Wabah MPOX dan Status WHO: Panduan Terbaru Mengenai Penyebaran dan Penanganannya

Table of Contents

 

Wabah MPOX dan Status WHO Panduan Terbaru Mengenai Penyebaran dan Penanganannya

INFOLABMED.COM - Sejak beberapa tahun terakhir, dunia telah dihadapkan pada berbagai wabah penyakit yang mengancam kesehatan global. 

Salah satu yang menjadi perhatian adalah wabah MPOX. MPOX, atau yang lebih dikenal sebagai cacar monyet, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli kesehatan dan masyarakat luas.

 Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang wabah MPOX, status terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta langkah-langkah yang diambil untuk mencegah penyebarannya.

Apa Itu MPOX?

MPOX adalah penyakit zoonosis, yang berarti bahwa penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia. 

Virus penyebab MPOX berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab cacar. 

Baca juga : Covid 19 Diprediksi Menjadi Endemik, Bagaimana Sikap Kita?

Meskipun nama "cacar monyet" sering digunakan, sebenarnya virus ini tidak hanya ditemukan pada monyet, tetapi juga pada berbagai hewan liar lainnya, termasuk tikus dan tupai.

Gejala MPOX mirip dengan cacar, tetapi umumnya lebih ringan. Gejala yang sering muncul termasuk demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. 

Namun, dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa menjadi lebih parah, terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.

Sejarah dan Penyebaran MPOX

Wabah MPOX pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. 

Kasus pertama pada manusia dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, MPOX telah dilaporkan di beberapa negara di Afrika Tengah dan Barat.

Baca juga : WHO Tetapkan Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global

Dalam beberapa dekade terakhir, wabah ini telah melampaui batas-batas geografis tradisionalnya, dengan kasus yang dilaporkan di negara-negara non-endemik. 

Penyebaran internasional ini sering kali dikaitkan dengan perjalanan dan perdagangan satwa liar.

Status Terbaru dari WHO Mengenai Wabah MPOX

Pada tahun 2024, WHO mengeluarkan pernyataan penting terkait status wabah MPOX. 

Mengingat peningkatan kasus di berbagai negara dan potensi penyebarannya yang cepat, WHO telah menetapkan wabah MPOX sebagai situasi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (Public Health Emergency of International Concern, PHEIC). 

Penetapan ini menunjukkan bahwa wabah tersebut memerlukan perhatian global dan upaya bersama untuk mengatasinya.

Mengapa WHO Mengambil Tindakan Ini?

WHO mengidentifikasi beberapa alasan utama untuk menetapkan wabah MPOX sebagai PHEIC:

  • Peningkatan Kasus di Negara Non-Endemik: Kasus MPOX yang terdeteksi di luar Afrika meningkat tajam, menunjukkan bahwa virus ini dapat menyebar lebih luas daripada yang sebelumnya diperkirakan.
  • Kurangnya Kesadaran dan Vaksin: Banyak negara yang tidak memiliki pengetahuan atau persiapan yang memadai untuk menangani wabah ini, terutama di daerah-daerah di mana MPOX belum pernah ditemukan sebelumnya.
  • Potensi Mutasi Virus: Seperti banyak virus lain, ada kekhawatiran bahwa virus penyebab MPOX dapat bermutasi, yang berpotensi membuatnya lebih mudah menular atau lebih mematikan.

Langkah-Langkah Pencegahan dan Penanganan yang Direkomendasikan WHO

WHO telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk membantu negara-negara dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran MPOX. Berikut beberapa langkah penting yang diusulkan:

1. Peningkatan Pengawasan dan Pelaporan Kasus

Negara-negara diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap kasus-kasus yang dicurigai sebagai MPOX dan melaporkan setiap kasus yang dikonfirmasi kepada WHO. Pengawasan yang efektif akan membantu mengidentifikasi pola penyebaran dan memungkinkan respons yang lebih cepat.

2. Edukasi Publik dan Profesional Kesehatan

Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang gejala MPOX dan cara-cara pencegahannya. Tenaga kesehatan juga perlu dilatih untuk mengenali tanda-tanda MPOX dan mengetahui protokol penanganan yang tepat.

3. Pengendalian di Sumbernya

Mengingat MPOX adalah penyakit zoonosis, pengendalian penyakit ini di sumbernya sangat penting. Ini termasuk menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi membawa virus dan mengendalikan perdagangan satwa liar yang tidak legal.

