Dunia di Ambang Era Pasca-Antibiotik: Ancaman Resistensi Mikroba yang Mengintai Masa Depan

Table of Contents

 

Dunia di Ambang Era Pasca-Antibiotik Ancaman Resistensi Mikroba yang Mengintai Masa Depan

INFOLABMED.COM, Jakarta – Dunia berada di ambang post antibiotic era, atau era pasca-antibiotik, ketika resistensi mikroba membuat berbagai pengobatan menjadi tidak efektif. 

Kondisi ini diperingatkan oleh para dokter dan ilmuwan sebagai ancaman nyata yang dapat mengembalikan pengobatan medis ke "zaman kegelapan."

Kondisi ini menjadi sangat mengkhawatirkan bagi pasien rentan, termasuk bayi baru lahir dan anak-anak yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. 

Dokter spesialis anak, dr Arifianto, SpA(K), mengungkapkan dalam sebuah diskusi awam, bahwa banyak bayi prematur atau dengan masalah pernapasan meninggal bukan karena kondisi awal mereka, tetapi akibat infeksi bakteri yang kebal terhadap antibiotik.

"Kami sering mendapatkan bayi dengan kondisi awal yang membutuhkan inkubator untuk paru-parunya, tetapi kemudian terinfeksi kuman kebal antibiotik. Bahkan antibiotik lini ketiga tidak mampu mengatasinya," jelas dr Arifianto.

Apa Itu Era Pasca-Antibiotik?

Post antibiotic era adalah masa di mana antibiotik tidak lagi efektif melawan bakteri karena resistensi mikroba.

 Hal ini menyebabkan infeksi sederhana yang dulunya dapat diobati menjadi mematikan. 

Menurut laporan, resistensi ini bahkan telah ditemukan pada bakteri yang mampu mengabaikan obat pilihan terakhir, seperti colistin, di beberapa negara termasuk China.

Menurut dr Robert Sinto dari RSCM, "Semakin banyak kuman kebal terhadap antibiotik yang ada, sementara pengembangan antibiotik baru sangat lambat. Jika ini terus terjadi, anak cucu kita mungkin menghadapi infeksi sederhana yang tidak bisa disembuhkan."

Mengapa Resistensi Antibiotik Berbahaya?

  • Infeksi Sederhana Menjadi Mematikan: Luka kecil atau penyakit ringan dapat berujung pada kematian.
  • Ancaman pada Prosedur Medis: Operasi besar, terapi kanker, hingga transplantasi organ bergantung pada antibiotik. Tanpa antibiotik yang efektif, prosedur ini menjadi berisiko tinggi.
  • Peningkatan Beban Kesehatan Global: Biaya perawatan meningkat karena pasien memerlukan terapi yang lebih intensif dan kompleks.

Apa yang Harus Dilakukan?

Para pakar menekankan perlunya langkah preventif untuk mengatasi resistensi antibiotik:

  1. Penggunaan Antibiotik yang Bijak: Hindari konsumsi antibiotik tanpa resep dokter.
  2. Peningkatan Kebersihan: Sanitasi yang baik dapat mencegah penyebaran bakteri resisten.
  3. Investasi dalam Penelitian: Mendorong pengembangan antibiotik baru untuk melawan kuman resisten.
  4. Pendidikan Publik: Menyadarkan masyarakat tentang bahaya resistensi mikroba.

Solusi dan Harapan untuk Masa Depan

Meski ancaman ini mengintai, harapan masih ada. Penelitian global terus dilakukan untuk menciptakan antibiotik generasi baru. 

Pemerintah dan masyarakat juga perlu bekerja sama dalam mengurangi penyebaran resistensi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai resistensi antibiotik dan dampaknya, kunjungi WHO Antibiotic Resistance atau pelajari langkah pencegahan di laman InfoLabMed.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment