Mengenal Jenis-Jenis Tes TBC untuk Diagnosis Akurat Tuberkulosis

Table of Contents

 

Mengenal Jenis-Jenis Tes TBC untuk Diagnosis Akurat Tuberkulosis

INFOLABMED.COM  – Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis

Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, namun pada kasus tertentu, TB juga bisa menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening, usus, kulit, dan sistem saraf. 

Mengingat tingginya risiko penularan TB, deteksi dini melalui berbagai jenis tes TB sangat penting untuk memastikan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Pentingnya Deteksi Dini TB

TB dapat menimbulkan gejala seperti batuk lebih dari dua minggu, batuk berdahak atau berdarah, penurunan berat badan, demam, dan berkeringat di malam hari. 

Namun, gejala-gejala ini seringkali mirip dengan penyakit lain, sehingga diperlukan pemeriksaan oleh dokter untuk memastikan diagnosis. 

Jika TB tidak segera diobati, pasien bisa menularkan penyakit ini ke orang lain. Oleh karena itu, deteksi dan pengobatan dini sangat krusial.

Berbagai Jenis Tes TB

Tes Kulit Tuberkulin Mantoux 

Tes Mantoux adalah salah satu tes TB yang paling umum di Indonesia. Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan protein TB ke kulit lengan bawah pasien.

Hasil tes dinilai berdasarkan reaksi yang muncul di lokasi suntikan setelah 48-72 jam. 

Meski tes ini banyak digunakan, hasilnya bisa dipengaruhi oleh vaksinasi BCG sebelumnya, yang dapat menyebabkan hasil positif palsu.

Tes Cepat Molekular TB (TCM TB) 

Tes ini direkomendasikan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan RI untuk mendiagnosis TB, terutama pada pasien dengan gejala aktif. 

TCM TB memerlukan sampel dahak dan hasilnya bisa diperoleh dalam waktu sekitar dua jam. Tes ini memiliki tingkat akurasi tinggi dan juga bisa mendeteksi resistensi bakteri terhadap obat TB rifampicin.

Pemeriksaan Analisis Dahak 

Tes ini menggunakan sampel dahak yang diambil dari paru-paru untuk dianalisis di laboratorium. 

Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis di dalam sampel. 

Tes ini juga umum dilakukan pada pasien dengan gejala TB aktif.

Tes IGRA (Interferon Gamma Release Assay) 

IGRA adalah tes darah yang digunakan untuk mendeteksi TB laten, yaitu TB yang tidak menunjukkan gejala. 

Meski demikian, tes ini tidak dianjurkan untuk mendiagnosis TB aktif dan kurang akurat di daerah endemik seperti Indonesia.

Rontgen Dada 

Rontgen dada digunakan untuk melihat kondisi jaringan paru-paru dan saluran napas. 

Gambaran Rontgen dapat menunjukkan kerusakan pada paru-paru akibat TB, meski metode ini tidak bisa mendeteksi TB pada tahap awal.

Mengenal berbagai jenis tes TB dan memahami hasilnya sangat penting dalam penanganan TB. 

Diagnosis yang tepat dapat membantu dokter dalam memberikan pengobatan yang sesuai, yang umumnya berlangsung selama minimal enam bulan. 

Penting bagi pasien untuk mengikuti seluruh anjuran pengobatan guna mencegah kambuhnya TB dan mengurangi risiko resistensi obat.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.**

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment