Lelah, Letih, Lesu, Sakit Kepala, Pusing? Apakah Tanda Anemia? - Caecilia Novia 3242054 STIKes Nasional Surakarta
Apa Itu Anemia?
Anemia adalah kondisi di mana jumlah dan ukuran sel darah merah atau kadar hemoglobin berada di bawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan. Anemia ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan. Anemia yang terjadi di Indonesia sebagian besar adalah anemia defisiensi besi.
Anemia defisiensi besi berpengaruh terhadap penurunan elaktibilitas neuron sehingga fungsi neurotransmitter terganggu. Akibatnya kepekaan kepada reseptor saraf berkurang yang berefek hilangnya reseptor tersebut sehingga daya konsentrasi, daya ingat terganggu.
Kenapa bisa Hemoglobin rendah bisa Anemia?
Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein tetrametrik eritrosit yang mengikat molekul bukan protein, yaitu senyawa porifin besi yang disebut heme. Hemoglobin mempunyai dua fungsi pengangkutan penting dalam tubuh manusia, yakni pengangkutan oksigen ke jaringan dan pengangkutan karbondioksida dan proton dari jaringan perifer ke organ respirasi.
Hemoglobin terdiri dari dua subunit polipeptida yang berlainan. Komposisi subunit polipeptida tersebut adalah α2β2 (hemoglobin dewasa normal), α2γ2 (hemoglobin janin), α2δ2 (hemoglobin dewasa minor), dan α2S2 (hemoglobin sel sabit).
Mengacu pada WHO, kadar hemoglobin normal untuk anak kisaran umur 5-11 tahun yakni 12,0 g/dl, umur 12 - 14 tahun yakni 12,0 g/dl, sedangkan untuk wanita dengan usia diatas 15 tahun yakni >12,0 g/dl dan laki-laki dengan usia diatas 15 tahun yakni >13,0 g/dl.
Apa Penyebab Anemia?
Penyebab anemia di antaranya adalah buruknya pola makan seperti rendahnya asupan zat besi, asam folat, dan vitamin C serta kondisi fisiologis menstruasi yang dialami.
Penyebab anemia terbanyak adalah defisiensi zat besi yang disebabkan karena kurangnya asupan zat besi, tidak adekuatnya penyerapan zat besi dan peningkatan kebutuhan zat besi, serta peningkatan kehilangan zat besi seperti saat menstruasi.
Gejalanya apa saja?
Gejala umum anemia adalah gejala yang timbul pada semua jenis anemia akibat anoksia organ target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan hemoglobin. Gejala-gejala tersebut yakni: lemah, letih, lesu, sakit kepala pusing, dan mata berkunang-kunang.
Apa Solusi untuk Hb Rendah?
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya. Beberapa solusi umum meliputi:
- Suplemen: Jika penyebabnya adalah kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat, dokter akan meresepkan suplemen yang sesuai.
- Perubahan pola makan: Meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat seperti daging merah, sayuran hijau berdaun gelap, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
- Transfusi darah: Pada kasus yang parah, transfusi darah mungkin diperlukan untuk segera meningkatkan kadar hemoglobin.
- Pengobatan penyakit underlying: Jika anemia disebabkan oleh penyakit lain, pengobatan penyakit tersebut menjadi prioritas.
Edukasi untuk Penderita Hb Rendah
- Pentingnya pemeriksaan rutin: Pemeriksaan darah secara teratur dapat membantu mendeteksi anemia sejak dini.
- Pola makan sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang sangat penting untuk mencegah dan mengatasi anemia.
- Istirahat cukup: Tubuh membutuhkan waktu untuk memproduksi sel darah merah baru, jadi istirahat yang cukup sangat penting.
- Hindari kebiasaan buruk: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan narkoba dapat memperburuk anemia.
- Komunikasi dengan dokter: Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Kesimpulan
Perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat diantaranya dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Pengetahuan yang baik dan sikap yang positif dapat mendukung perilaku dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya anemia. Edukasi tentang pencegahan terhadap anemia merupakan salah satu upaya yang dapat meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap menjadi positif sehingga pada akhirnya seseorang atau masyarakat dapat melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya anemia.*** (Caecilia Novia 3242054 STIKes Nasional)
Referensi :
- Bakta IM.. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC; 2018
- Handayani, S. (2016). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sambutan Kota Samarinda, 1(Ii), 126–138.
- Thomas, D., Chandra, J., Sharma, S., Jain, A. and Pemde, H.K. (2015). Determinants of nutritional anemia in adolescents. Indian pediatrics, 52, 10, 867-869. https://doi.org/10.1007/s13312-015- 0734-7
- Tsalim R, Fatmawati. Solusi Tepat Meningkatkan Hemoglobin (Hb) Tanpa Transfusi Darah (Berdasarkan Evidence Based Practice). Bandung: Media Sains Indonesia; 2021
- Utama, F., Rahmiwati, A., Arinda, D.A. (2020). Prevalence of Anaemia and Its Risk Factors Among Adolescent Girls. Advanced in Health Sciences Research, 461-463. https://dx.doi.org/10.2991/ahsr.k.20 0612.066
- Waryono. (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihanna
- WHO. 2015. The Global Prevalence of Anemia in 2011. Retrieved from https://apps.who.int/iris/bitstream/h andle/10665/177094/978924156496 0_eng.pd
Post a Comment