HPV DNA Genotyping: Prosedur Deteksi Dini HPV untuk Mencegah Kanker Serviks

Table of Contents

 

HPV DNA Genotyping Prosedur Deteksi Dini HPV untuk Mencegah Kanker Serviks

INFOLABMED.COM - Kanker serviks masih menjadi ancaman besar bagi wanita di seluruh dunia. Berdasarkan data Globocan, kanker serviks menempati peringkat lima besar penyebab kematian akibat kanker pada wanita. 

Dalam upaya pencegahan dan deteksi dini, pemeriksaan HPV DNA Genotyping menjadi salah satu prosedur yang diutamakan untuk mendeteksi adanya infeksi Human Papillomavirus (HPV) berisiko tinggi. 

Tes ini dinilai lebih akurat karena mampu mengidentifikasi jenis HPV yang spesifik dalam sampel, membantu dokter dan pasien dalam menangani risiko sejak dini.

Apa Itu HPV DNA Genotyping?

HPV DNA Genotyping adalah metode pemeriksaan berbasis molekuler yang berfungsi untuk mendeteksi adanya infeksi HPV melalui identifikasi strain atau jenis-jenis HPV tertentu dalam sampel yang diambil dari pasien. 

Tes ini dirancang untuk mendeteksi high-risk strain HPV yang memiliki potensi menyebabkan kanker, terutama kanker serviks. 

Tidak hanya itu, tes ini juga dapat mendeteksi strain non-onkogenik atau jenis HPV yang tidak menyebabkan kanker, memberikan informasi komprehensif mengenai status HPV seseorang.

Beberapa jenis high-risk HPV yang dapat dideteksi melalui HPV DNA Genotyping meliputi HPV tipe 16, 18, 31, hingga tipe 68, sementara tipe non-onkogenik seperti HPV tipe 6, 11, dan 81 juga dapat diidentifikasi. 

Dengan tes ini, risiko kanker serviks dan penyakit lainnya yang terkait dengan infeksi HPV dapat diketahui lebih awal, sehingga membantu dalam proses pengobatan yang lebih cepat dan efektif.

Manfaat Pemeriksaan HPV DNA Genotyping

Pemeriksaan HPV DNA Genotyping memiliki beberapa manfaat utama dalam deteksi dan pencegahan kanker serviks, antara lain:

  1. Deteksi Dini Infeksi HPV: Memastikan ada atau tidaknya infeksi HPV, termasuk jenis HPV berisiko tinggi.
  2. Identifikasi Strain HPV: Mengetahui jenis HPV secara spesifik membantu dalam menentukan langkah pencegahan.
  3. Akurasi Tinggi untuk Kanker Serviks: Tingkat akurasi yang lebih tinggi dibanding metode konvensional dalam deteksi kanker serviks.
  4. Pencegahan Dini: Deteksi HPV sebelum perubahan sel kanker terjadi diharapkan dapat mencegah kanker serviks secara efektif.
  5. Pemantauan Pengobatan: Melacak respons pengobatan pada pasien yang memiliki lesi pra-kanker atau yang sudah terkena kanker serviks.

Perbedaan HPV DNA Genotyping dengan Pap Smear

Meski bertujuan sama dalam deteksi kanker serviks, HPV DNA Genotyping dan Pap Smear berbeda dalam pendekatan teknologi. 

Pap Smear mendeteksi perubahan sel pada serviks yang mengindikasikan risiko pra-kanker, namun tidak dapat mengidentifikasi jenis HPV secara spesifik. 

Sementara itu, HPV DNA Genotyping secara khusus mengidentifikasi tipe HPV yang ada dalam sampel, termasuk jenis HPV berisiko tinggi. 

Tes ini memberikan informasi awal sebelum terjadi perubahan seluler abnormal yang lebih lanjut.

Cara Pemeriksaan HPV DNA Genotyping

Prosedur dimulai dengan pengambilan spesimen dari serviks menggunakan sikat kecil (brush) yang menyentuh permukaan serviks. 

Pengambilan spesimen ini umumnya hanya memerlukan beberapa detik dan tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga pasien dapat melanjutkan aktivitasnya setelahnya.

 Spesimen tersebut kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Hasil pemeriksaan biasanya dapat diperoleh dalam waktu 60 menit, tergantung dari laboratorium yang melakukan tes. 

Dengan prosedur yang cepat dan efektif, pemeriksaan ini dapat menjadi solusi bagi wanita untuk mengetahui status kesehatan reproduksi mereka.

Kriteria Pemeriksaan HPV DNA Genotyping

WHO dan otoritas kesehatan global menyarankan wanita untuk melakukan skrining kanker serviks secara teratur. Berikut beberapa rekomendasi:

  • Wanita Umum (tanpa kondisi kesehatan khusus): Skrining dimulai dari usia 30 tahun, setiap 5 tahun sekali.
  • Wanita dengan Imunitas Rendah atau HIV/AIDS: Skrining dimulai dari usia 25 tahun, dilakukan setiap 3–5 tahun sekali.

Meskipun seseorang telah menerima vaksin HPV, skrining tetap disarankan karena vaksinasi tidak sepenuhnya melindungi dari seluruh jenis HPV penyebab kanker serviks.

Pemeriksaan HPV DNA Genotyping menjadi langkah penting dalam pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. 

Tes ini memberikan hasil yang lebih akurat dengan mengetahui jenis HPV yang menginfeksi, baik berisiko tinggi maupun rendah. 

Melalui pemeriksaan rutin, diharapkan risiko kanker serviks dapat dikurangi dan pengobatan dapat lebih cepat dilakukan. 

Bagi wanita di usia produktif atau yang memiliki risiko tertentu, melakukan skrining HPV DNA Genotyping sesuai rekomendasi dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi dan meningkatkan harapan hidup.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment