Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Anak di RSCM: Menkes dan IDAI Angkat Suara

INFOLABMED.COM – Pada Peringatan Hari Anak Nasional 2024 yang berlangsung pada Selasa (23/7) lalu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan kekhawatiran terkait meningkatnya angka diabetes pada anak, yang dianggap memicu lonjakan kasus gagal ginjal.

 Ketua Umum IDAI, dr Piprim B Yanuarso, SpA(K), memaparkan bahwa dalam rentang waktu 2010-2023, angka diabetes tipe 1 pada anak meningkat hingga 70 persen.

 Salah satu faktor yang memengaruhi kenaikan ini adalah deteksi yang lebih baik, meski angka ini diperkirakan masih bisa terus bertambah.

"Naik 70 persen. Masalah diabetes (anak) tipe 1 memang ada kenaikan, salah satu penyebabnya adalah deteksinya bagus," ujar dr Piprim di kantor IDAI, Selasa (23/7/2024).

 "Iya (bisa naik lagi) karena yang belum terlaporkan masih banyak," lanjutnya.

dr Piprim juga menambahkan bahwa jumlah anak yang mengalami diabetes tipe 2 juga meningkat signifikan, terutama akibat gaya hidup yang kurang sehat. 

"Kalau tipe 2 (meningkat) karena lifestyle. Tidak dipungkiri sekarang ini kejadian obesitas meningkat pada anak-anak. Sekitar 80 persen anak diabetes itu disertai obesitas," jelasnya.

 "Ketika anak obesitas, ada hipertensi, ada resistensi insulin. Nanti larinya bisa ke mana-mana. Ini salah satu penyakit karena gaya hidup yang buruk," tambah dr Piprim.

Menanggapi kondisi ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa lonjakan temuan kasus gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) terjadi karena rumah sakit tersebut melakukan skrining kesehatan secara masif. 

Budi menegaskan bahwa temuan kasus gagal ginjal tidak hanya terjadi di RSCM saja, meskipun tidak mengungkapkan lokasi lain yang mengalami lonjakan serupa.

"Saya akan panggil teman-teman dari RSCM [terkait temuan kasus gagal ginjal]. Yang saya dengar, sementara ini berbeda dengan gagal ginjal yang sebelumnya," ucap Budi kepada awak media, Selasa (6/8/2024). 

"Yang bisa saya share adalah [temuan kasus gagal ginjal] enggak terjadi di RSCM saja, sekarang skrining sudah masif dilakukan," lanjut dia.

Budi juga menyebutkan bahwa fasilitas kesehatan di Tanah Air kini tidak hanya fokus mengobati pasien saja, tetapi juga menjaga kesehatan masyarakat secara preventif. 

Ia mengklaim bahwa puskesmas saat ini telah melakukan skrining terhadap 200 juta orang. 

Dari hasil skrining tersebut, terdapat 60 juta anak-anak yang diketahui mengidap penyakit, salah satunya gula darah tinggi.

"Kan kelihatan, oh yang gula darahnya tinggi di anak-anak banyak. Dulu juga, cuma sekarang baru ketahuan saja," sebut Budi.

Ia mengungkapkan bahwa pasien gagal ginjal di RSCM diduga terkena diabetes tipe dua. 

Lonjakan kasus ini terjadi saat banyak pasien di daerah yang dirujuk ke RSCM untuk menjalani pengobatan. 

Budi menilai lonjakan kasus ini sebagai hal yang positif karena fasilitas kesehatan bisa segera menangani kasus gagal ginjal tersebut dengan sigap.

"Menurut saya, lebih baik ketahuan, yang penting adalah orangnya ketahuan dan bisa treatment lebih cepat dan ini yang akan saya omongkan sama RSCM," tutur Budi.

Dalam kesempatan tersebut, Budi mengimbau para orangtua agar membatasi konsumsi makanan atau minuman manis untuk anak-anak mereka.

 "Minumnya jangan kebanyakan manis-manis, jangan kebanyakan gula, gula itu bisa kena stroke, bisa kena jantung, kena ginjal, kena mata, jadi kurangi konsumsi gula ya," sebutnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 60 anak yang sedang menjalani terapi penyakit gagal ginjal di RSCM. 

"Saat ini, sekitar 60 anak menjalani terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Rujukan Kasus Ginjal Anak, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangannya.

Ani mengatakan bahwa penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu terapi dialisis atau cuci darah, dan terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) atau dialisis mandiri yang dilakukan sebulan sekali di rumah sakit.

 Menurut Ani, Pemprov DKI memiliki tujuh Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Nefrologi untuk merawat anak-anak yang terkena penyakit gagal ginjal.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.**

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment