Pemeriksaan Hitung Eritrosit dengan Metode Hayem
INFOLABMED.COM - Darah adalah komponen vital dalam sistem transportasi tubuh. Darah terdiri dari dua bagian utama: plasma darah, yaitu bagian cair tubuh, dan korpuskuli, yaitu benda-benda darah yang meliputi sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit), dan trombosit. (Depkes, 1989)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium merupakan metode penunjang yang diperlukan dokter untuk membantu menegakkan diagnosis.
Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan adalah pemeriksaan darah, yang memiliki peran penting dalam tubuh manusia.
Hasil pemeriksaan darah dapat memantau keadaan tubuh secara tidak langsung.
Secara umum, pemeriksaan hematologi dibagi menjadi dua jenis:
- Pemeriksaan hematologi rutin, mencakup pengukuran hemoglobin, hematokrit, jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, dan nilai rata-rata eritrosit.
- Pemeriksaan hematologi lengkap (complete blood count), mencakup pemeriksaan darah rutin ditambah analisis morfologi sel, seperti ukuran, kandungan hemoglobin, anisositosis, poikilositosis, dan polikromasi. (Brown, 1993)
Pemeriksaan hematologi lengkap diperlukan untuk mengetahui fungsi dan morfologi sel darah, seperti sel darah merah yang berperan dalam oksigenasi tubuh dan sel darah putih yang berfungsi dalam imunitas. (Brown, 1993; Perkins, 2003; Adamson & Longo, 2005)
Metode
Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah eritrosit adalah metode manual menggunakan kamar hitung Improved Neubauer dengan larutan Hayem.
Prinsip Kerja
Darah diencerkan dan diwarnai menggunakan larutan Hayem. Selanjutnya, eritrosit dihitung dalam kamar hitung di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x.
Alat dan Bahan
Alat:
- Pipet Thoma eritrosit (skala 0,5–101)
- Mikroskop
- Kamar hitung Improved Neubauer
- Cover glass
- Counter tally
Bahan:
- Larutan Hayem:
- HgCl₂: 0,25 g
- NaCl: 0,50 g
- Na₂SO₄: 2,50 g
- Aquadest: 100 ml
- Darah EDTA
- Tisu
- Aquadest
Cara Kerja
- Siapkan kamar hitung Improved Neubauer di bawah mikroskop dan tutup dengan cover glass.
- Isi pipet Thoma dengan darah hingga tanda 0,5, lalu tambahkan larutan Hayem hingga tanda 101.
- Kocok pipet pengencer membentuk angka delapan.
- Buang tiga tetes pertama, lalu isi kamar hitung dengan tetesan berikutnya.
- Biarkan beberapa menit agar sel darah mengendap.
- Hitung eritrosit dalam kamar hitung pada kotak persegi tengah bertanda ABCDE.
- Hitung jumlah eritrosit menggunakan rumus:
Σ Eritrosit (per mm³) = 10.000 x Jumlah sel
Cara Manual Menggunakan Hemositometer
Hemositometer terdiri dari kamar hitung, kaca penutup khusus, dan pipet Thoma. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Kamar hitung Improved Neubauer: Memiliki luas bidang 9 mm², dibagi menjadi bidang besar, sedang, dan kecil.
- Kaca penutup khusus: Lebih tebal dan datar dibanding kaca penutup biasa.
- Pipet Thoma: Digunakan untuk pengenceran eritrosit.
Rumus Perhitungan:
- Volume 1 kotak eritrosit = 0,2 mm x 0,2 mm x 0,1 mm = 0,004 mm³
- Volume 5 kotak = 5 x 0,004 = 0,02 mm³
- Jumlah eritrosit per mm³ = (1 mm³ / 0,02 mm³) x Pengenceran x Jumlah sel
- Σ Eritrosit = 10.000 x Jumlah sel
Peningkatan dan Penurunan Eritrosit: Penjelasan dan Pemeriksaan
Jumlah Eritrosit Menurun pada Kondisi Berikut:
Gangguan Eritropoiesis di Sumsum Tulang
- Gangguan sel induk hematopoietik (SIH) atau prekursor.
- Kekurangan bahan pendukung eritropoiesis (seperti zat besi, vitamin B12, atau asam folat).
- Kerusakan jaringan sumsum tulang akibat infeksi, penyakit autoimun, atau obat tertentu.
Destruksi Eritrosit (Hemolisis)
- Intravaskular: Kerusakan eritrosit di dalam pembuluh darah.
- Ekstravaskular: Kerusakan eritrosit di luar pembuluh darah, seperti di limpa atau hati.
- Intrakorpuskular: Akibat kelainan genetik atau bawaan, seperti anemia sel sabit.
- Ekstrakorpuskular: Disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi atau reaksi imun.
Perdarahan
- Perdarahan akut atau kronis yang menyebabkan kehilangan eritrosit dalam jumlah besar.
Jumlah Eritrosit Meningkat pada Kondisi Berikut:
Polisitemia Vera
- Gangguan produksi eritrosit berlebihan yang bersifat primer atau karena kelainan genetik.
Polisitemia Absolut Sekunder
- Meningkatnya produksi eritrosit akibat hipoksia kronis, seperti pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau tinggal di dataran tinggi.
Polisitemia Relatif
- Disebabkan oleh dehidrasi yang mengurangi volume plasma, sehingga jumlah eritrosit tampak lebih tinggi.
Pemeriksaan yang Menggambarkan Fungsi dan Struktur Eritrosit
Beberapa parameter penting dalam pemeriksaan eritrosit meliputi:
Hitung Eritrosit (Red Blood Cell Count, RBC)
- Mengukur jumlah total eritrosit dalam darah.
- Unit Internasional (SI) menyatakan jumlah eritrosit sebagai jumlah sel per liter darah. Contohnya, 5 juta/mm³ setara dengan 5 x 10¹²/L.
Hemoglobin (Hb)
- Mengukur kadar hemoglobin dalam darah sebagai indikator kemampuan darah membawa oksigen.
Hematokrit (Ht)
- Mengukur persentase volume eritrosit terhadap total volume darah.
Rentang Normal Jumlah Eritrosit Berdasarkan Kelompok
- Laki-laki: 4,5-5,5 juta sel/μl darah.
- Perempuan: 4,0-5,0 juta sel/μl darah.
- Bayi baru lahir (darah tali pusat): 4,0-6,0 juta sel/μl darah.
- Bayi usia 3 bulan: 3,2-4,8 juta sel/μl darah.
- Anak usia 1 tahun: 3,6-5,2 juta sel/μl darah.
- Anak usia 3-6 tahun: 4,1-5,5 juta sel/μl darah.
- Anak usia 10-12 tahun: 4,0-5,4 juta sel/μl darah.
Post a Comment