4. Vaksinasi

Vaksin cacar yang ada saat ini diyakini memberikan perlindungan yang cukup terhadap MPOX. WHO mendorong penggunaan vaksin ini di kalangan populasi yang berisiko tinggi, terutama mereka yang berada di garis depan penanganan wabah.

5. Penelitian Lebih Lanjut

Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami karakteristik virus MPOX, termasuk potensi mutasi dan cara penyebarannya. Ini akan membantu dalam pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif di masa depan.

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Wabah MPOX

Wabah MPOX tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga memiliki implikasi sosial dan ekonomi yang luas. Berikut beberapa dampak yang sudah dirasakan:

1. Penurunan Aktivitas Ekonomi

Di negara-negara yang terkena dampak, aktivitas ekonomi telah menurun karena tindakan pembatasan yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus. Industri pariwisata, khususnya, mengalami penurunan yang signifikan karena pembatasan perjalanan dan kekhawatiran akan penyebaran virus.

2. Stigma Sosial

Seperti banyak penyakit menular lainnya, wabah MPOX telah menimbulkan stigma sosial terhadap individu yang terinfeksi atau mereka yang berasal dari daerah yang dianggap sebagai sumber wabah. Hal ini memperburuk dampak psikologis pada mereka yang terkena dampak dan dapat menghambat upaya pengendalian penyakit.

3. Tantangan Kesehatan Masyarakat

Kehadiran MPOX menambah beban pada sistem kesehatan masyarakat yang sudah tegang karena pandemi COVID-19. Banyak fasilitas kesehatan yang kewalahan dalam menangani dua wabah sekaligus, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas.

Prospek dan Langkah Ke Depan dalam Menghadapi MPOX

Optimisme Terhadap Vaksin dan Pengobatan

Meskipun situasinya serius, ada alasan untuk optimisme. Vaksin yang tersedia menunjukkan efektivitas dalam mencegah infeksi MPOX, dan penelitian yang sedang berlangsung berfokus pada pengembangan vaksin yang lebih khusus dan pengobatan yang lebih efektif.

Kerjasama Internasional

Kerjasama internasional sangat penting dalam menghadapi wabah MPOX. 

WHO menyerukan negara-negara untuk bekerja sama dalam berbagi informasi, sumber daya, dan strategi untuk mengendalikan penyebaran virus. 

Upaya kolektif ini diharapkan dapat mengurangi dampak wabah dan mencegah penyebarannya lebih lanjut.

Wabah MPOX merupakan tantangan baru dalam kesehatan global yang memerlukan perhatian serius dan tindakan cepat. 

Dengan status baru yang diberikan oleh WHO, penting bagi setiap negara untuk memperkuat sistem kesehatan mereka, meningkatkan pengawasan, dan mempromosikan kolaborasi internasional. 

Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan global, ada harapan bahwa wabah ini dapat dikendalikan dan dampaknya dapat diminimalisir.

FAQ Tentang Wabah MPOX dan Status WHO

Apa yang dimaksud dengan wabah MPOX?

MPOX adalah penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia, disebabkan oleh virus yang serupa dengan virus cacar. Penyakit ini dikenal dengan nama cacar monyet.

Bagaimana WHO menetapkan status wabah MPOX?

WHO menetapkan wabah MPOX sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) karena peningkatan kasus di negara non-endemik dan potensi penyebarannya yang cepat.

Apa saja gejala MPOX?

Gejala MPOX meliputi demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menjadi lebih parah.

Apakah ada vaksin untuk MPOX?

Ya, vaksin cacar yang ada saat ini dianggap memberikan perlindungan terhadap MPOX. WHO mendorong vaksinasi di kalangan populasi yang berisiko tinggi.

Bagaimana cara mencegah penyebaran MPOX?

Pencegahan dapat dilakukan melalui peningkatan pengawasan, edukasi publik, pengendalian di sumbernya, vaksinasi, dan penelitian lebih lanjut.

Mengapa penting untuk menghindari stigma terkait MPOX?

Stigma dapat memperburuk dampak psikologis pada individu yang terinfeksi dan menghambat upaya pengendalian penyakit. Penting untuk mendukung mereka yang terkena dampak tanpa diskriminasi.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment