Terapi Gen: Masa Depan Pengobatan Penyakit Genetik dan Kanker

Table of Contents

 

Terapi Gen Masa Depan Pengobatan Penyakit Genetik dan Kanker

INFOLABMED.COM - Terapi gen adalah pendekatan revolusioner dalam dunia kedokteran modern yang memungkinkan dokter untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik, termasuk penyakit keturunan dan kanker. 

Dengan mengganti atau memperbaiki gen yang rusak, terapi ini memberikan harapan bagi banyak pasien yang selama ini tidak memiliki pilihan pengobatan efektif. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang terapi gen, termasuk jenis-jenisnya, penerapannya, dan tantangan yang dihadapinya.

Baca juga : Apa itu Pengujian Genetik? Memahami Pentingnya Tes DNA untuk Kesehatan Anda

Apa Itu Terapi Gen?

Terapi gen adalah prosedur yang melibatkan modifikasi materi genetik individu untuk mengobati atau mencegah penyakit. 

Tujuan utama dari terapi ini adalah memperbaiki gen yang rusak atau memperkenalkan gen baru ke dalam tubuh untuk membantu melawan penyakit.

Penyakit genetik seperti fibrosis kistik, hemofilia, thalassemia, dan berbagai bentuk kanker menjadi target utama terapi gen.

Baca juga : Penjelasan Mendalam Mengenai Darah dan Komponen Darah

Ini menjadi pendekatan yang sangat menarik karena mampu mengatasi penyebab mendasar dari penyakit keturunan dengan mengganti gen yang cacat dengan gen yang sehat.

Dua Jenis Pendekatan Terapi Gen

Terapi gen dapat dibagi menjadi dua pendekatan utama: terapi garis keturunan dan terapi sel somatik.

Terapi Garis Keturunan (Germ-Line Therapy)

Terapi ini melibatkan penggantian atau perbaikan gen yang rusak di tahap awal perkembangan embrio. 

Dengan melakukan terapi pada sel telur atau sel sperma, perubahan genetik dapat ditransmisikan ke generasi berikutnya. 

Namun, meskipun terapi garis keturunan ini sangat potensial, penggunaannya pada manusia dianggap tidak etis dan dilarang secara hukum di banyak negara. 

Teknologi ini lebih sering diterapkan pada hewan untuk keperluan penelitian dan rekayasa genetika.

Terapi Sel Somatik (Somatic Cell Therapy)

Terapi sel somatik lebih umum dan diterima karena hanya mempengaruhi individu yang dirawat dan tidak diwariskan ke generasi selanjutnya. 

Proses ini melibatkan pengenalan gen sehat ke dalam sel tubuh yang mengalami kelainan. 

Salah satu metode yang sering digunakan adalah dengan mengemas DNA yang mengandung gen baru dalam liposom, yaitu vesikel bermembran yang dapat menyatu dengan sel target.

Penggunaan Virus Sebagai Vektor Gen

Untuk memastikan gen yang dimasukkan tetap ada dan berfungsi dalam jangka panjang, virus sering digunakan sebagai vektor. 

Virus dimodifikasi agar tidak menimbulkan penyakit tetapi tetap dapat membawa gen baru ke dalam sel inang. Beberapa jenis virus yang umum digunakan meliputi:

  • Adenovirus: Virus ini memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan gen baru ke dalam inti sel target dan diturunkan saat sel membelah.
  • Retrovirus: Virus ini bahkan dapat mengintegrasikan gen baru ke dalam kromosom inang, memungkinkan ekspresi jangka panjang dari gen terapi. Namun, risiko terbesar dari penggunaan retrovirus adalah integrasi gen secara acak yang dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Salah satu aplikasi sukses terapi gen adalah pada penyakit darah seperti hemofilia dan thalassemia. 

Dalam kasus ini, gen baru dimasukkan ke dalam sel induk sumsum tulang, yang kemudian menghasilkan sel darah sehat.

Tantangan dalam Terapi Gen untuk Penyakit Dominan

Sebagian besar terapi gen saat ini berhasil dalam pengobatan penyakit resesif, di mana cukup dengan menambahkan salinan gen yang sehat. 

Namun, untuk penyakit dominan, gen yang cacat tetap ada dan terus menghasilkan protein yang salah. 

Dalam kasus ini, selain menambahkan gen yang sehat, diperlukan juga penghapusan atau penghambatan gen cacat, yang masih menjadi tantangan besar dalam bidang terapi gen.

Terapi Gen untuk Pengobatan Kanker

Selain penyakit genetik, terapi gen juga menjadi harapan baru dalam pengobatan kanker. 

Salah satu strategi yang sedang dikembangkan adalah suicide gene therapy, di mana gen yang diperkenalkan akan membunuh sel kanker secara spesifik atau membuatnya lebih mudah dihancurkan oleh obat-obatan konvensional.

Metode lain adalah penggunaan antisense RNA, di mana molekul RNA ini digunakan untuk menghentikan ekspresi onkogen, gen yang menyebabkan kanker. 

RNA ini bekerja dengan mengikat mRNA onkogen, membentuk RNA untai ganda yang kemudian dipecah oleh enzim seluler. 

Metode ini sedang dalam tahap eksperimen namun memberikan harapan besar dalam pengobatan kanker.

Etika dan Tantangan Teknologi Terapi Gen

Terlepas dari potensi besar terapi gen, teknologi ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dari segi etika. 

Penggunaan terapi garis keturunan pada manusia masih menjadi perdebatan karena risiko yang terkait dengan perubahan genetik permanen yang dapat diwariskan. 

Ada kekhawatiran bahwa jika teknologi ini tidak diatur dengan baik, dapat digunakan untuk tujuan non-medis seperti rekayasa genetika manusia untuk sifat-sifat fisik atau intelektual tertentu.

Di sisi lain, teknologi vektor virus, meskipun menjanjikan, tetap memiliki risiko integrasi yang tidak terkendali, yang dapat memicu mutasi baru atau bahkan menyebabkan kanker. 

Oleh karena itu, penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan metode yang lebih aman dan efektif.

Terapi gen adalah salah satu inovasi medis paling menjanjikan abad ini. Dengan kemampuannya untuk memperbaiki gen cacat dan mengobati penyakit yang sebelumnya dianggap tidak dapat disembuhkan, terapi ini memberikan harapan bagi banyak pasien di seluruh dunia. 

Namun, tantangan etis dan teknologinya masih memerlukan perhatian serius.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment