Prinsip dan Penerapan Pewarnaan Negatif dalam Mikrobiologi

Table of Contents

 

Prinsip dan Penerapan Pewarnaan Negatif dalam Mikrobiologi

INFOLABMED.COM – Pewarnaan negatif merupakan salah satu teknik pewarnaan yang penting dalam bidang mikrobiologi. 

Metode ini menggunakan pewarna asam seperti nigrosin, eosin, atau tinta India, untuk memberikan warna gelap pada latar belakang tanpa mewarnai sel bakteri itu sendiri.

 Pewarnaan negatif bertujuan untuk membuat sel bakteri tampak transparan dan jelas terlihat di bawah mikroskop.

Pada pewarnaan negatif, pewarna yang digunakan adalah pewarna asam yang memiliki komponen kromoforik bermuatan negatif. 

Karena sitoplasma bakteri juga bermuatan negatif, pewarna tersebut tidak dapat menembus inti sel bakteri. 

Hal ini menyebabkan sel bakteri tetap transparan sementara latar belakang sediaan berwarna gelap. 

Metode ini sangat bermanfaat untuk mengamati bentuk dan susunan bakteri tanpa mengganggu strukturnya melalui perlakuan panas atau kimiawi.

Prinsip Pewarnaan Negatif

Pewarnaan negatif memiliki prinsip mewarnai latar belakang sediaan bakteri menjadi gelap, sehingga sel-sel bakteri yang transparan dapat tampak jelas di bawah mikroskop. 

Pewarna asam seperti tinta Cina atau nigrosin sering digunakan dalam metode ini. 

Karena pewarna asam dengan kromogen bermuatan negatif tidak dapat menembus sel bakteri yang juga bermuatan negatif, bakteri yang tak diwarnai akan tampak jelas dengan latar belakang gelap.

Metode ini tidak memerlukan fiksasi panas, sehingga sel bakteri tetap utuh dan tidak terganggu. 

Bakteri yang sulit diwarnai dengan zat warna basa, seperti spirilum, dapat diamati dengan jelas melalui pewarnaan negatif.

Tujuan Pewarnaan Negatif

Secara umum, pewarnaan negatif bertujuan agar peserta didik atau peneliti mampu memahami dan memiliki keterampilan membuat pewarnaan negatif. 

Secara khusus, diharapkan mampu menjelaskan konsep pewarnaan negatif, menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, membuat pewarnaan negatif, dan menginterpretasi hasil pewarnaan.

Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan meliputi Bunsen atau lampu spirtus, kaca objek, ose, rak tabung, pipet pastur, penjepit kayu, mikroskop, kapas alkohol, dan tisu. 

Bahan yang digunakan adalah tinta Cina atau nigrosin, minyak imersi, NaCl untuk biakan dari media padat, dan sampel suspensi bakteri seperti Aquaspirillum itersonii, Micrococcus luteus, dan Bacillus cereus.

Prosedur Kerja

  1. Teteskan nigrosin pada satu sisi kaca objek yang bersih.
  2. Secara aseptik, ambil satu loop suspensi bakteri dan campurkan dengan nigrosin.
  3. Letakkan kaca objek kedua dengan sudut 45 derajat di atas suspensi pada kaca objek pertama, lalu doronglah sehingga menghasilkan olesan tipis.
  4. Keringkan sediaan di udara tanpa fiksasi panas.
  5. Amati preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x menggunakan minyak imersi.
  6. Deskripsikan sel bakteri yang teramati dan cocokkan dengan literatur.

Keunggulan dan Keterbatasan

Pewarnaan negatif merupakan teknik yang mudah dan cepat dalam mempersiapkan sediaan, terutama untuk mengamati struktur mikroba tanpa mengganggu morfologi selnya. 

Namun, teknik ini terbatas pada aplikasi tertentu, seperti pengamatan suspensi encer atau dispersi.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.**

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment