Dasar Genetik Penyakit Turunan: Pemahaman Mendalam
INFOLABMED.COM - Penyakit turunan adalah penyakit yang disebabkan oleh cacat pada genom dan dapat diwariskan dari orang tua kepada keturunannya.
Penyakit ini sering disebut penyakit genetik karena cacat yang mendasarinya berada pada gen atau bagian lain dari genom.
Namun, tidak semua penyakit genetik bersifat turunan. Sebagai contoh, kanker adalah penyakit genetik yang tidak selalu diturunkan.
Baca juga : Variabilitas Kandungan Informasi Genetik: Memahami Peran Gen dan Alel dalam Keanekaragaman Biologis
Lebih dari 6000 penyakit turunan diakibatkan oleh cacat pada gen individu. Penyakit ini dikenal sebagai gangguan monogenik.
Diperkirakan satu dari setiap 200 kelahiran melibatkan anak yang memiliki salah satu dari gangguan ini.
Beberapa penyakit turunan yang umum termasuk cystic fibrosis, penyakit Huntington, dan sindrom Marfan, yang semuanya mempengaruhi berbagai fungsi tubuh.
Penyakit Monogenik yang Umum
Penyakit monogenik disebabkan oleh mutasi pada satu gen. Tabel di bawah ini menyajikan beberapa penyakit monogenik yang paling umum:
Penyakit | Gejala | Frekuensi Kelahiran di Inggris |
---|---|---|
Kanker payudara turunan | Kanker | 1 dari 300 perempuan |
Cystic fibrosis | Penyakit paru-paru | 1 dari 2000 |
Penyakit Huntington | Neurodegenerasi | 1 dari 2000 |
Distrofi otot Duchenne | Kelemahan otot progresif | 1 dari 3000 laki-laki |
Hemofilia A | Gangguan darah | 1 dari 4000 laki-laki |
Anemia sel sabit | Gangguan darah | 1 dari 10.000 |
Fenilketonuria | Retardasi mental | 1 dari 12.000 |
b-Talasemia | Gangguan darah | 1 dari 20.000 |
Retinoblastoma | Kanker mata | 1 dari 20.000 |
Mutasi Loss-of-Function: Penyebab Utama Penyakit Turunan
Sebagian besar penyakit monogenik disebabkan oleh mutasi loss-of-function. Mutasi ini menonaktifkan gen tertentu sehingga protein yang dihasilkan oleh gen tersebut tidak ada atau rusak.
Contohnya, pada cystic fibrosis, mutasi DF508 menyebabkan protein pengatur transpor klorida di dalam sel tidak dapat menempel pada membran sel, yang mengakibatkan penumpukan lendir di paru-paru.
Baca juga : Mengungkap Misteri Kode Genetik Manusia: Penggunaan Uji Genetik yang Membantu Kesehatan dan Keadilan
Selain itu, mutasi titik seperti G542X dapat mengubah kodon menjadi kodon stop, mencegah sintesis protein.
Pada kasus mutasi G551D, meskipun protein terbentuk, fungsinya sangat terbatas sehingga hanya mampu mentransport klorida dengan efisiensi rendah.
Mutasi Gain-of-Function: Lebih Jarang Terjadi
Berbeda dengan loss-of-function, mutasi gain-of-function jarang terjadi pada penyakit turunan karena jenis mutasi ini lebih sulit terjadi.
Salah satu contohnya adalah mutasi yang menyebabkan overekspresi gen, seperti pada penyakit Charcot–Marie–Tooth (CMT), di mana terdapat duplikasi gen PMP22 yang mengakibatkan gangguan saraf perifer.
Mutasi gain-of-function juga bisa mempengaruhi reseptor pada permukaan sel, membuatnya aktif secara terus-menerus meskipun sinyal eksternal yang memicu reseptor tidak ada.
Ini terjadi pada pubertas dini yang dipicu oleh mutasi pada reseptor hormon luteinizing.
Ekspansi Ulangan Trinukleotida dan Penyakit Turunan
Beberapa penyakit turunan disebabkan oleh ekspansi ulangan trinukleotida, seperti pada penyakit Huntington.
Pada penyakit ini, urutan 5'-CAG-3' yang berulang menjadi lebih panjang dari biasanya, menyebabkan fungsi protein terganggu.
Penyakit lain yang disebabkan oleh mekanisme serupa termasuk ataksia Friedreich dan distrofi otot myotonik.
Penyakit Turunan Dominan dan Resesif
Penyakit turunan dapat bersifat dominan atau resesif tergantung pada hubungan antara alel yang bermutasi dan alel normal.
Pada penyakit dominan, individu hanya memerlukan satu alel penyakit untuk menampilkan gejala. Sebaliknya, pada penyakit resesif, kedua alel harus bermutasi agar gejala muncul.
Pada penyakit turunan dominan, setidaknya salah satu orang tua harus memiliki penyakit yang sama. Contoh penyakit dominan adalah penyakit Huntington.
Sementara itu, penyakit turunan resesif seperti cystic fibrosis hanya muncul jika kedua orang tua memberikan alel yang bermutasi.
Peran Genetik dalam Kanker
Mutasi gain-of-function lebih umum ditemukan pada kasus kanker. Mutasi ini dapat mengaktifkan gen onkogen yang merangsang pertumbuhan sel yang tidak terkendali, seperti yang terjadi pada berbagai jenis kanker.
Pemahaman mengenai dasar genetik penyakit turunan sangat penting untuk pengobatan dan pencegahan penyakit ini di masa depan.
Dengan lebih dari 6000 gangguan monogenik yang dikenal, penelitian genetika terus berkembang, memberikan harapan untuk diagnosis dini dan terapi genetik yang lebih baik.***.
Post a Comment