Persiapan KOH: Tes Diagnostik untuk Infeksi Jamur
INFOLABMED.COM — Dokter sering kali menggunakan tes persiapan KOH untuk mendiagnosis infeksi jamur.
Persiapan KOH penting karena infeksi jamur dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, kuku, mulut, atau vagina.
Apa Itu Persiapan KOH?
KOH, singkatan dari kalium hidroksida, adalah larutan yang digunakan dalam tes ini.
Tujuan utama dari tes ini adalah untuk mengidentifikasi apakah terdapat infeksi jamur pada area yang terinfeksi.
Persiapan KOH membantu dokter dalam menentukan adanya infeksi jamur seperti kurap pada kulit kepala, kulit, atau janggut, athlete’s foot, infeksi jamur pada kuku, kandidiasis oral (sariawan), serta infeksi jamur vagina.
Persiapan Sebelum Tes KOH
Secara umum, tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum menjalani tes ini, kecuali jika dokter memberikan instruksi khusus.
Prosedur Tes KOH
Selama prosedur, dokter atau perawat akan mengambil sampel dengan cara menggaruk area yang terinfeksi.
Kadang-kadang, dokter menggunakan swab untuk mengambil sampel.
Sampel tersebut kemudian diletakkan di atas slide yang telah ditambahkan larutan KOH dan dipanaskan secara lembut.
Larutan ini akan melarutkan sel-sel kulit, namun tidak mempengaruhi jamur, sehingga jamur dapat terlihat melalui mikroskop.
Pewarna mungkin digunakan untuk mempermudah identifikasi jamur.
Pengalaman Selama Tes KOH
Anda mungkin merasakan sensasi seperti digaruk saat sampel diambil. Proses ini hanya berlangsung beberapa detik.
Jika sampel diambil dari bawah kuku atau jika area yang terinfeksi terasa nyeri, seperti pada sariawan, mungkin akan terasa tidak nyaman.
Risiko Tes KOH
Saat ini, tidak ada risiko yang diketahui terkait dengan tes ini.
Hasil Tes KOH
- Normal: Tidak ditemukan bukti adanya jamur dalam sampel.
- Abnormal: Ditemukan bukti adanya jamur.
Tes persiapan KOH adalah alat penting dalam diagnosis infeksi jamur, memberikan informasi yang dibutuhkan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.**
Post a Comment