Peran DNA dalam Ilmu Forensik: Menyingkap Jejak dengan Profil Genetik

Table of Contents

Peran DNA dalam Ilmu Forensik Menyingkap Jejak dengan Profil Genetik


INFOLABMED.COM - Di dunia modern, DNA menjadi salah satu alat terpenting dalam investigasi forensik. 

Analisis DNA, sering kali disebut sebagai "sidik jari genetik," membantu penyelidik kriminal dalam mengidentifikasi tersangka atau korban dengan akurasi tinggi. 

Namun, istilah yang lebih tepat adalah "profil genetik," mengacu pada metode yang menggunakan variasi dalam genom manusia untuk membuat identifikasi yang unik. 

Baca juga : Pola Keseluruhan Replikasi DNA: Bagaimana Proses Ini Terjadi di Dalam Sel

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana DNA digunakan dalam ilmu forensik dan teknik apa yang mendukung profil genetik.

Variabilitas Genetik dalam Profil DNA

Setiap manusia memiliki genom yang unik, kecuali kembar identik. Genom manusia terdiri dari gen yang disusun dalam urutan tertentu, tetapi di antara manusia, banyak posisi dalam genom ini bervariasi. 

Salah satu bentuk variabilitas adalah single nucleotide polymorphisms (SNPs), yaitu perbedaan satu nukleotida dalam urutan DNA di berbagai individu. 

Diperkirakan ada setidaknya 15 juta SNPs dalam genom manusia, dan jumlah ini terus bertambah seiring dengan penelitian genomik yang semakin maju.

Baca juga : Genetika di Dunia Modern: Menguak Rahasia DNA dan Perannya dalam Kehidupan Kita

Selain itu, variabilitas genetik juga datang dari mikrosatelit atau short tandem repeats (STR), urutan DNA pendek yang diulang beberapa kali. 

Jumlah pengulangan ini dapat bervariasi antar individu, menciptakan alel yang berbeda dalam populasi. 

Karena variabilitas ini, profil genetik dapat dihasilkan dari analisis SNPs dan STRs, yang masing-masing individu memiliki kombinasi yang unik.

Profil Genetik: Alat Kuat dalam Ilmu Forensik

Profil genetik adalah daftar alel yang ada pada mikrosatelit tertentu, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu. 

Dalam ilmu forensik, profil ini biasanya diambil dari 13 mikrosatelit standar yang dikenal sebagai sistem Combined DNA Index System (CODIS). 

Sistem ini sangat bervariasi sehingga kemungkinan dua orang (kecuali kembar identik) memiliki profil yang sama adalah 1 dari 10^15. 

Dengan populasi dunia sekitar 6 miliar, kemungkinan ada dua orang dengan profil yang sama sangat kecil.

DNA yang ditemukan di tempat kejadian perkara dapat dibandingkan dengan profil tersangka. 

Meski hasil ini biasanya tidak cukup untuk menghukum tersangka sendirian, bukti DNA sering kali menjadi pelengkap penting untuk bukti lainnya. 

Selain itu, hasil tes DNA juga dapat membebaskan orang yang secara keliru dihukum sebelum adanya teknologi DNA.

Proses Pembuatan Profil DNA dengan PCR

Proses pembuatan profil DNA menggunakan teknik polymerase chain reaction (PCR). 

PCR adalah teknik amplifikasi DNA yang memungkinkan peneliti menggandakan bagian DNA yang ingin dipelajari. 

Primer PCR dipilih sehingga mereka mengikat pada setiap sisi mikrosatelit, menghasilkan produk PCR yang menunjukkan jumlah pengulangan di mikrosatelit tersebut, yang mengidentifikasi alel.

Satu primer diberi tanda fluoresen sehingga hasil PCR bisa diukur dengan elektroforesis kapiler. 

Dengan ini, kita bisa menentukan apakah individu tersebut homozigot (satu alel) atau heterozigot (dua alel). 

PCR untuk 13 mikrosatelit biasanya dilakukan sekaligus dalam satu reaksi yang dikenal sebagai multiplex PCR

Produk PCR ini kemudian dipisahkan dan diidentifikasi menggunakan label fluoresen yang berbeda.

Teknologi multiplex PCR telah tersedia sejak tahun 1990-an. Namun, kemajuan terbaru dalam teknik purifikasi DNA dan peningkatan sensitivitas PCR memungkinkan profil DNA dibuat dari sampel yang lebih kecil, seperti noda darah atau air liur.

Ini membuka peluang baru dalam menyelesaikan kasus-kasus lama yang sebelumnya tidak mungkin dipecahkan karena keterbatasan teknologi.

Aplikasi Lain DNA dalam Ilmu Forensik

Selain penyelidikan kriminal, profil DNA juga digunakan dalam pengujian hubungan keluarga. 

Karena individu mewarisi satu alel dari ayah dan satu dari ibu, kombinasi alel dalam keluarga biasanya serupa. 

Pengujian ini banyak digunakan dalam uji paternitas, yang menentukan identitas ayah biologis seorang anak.

Untuk melacak garis keturunan laki-laki, mikrosatelit pada kromosom Y sering digunakan, karena kromosom Y diwariskan dari ayah ke anak laki-laki tanpa perubahan yang signifikan. 

Sebaliknya, garis keturunan perempuan bisa ditelusuri melalui DNA mitokondria yang diwariskan dari ibu ke anak, baik laki-laki maupun perempuan. 

Analisis DNA mitokondria telah digunakan dalam beberapa kasus forensik terkenal, seperti identifikasi tulang keluarga Romanov, keluarga kerajaan Rusia yang dibunuh pada tahun 1918.

Kasus Profil DNA yang Terkenal: Keluarga Romanov

Salah satu kasus forensik paling terkenal yang melibatkan profil DNA adalah identifikasi tulang keluarga Romanov. 

Pada tahun 1991, setelah jatuhnya Uni Soviet, sisa-sisa tulang yang diyakini milik Tsar Nicholas II, Tsarina Alexandra, dan lima anak mereka ditemukan. 

DNA dari sisa-sisa tulang ini dibandingkan dengan profil DNA yang diperoleh dari keturunan keluarga Romanov yang masih hidup.

Hasilnya menunjukkan bahwa tulang-tulang tersebut memang milik keluarga Romanov. 

DNA mitokondria menunjukkan hubungan langsung antara anak-anak dan ibu mereka, sementara analisis mikrosatelit membantu mengidentifikasi orang tua dari anak-anak tersebut.

DNA telah merevolusi ilmu forensik, memberikan alat yang sangat kuat untuk identifikasi individu dalam penyelidikan kriminal dan uji hubungan keluarga. 

Dengan teknik seperti PCR dan profil genetik, kita dapat mengungkap jejak yang tersembunyi dalam genom manusia, membantu menyelesaikan kejahatan, membebaskan orang yang tidak bersalah, dan menjawab pertanyaan tentang garis keturunan keluarga.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment