Upaya Eliminasi Tuberkulosis 2030: Menkes Targetkan Produksi Vaksin TBC Akhir 2028

Table of Contents

 

Upaya Eliminasi Tuberkulosis 2030 Menkes Targetkan Produksi Vaksin TBC Akhir 2028

INFOLABMED.COM - Dalam rangka mencapai target eliminasi tuberkulosis (TBC) di Indonesia pada tahun 2030, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan rencana untuk memproduksi dan meluncurkan vaksin TBC baru pada akhir tahun 2028. 

Pernyataan tersebut disampaikan Menkes dalam acara High Level Meeting On TB Innovation yang diadakan di Kabupaten Badung, Bali. 

Baca juga : Memahami Tuberkulosis: Ancaman Menular yang Perlu Diwaspadai

Menurut Menkes, vaksinasi menjadi langkah yang sangat krusial untuk percepatan penanganan TBC selain skrining dan terapi pengobatan.

"Untuk mengeliminasi Tuberkulosis 2030 kita harus melahirkan vaksin pada akhir tahun 2028. Karena kalau tidak, kita tinggal berkemas dan pulang ke rumah, lalu pakai selongsong baju di pantai, karena menurut saya kita tidak bekerja cukup keras hanya menjadikannya slogan," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menjalin komunikasi dengan tiga produsen vaksin yang berlokasi di Jerman, Amerika, dan China, salah satunya adalah produsen vaksin M72. 

Target Kemenkes adalah memastikan semua persiapan produksi selesai pada 2028, sehingga vaksin dapat diluncurkan secara global pada tahun 2029.

Menkes mengakui bahwa produksi vaksin TBC penuh tantangan, dengan peluang kegagalan yang cukup tinggi pada fase uji klinis. 

Baca juga : Presiden Terpilih Prabowo Siap Skrining Tuberkulosis untuk 52 Juta Penduduk di Tahun 2025

Oleh karena itu, Indonesia menggandeng beberapa produsen vaksin sebagai langkah antisipasi. 

Vaksin M72, yang sudah memasuki uji klinis fase tiga di Indonesia, menjadi salah satu kandidat utama dalam program ini. 

Selain itu, dukungan terhadap produsen China juga terus digalakkan, mengingat China telah berhasil menurunkan angka kasus TBC di negaranya.

Dalam pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden China Xi Jinping beberapa waktu lalu, kedua negara membahas kerja sama di bidang kesehatan, termasuk dalam pengembangan vaksin TBC.

 Menkes menyatakan bahwa uji klinis tingkat lanjut di China berpotensi memberikan landasan kuat bagi teknologi vaksin ini, khususnya dalam tahap uji klinis awal di Indonesia.

Sementara menunggu vaksin TBC tersedia, Menkes menekankan pentingnya memperluas cakupan skrining TBC di seluruh Indonesia. 

Salah satu inovasi yang akan diterapkan adalah pemanfaatan alat deteksi COVID-19, yang sudah tersebar luas, untuk melakukan skrining TBC. 

Teknologi PCR yang awalnya digunakan untuk COVID-19 kini akan digunakan untuk mendeteksi TBC pada sampel swab dari tenggorokan, khususnya untuk memudahkan pengambilan sampel pada anak-anak.

"Dulu kan skrining TBC susah mesti diambil dari batuk, anak-anak kecil susah kalau batuk. Sekarang dengan teknologi ini kita coba di Jawa Barat di swab saja, bukan di hidung tapi di lidah tenggorokan, kemudian kita tes PCR sama seperti COVID-19," tambah Menkes.

Langkah ini menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan deteksi dini dan penanganan TBC di tengah masyarakat, seiring dengan upaya mempercepat eliminasi TBC pada tahun 2030.***

Tautan Internal:

Tautan Eksternal:


Disclaimer:
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment