Memahami Diabetes Mellitus: Penyebab, Jenis, dan Penanganannya - Rani Rismala 3242093 STIKes Nasional Surakarta

Table of Contents

 

Memahami Diabetes Mellitus Penyebab, Jenis, dan Penanganannya - Rani Rismala 3242093 STIKes Nasioal Surakarta

Diabetes Melitus (DM) mungkin sudah sering kita dengar, tapi tahukah kamu kalau banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka sudah terkena atau berisiko terkena penyakit ini? Diabetes adalah kondisi di mana tubuh kita kesulitan mengendalikan kadar gula dalam darah, dan ini bisa berdampak besar pada kesehatan kita. Makanya, mengenali dan mendeteksi diabetes sejak dini itu penting banget!

Diabetes mellitus merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan kumpulan gejala akibat peningkatan kadar gula (glukosa) darah. Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan insulin atau mengalami resistensi terhadap insulin. Penyakit ini telah lama dikenal dan sering dikaitkan dengan obesitas serta gaya hidup modern.

Penyebab Diabetes

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan diabetes mellitus antara lain:

  1.  Kurangnya aktivitas fisik yang memadai
  2. Konsumsi gula berlebihan dalam diet sehari-hari
  3. Gangguan respons tubuh terhadap insulin
  4. Penurunan produksi insulin oleh pankreas
  5. Hambatan kinerja insulin akibat pengaruh hormon lain

Jenis-jenis Diabetes

Diabetes Mellitus Tipe 1

Pada diabetes tipe 1 ini, tubuh benar-benar berhenti memproduksi insulin karena perusakan sel pankreas yang memproduksi insulin oleh sistem kekebalan tubuh. Organ pankreasnya tidak memproduksi insulin lagi sehingga mereka harus menerima supply insulin dari luar tubuh secara rutin.

  • Umumnya muncul pada usia anak-anak dan remaja
  • Disebabkan oleh kelainan genetik yang bersifat autoimun
  • Penderita bergantung pada insulin seumur hidup
  • Mencakup 10% dari total kasus diabetes
  • Ditandai dengan kadar insulin yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali

Diabetes Mellitus Gestasional

Diabetes gestasional adalah intoleransi glukosa dalam masa kehamilan yang dimulai pada usia kehamilan 24 minggu dan berlangsung hingga proses persalinan. Diabetes gestasional berbeda dengan diabetes dalam kehamilan dan diabetes yang telah didiagnosis sebelumnya. Pada umumnya :

  • Terjadi pada ibu hamil
  • Disebabkan oleh hambatan kerja insulin akibat perubahan hormonal selama kehamilan
  • Biasanya muncul pada masa kehamilan 24 minggu
  • Dapat membaik dengan perubahan pola hidup yang tepat

Diabetes Mellitus Tipe 2

DM tipe 2 merupakan kelompok DM dengan resistensi insulin dan defisiensi insulin relatif . DM tipe 2 sering kali tidak dapat dirasakan gejala-gejalanya pada stadium awal dan tetap tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun sampai terjadi bermacam-macam komplikasi . Kecurigaan adanya DM perlu
dipikirkan bila ada keluhan klasik DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.

  • Umumnya menyerang individu berusia di atas 40 tahun
  • Tidak bergantung pada insulin
  • Merupakan 90% dari seluruh kasus diabetes
  • Dipengaruhi oleh faktor genetika, pola makan, dan gaya hidup
  • Sering berkaitan dengan obesitas

Diabetes Mellitus Tipe 3 dan Lainnya

  • Muncul pada usia pertengahan
  • Umumnya merupakan komplikasi dari penyakit pankreas atau efek samping penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid jangka panjang
  • Tingkat ketergantungan terhadap insulin bervariasi

Diagnosis dan Gejala

 Diagnosis Diabetes melitus dapat ditegakkan melalui tiga cara:

a) Jika keluhan klasik ditemukan dan hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu ≥200 mg/dl

b) Atau Jika gejala klasik tersebut disertai hasil pemeriksaan glukosa darahpuasa ≥ 126 mg/dl

c) Jika kadar glukosa darah 2 jam pada TTGO ≥200 mg/dl

Beberapa gejala umum diabetes mellitus meliputi:

  • Kelelahan yang tidak wajar tanpa aktivitas fisik berlebih
  • Rasa haus yang berlebihan meski telah minum cukup air
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Rasa lapar yang ekstrem
  • Luka yang sulit sembuh
  • Gangguan penglihatan (pandangan kabur)
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Rentan terhadap infeksi pada kulit, gusi, dan organ intim

Komplikasi Diabetes

Semua bentuk diabetes meningkatkan risiko komplikasi dalam jangka panjang. Hal ini berkembang setelah 10–20 tahun, tetapi bisa saja gejala pertama muncul pada mereka yang belum terdiagnosis selama waktu tersebut.

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk:

  • Neuropati (kerusakan saraf)
  • Nefropati (kerusakan ginjal)
  • Retinopati (kerusakan mata)
  • Penyakit kardiovaskular
  • Hipertensi
  • Penyakit pembuluh darah perifer
  • Gangguan fungsi hati
  • Penyakit paru-paru
  • Gangguan sistem pencernaan
  • Peningkatan risiko infeksi

Penatalaksanaan Diabetes

Pengobatan diabetes memerlukan pendekatan jangka panjang dan kedisiplinan tinggi. Terdapat 5 pilar utama dalam penatalaksanaan diabetes:

  1. Edukasi berkelanjutan
  2. Pengaturan pola makan yang seimbang
  3. Program olahraga teratur
  4. Pengobatan yang tepat
  5. Pemantauan kadar gula darah secara mandiri

Faktor Risiko Diabetes

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes:
 

1. Faktor yang Tidak Dapat Dimodifikasi:

Riwayat keluarga dengan diabetes
Usia di atas 45 tahun
Etnis tertentu yang lebih berisiko
Riwayat diabetes gestasional
Kelahiran bayi dengan berat lebih dari 4 kg

2. Faktor yang Dapat Dimodifikasi:

  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Pola makan tidak sehat
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol abnormal
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Stres berkepanjangan

Dampak Diabetes

Dampak Fisik

1. Komplikasi Akut:

  • Hipoglikemia (gula darah terlalu rendah)
  • Ketoasidosis diabetik
  • Koma diabetik
  •  Dehidrasi berat

2. Komplikasi Kronis:

  • Penyakit jantung koroner
  • Stroke
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Kebutaan
  • Amputasi ekstremitas
  • Disfungsi seksual
  • Gangguan sistem saraf

 Dampak Psikososial

  • Depresi dan kecemasan
  • Penurunan kualitas hidup
  • Gangguan citra diri
  • Masalah dalam hubungan sosial
  • Kendala dalam pekerjaan
  • Beban finansial pengobatan

 Dampak Ekonomi

  • Biaya pengobatan jangka panjang
  • Kehilangan produktivitas kerja
  • Beban ekonomi keluarga
  • Peningkatan biaya asuransi kesehatan

Data Statistik Diabetes

 Prevalensi Global

  • Menurut WHO, sekitar 422 juta orang di dunia menderita diabetes
  • Angka kematian akibat diabetes mencapai 1,5 juta per tahun
  • Prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara berkembang

 Statistik di Indonesia

  • Prevalensi diabetes pada orang dewasa mencapai 10,9%
  • Sekitar 19,5 juta orang Indonesia menderita diabetes
  • Hanya 65% kasus diabetes yang terdiagnosis
  • Diabetes masuk dalam 10 besar penyebab kematian di Indonesia

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tren

  • Peningkatan obesitas di masyarakat
  • Perubahan gaya hidup dan pola makan
  • Pertumbuhan populasi usia lanjut
  • Urbanisasi dan modernisasi
  • Keterbatasan akses layanan kesehatan

PERENCANAAN MAKANAN

Perencanaan makanan merupakan salah satu pilar pengelolaan diabetes. Faktor yang berpengaruh pada respon glikemik makanan adalah cara memasak, proses penyiapan makanan dan bentuk makanan serta komposisi makanan (karbohidrat, lemak dan protein), yang dimaksud dengan karbohidrat adalah gula,
tepung dan serat. Jumlah masukan kalori makanan yang berasal dari karbohidrat lebih penting dari pada sumber atau macam karbohidratnya. Standar yang diajukan adalah makanan dengan komposisi :
  • Karbohidrat 60 – 70 %
  • Protein 10 – 15%
  • Lemak 20 – 25%
Makanan dengan komposisi karbohidrat sampai 70 – 75 % masih memberikan hasil yang baik. Jumlah kandungan kolesterol disarankan < 300 mg/hari. Diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh (MUFA, Mono Unsaturated Fatty Acid), dan membatasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty
Acid) dan asam lemak jenuh. Jumlah kandungan serat ± 25 g/hari, diutamakan serat larut. Pasien diabetes dengan hipertensi perlu mengurangi konsumsi garam. Pemanis buatan dapat dipakai secukupnya. 

Pemanis buatan yang tak bergizi yang aman dan dapat diterima untuk digunakan pasien diabetes termasuk yang sedang hamil adalah : sakarin, aspartame, acesulfame potassium dan sucralose. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur ada tidaknya stress akut, dan kegiatan jasmani. Untuk penentuan status gizi,status gizi, umur, ada tidaknya stress akut, dan kegiatan jasmani.

Untuk penentuan status gizi, dapat dipakai Indeks Massa Tubuh (IMT) dan rumus Broca. Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus IMT = BB (kg)/TB(m2)

Klasifikasi IMT

  • BB Kurang < 18,5
  • BB Normal 18,5 – 22,9
  • BB Lebih > 23,0
  • Dengan risiko 23,0 – 24,9
  • Obes I 25,0 – 29,9
  • Obes II > 30

Catatan Penting tentang Pengobatan Herbal

Penggunaan obat herbal untuk diabetes harus dilakukan dengan hati-hati. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Kombinasi obat medis dengan herbal dapat berisiko menyebabkan hipoglikemia
  • Konsumsi obat herbal jangka panjang dan berlebihan dapat membahayakan fungsi hati dan ginjal
  • Penggunaan obat herbal HARUS di bawah pengawasan dokter

Penanganan diabetes yang tepat memerlukan kerja sama yang baik antara pasien dan tim medis. Dengan pemahaman yang baik tentang penyakit ini dan kepatuhan terhadap program pengobatan, penderita diabetes dapat menjalani hidup yang berkualitas dan meminimalkan risiko komplikasi.*** (Rani Rismala 3242093 STIKes Nasional Surakarta)

Referensi:

  • KemenkesRI;hidupsehattanpadiabetes
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_melitus
  • https://www.slideshare.net/slideshow/memahami-diabetes/167497152#5
  • Utomo, A. Y. S., Julianti, H. P., & Pramono, D. (2011). Hubungan antara 4 pilar pengelolaan diabetes melitus dengan keberhasilan pengelolaan diabetes melitus tipe 2 (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).
Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment