Pengobatan Thalassemia: Mengetahui Pilihan Terbaik Berdasarkan Tingkat Keparahan
INFOLABMED.COM - Thalassemia adalah gangguan darah yang memerlukan perawatan yang bervariasi tergantung pada tipe dan tingkat keparahannya.
Bagi pembawa sifat thalassemia atau yang memiliki jenis thalassemia alfa atau beta dengan gejala ringan, pengobatan mungkin tidak diperlukan sama sekali.
Namun, untuk penderita dengan kondisi thalassemia yang lebih serius, seperti hemoglobin H disease, beta thalassemia intermedia, atau beta thalassemia mayor, beberapa metode pengobatan tersedia untuk mengurangi gejala anemia yang parah.
Transfusi Darah
Transfusi darah adalah metode utama untuk menangani thalassemia sedang hingga parah.
Baca juga : Pemeriksaan Laboratorium dalam Mendiagnosa Thalassemia
Prosedur ini memungkinkan penderita mendapatkan sel darah merah dengan hemoglobin yang sehat.
Melalui transfusi, darah yang sehat dimasukkan ke dalam pembuluh darah menggunakan jarum intravena (IV).
Prosedurnya memakan waktu sekitar 1 hingga 4 jam, tergantung pada tingkat keparahan kondisi pasien.
- Frekuensi transfusi darah: Penderita hemoglobin H disease atau beta thalassemia intermedia mungkin memerlukan transfusi darah hanya saat tubuh mereka berada dalam kondisi stres, seperti infeksi, kehamilan, atau operasi. Sementara itu, penderita beta thalassemia mayor mungkin membutuhkan transfusi darah rutin setiap 3 hingga 4 minggu untuk menjaga kadar hemoglobin dan sel darah merah tetap normal.
Terapi Chelation Besi
Penumpukan zat besi menjadi perhatian serius bagi penderita yang menjalani transfusi darah secara rutin.
Kandungan zat besi dalam hemoglobin dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi berbahaya jika tidak ditangani.
Baca juga : Thalassemia: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Perawatan
Untuk mengatasinya, dokter menggunakan terapi chelation besi untuk mengeluarkan zat besi berlebih dari tubuh.
Tiga jenis obat yang digunakan dalam terapi chelation besi meliputi:
- Deferasirox: Obat ini berbentuk pil yang diminum sekali sehari. Efek sampingnya termasuk ruam kulit, mual, dan diare.
- Deferiprone: Obat ini diresepkan jika pengobatan lain tidak efektif. Efek sampingnya termasuk penurunan jumlah sel darah putih, yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Deferoxamine: Obat cair ini diberikan melalui kulit dengan pompa portabel kecil yang biasanya dipakai semalaman. Terapi ini membutuhkan waktu dan bisa sedikit menyakitkan, serta memiliki efek samping pada penglihatan dan pendengaran.
Bagi wanita yang sedang hamil atau berencana hamil, konsultasi dengan dokter sangat penting karena mungkin perlu mengganti jenis obat terapi chelation.
Transplantasi Sumsum Tulang
Transplantasi sumsum tulang atau transplantasi sel induk hematopoietik merupakan satu-satunya pengobatan yang dapat menyembuhkan thalassemia.
Dalam prosedur ini, sel-sel induk pembentuk darah yang tidak berfungsi digantikan dengan sel donor yang sehat.
Meski demikian, hanya sebagian kecil penderita thalassemia parah yang memiliki kecocokan donor yang baik untuk menjalani prosedur ini.
Pengobatan Tambahan untuk Thalassemia
Selain transfusi darah, pengobatan lain mungkin juga digunakan untuk mengatasi thalassemia. Misalnya, obat luspatercept (Reblozyl) dan hydroxyurea dapat diresepkan untuk penderita thalassemia.
Luspatercept dapat mengurangi frekuensi transfusi darah bagi penderita anemia sedang hingga parah, sementara hydroxyurea biasanya digunakan untuk penyakit sel sabit namun dapat membantu mengurangi risiko komplikasi pada thalassemia.
Splenektomi, yaitu prosedur pengangkatan limpa, juga bisa dilakukan jika penderita mengalami thalassemia ringan hingga sedang.
Meskipun prosedur ini dapat meringankan gejala, pengangkatan limpa akan mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.***
Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.
Post a Comment