Pemeriksaan Enzim Jantung Normal : Kunci Mendiagnosis Serangan Jantung

Table of Contents

 

INFOLABMED.COM - Pemeriksaan enzim jantung merupakan metode penting yang digunakan oleh para dokter untuk mendiagnosis serangan jantung. 

Enzim jantung adalah enzim yang membantu otot jantung bekerja dengan optimal. 

Saat jantung mengalami kerusakan, seperti saat terjadi serangan jantung, kadar enzim jantung dalam darah akan meningkat secara signifikan. 

Oleh karena itu, pemeriksaan enzim jantung sering kali menjadi langkah pertama dalam mendeteksi dan menilai tingkat kerusakan jantung.

Ketika seseorang mengalami serangan jantung, otot jantung yang rusak akan melepaskan enzim-enzim tertentu ke dalam aliran darah.

Enzim-enzim ini dapat terdeteksi dalam darah sekitar 4 hingga 6 jam setelah serangan jantung terjadi dan akan tetap berada di dalam pembuluh darah hingga 24 jam setelahnya. 

Semakin tinggi kadar enzim jantung yang ditemukan dalam darah, semakin besar kerusakan yang terjadi pada otot jantung.

Kadar Normal Enzim Jantung

Terdapat beberapa jenis enzim jantung yang sering diperiksa dalam proses diagnosis serangan jantung, di antaranya:

1. CK-MB (Creatine Kinase-MB):

   • Kadar normal: 5–25 U/liter darah

2. Troponin I:

   • Kadar normal: 0 hingga 0,04 ng/mL

3. Troponin jantung sensitivitas tinggi (hs-cTn):

   • Kadar normal: di bawah 14 ng/L

4. TnI (Troponin I):

   • Kadar normal: kurang dari 0,35 microgram per liter (mcg/L)

5. TnT (Troponin T):

   • Kadar normal: kurang dari 0,2 mcg/L

Pentingnya Pemeriksaan Enzim Jantung

Melalui pemeriksaan enzim jantung, dokter dapat mengetahui seberapa parah kerusakan yang dialami oleh otot jantung pasien. 

Selain itu, pemeriksaan ini juga membantu dalam menentukan langkah penanganan yang tepat untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut dan memulihkan fungsi jantung secara optimal. 

Dalam kasus darurat, diagnosis yang cepat dan akurat melalui pemeriksaan enzim jantung dapat menyelamatkan nyawa pasien dengan memungkinkan intervensi medis yang tepat waktu.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.**